- Back to Home »
- Novel »
- Cinta Dalam Diam
Posted by : Unknown
Rabu, 28 September 2016
Cinta Dalam Diam
part 1
Flashback
aku hari ini sedang latihan dramben di sekolah dan tiba-tiba
adik kelas yang bernama tia datang ke arah ku lalu..
"ka sisi?"
"ya kenapa tia"
"eghh aku mau curhat nih ka"
"curhat aja kaka akan dengarkan ko"
"kaka tau aku jatuh cinta dengan seseorang ka"
"siapa?"
"itu ka yang main terompet" sambil menujuk yang
sedang melatih adik kelas dengan serius. faris.
"maksud kamu yang mana de" kata ku sambil
pura-pura gak ngerti.
"itu kaka faris aduh kaka ini"
seketika aku sontak terkejut dan syok tapi aku ganti dengan
tersenyum.
"oohh ka faris terus ??"
"kaka bantuin aku yah deketin aku dan ka faris kan kaka
paling deket ama kaka faris yah yah yah..."
ooohhh ya allah harus kah ... harus kah aku menolong adik
kelas ini ...
"hmm.. baiklah kaka akan bantu kamu"
"trima kasih kaka sayang deh" ucap tia sambil
memelukku.
ku hanya bisa tersenyum melihat dia tersenyum biarkan lah.
mungkin ini sudah jalan allah untukku.
Flashback end
part 2
seorang perempuan bermata biru laut itu sedang melamun entah
apa yang ada dipikirannya sampai tak terasa air mata jatuh di pipi putih tirus
itu.
"sisi?"
lalu wanita yang bernama sisi menoleh ke arah suara itu.
"hn. ah kamu nad kenapa??"
"kamu ini dari tadi melamun trus mikirn apa??"
"eghhh gak ada kok"
"sisi ku sayang kita udah temenan lebih dari 5 tahun
aku udah kenal ama sifat mu?? jangan-jangan kamu mikirin faris!"
"nad udah lah aku mau ke kantin mau ikut"
"huuuu kamu ini si selalu aja menghindar yaudah deh aku
ikut bayarin yah heheh"
"hedeh iya iya"
mereka langsung menuju ke kantin dan tak sengaja sisi
melihat faris bersama tia adik kelasnya di kantin.
"nad eghhh gue ke kelas yah gue males ke kantin
sesak"
"yahhh trus gimana dung traktirannya sisi"
"nih uang 10 rb kamu beli apa yang kamu suka, aku ke
kelas dulunya bye, dan yah jangan lupa bawa ke kelas ku lagi yah hahah"
"huh yaudah deh bye"
sisi langsung lari ke kelas nya dan menuju ke tempat favorit
yang berada di sebelah kelasnya.
"ughhhh ya allah kenapa kau beri aku perasaan ini ya
allah harus kah... aku memendam dan fake smile di hadapan teman-temanku"
"sisiiiiii!!!! kamu di mana"
"akuuu disini nad" dia langsung mengusap air mata
yang sempat jatuh dipelupuk matanya.
"nah nih dia yuk makan... dan yahhh tadi kata ke
seblasan kita kumpul di markas sehabis pulang sekolah"
"hmmm... iya iya yaudah yuk ma-"
"hey sisi" ucap laki-laki yang memanggil sisi dari
jauh. faris.
"eh faris?"
"bisa bicara sebentar"ucap faris.
"ehmmm... kayanya aku harus ke kelas dah sisi aku ambil
semua yah makanannya" ucap nadia.
"huh iya iya" ucap sisi.
"dadah sisi dadah faris" ucap nadia sambil
berdadah ria.
"dah" ucap sisi dan faris bersamaan.
"ehm... kamu ada urusan apa sama aku?"
"hmmm... biasa aku mau curhat nih heheh"
"hahaha sudah kuduga yaudah curhat aja"
"aku suka sama adik kelas"
jantung sisi serasa langsung berhenti setelah mendengar itu
dan napasnya terasa sesak.
"hmmm... benarkah siapa wanita yang beruntung itu
hahaha"
"kamu ini sisi bisa aja ... eghhh tia hehe"
"wew trus ?"
"bisa minta tolong gak deket kan aku ama dia
heheh"
"hmmm... baiklah" ucap sisi dengan ragu-ragu.
"waaaaaaaa makasih sisi kamu sahabat terbaik
akuuuuu" ucap faris sambil megemgam tangan sisi.
"hanya sekedar teman yah" ucap batin sisi.
"yaudah kalo gitu aku kekelas dulu bye"
"hn. bye" ucap sisi pelan. " ya allah sudah 6
tahun aku memendam apakah dia tidak pantas untuk ku sehingga kau menulis
skenario ini untuk menjauhkan ku dengan nya ... kalo begitu aku terima dengan
ikhlas." ucap sisi dengan muka tanpa ekspresi.
part 3
hai nama aku sisilia azzahra umur ku 16 tahun dan sekarang
aku duduk di kelas 2 Madrasah aliyah negeri selat tengah di kuala kapuas
kalteng aku tinggal di rumah orang tua angkat ku,aku tinggal dengan mereka udah
kira-kira udah 5 tahun orang tua kandung ku berada diparis, awalnya mereka menyuruh
ku untuk tinggal di paris tapi aku tidak mau karna aku udah betah di sini dan
lagi pula mereka sibuk dengan bisnis mereka.
hari ini aku latihan bersama teman-temanku untuk melatih
adik kelas dan mempersiapkan untuk 1 muharram ughhh jujur andai gak ada hapalan
hedeh...
"hai kaka sisi"ucap adik kelas yang melawati ku.
"hay juga" ucap ku dengan membalas senyuman.
yahh namanya sebagai kaka kelas gak boleh cuek dan harus
memberi contoh baik kepada adik kelas.
"hey si"
"hey juga nad"
"kamu sholat gak"
"iya kamu"
"iih aku sembahyang jua baumbay lah (iya aku juga
sholat bareng yuk)"ucap nadia memakai bahasa banjar :v mungkin dia udah
bosan makai bahasa indo.
" hahah yaudah yuk aku mau ambil mukena dulu trus
wudhu"
"oke aku gin handak maambil mukena nah di jok motor
maaf ku koler banar bahasa indo (oke aku juga mau ambil mukena di jok motor
maaf yah aku males makai bahasa indo)"
"iya gak papa kok biasa aja kale aku udah bisa
berbahasa banjar"
"hah beneran"
"gak juga sih cuma bisa menerjemahkan tapi gak bisa
mengucapkan heheh"
"yaudah yuk cepetan"
itulah nadia temanku selama 5 tahun ini aku bangga memiliki
teman seperti dia karena dia sederhana dan gak sombong inilah indonesia i like
this 👍.
kami langsung menuju ke mushola di sekolahan ku.
"eh ka sisi ka nadia di sini ka" ucap tia yang
tengah meletakkan mukena dan gara-gara itu semua yang ada di sini melihat ku
dan nadia.
dan sengaja aku melihat faris sungguh melihatnya membuat ku
sakit tapi aku bisa apa.
"ah.. iya iya" ucap ku langsung menuju ke sebelah
tia dan meletakkan mukena.
"kaka udah wudhu?" ucap tia.
"belum" ucap nadia, aku cuma diam.
"bareng yah" ucap tia.
"iya" ucap dengan balasan senyum.
dari tadi nadia melihat aku terus entah kenapa.
"si?" ucap nadia.
"ya?".
"nanti kita bicara berdua" ucap nadia dengan muka
dingin.
glek... mati aku
"huhhh... yaudah deh nanti habis sholat kita ke warung
beli minuman" ucap ku dengan menghembus napas.
setelah berwudhu kami bertiga langsung ke mushola. ya allah
kuat kan hamba.
allahuakbar allahuakbar
suara itu... faris. baru kali ini dia azan why? ku lihat tia
tersenyum mendengar faris azan. mungkin kah dia yang menyuruh faris azan,
sedangkan aku menyuruhnya azan dia gak mau oohhh ya allah sungguh tia adalah
wanita yang bisa membuat faris berubah. astagfirullah. aku buru-buru
menghilangkan pikiran itu dan langsung berdiri untuk sholat.
***
"ya allah jika dia memang bukan tulang rusuk hamba
jauhkanlah kami dengan cara halus walaupun ini sudah cara halusmu untuk
mejauhkan aku dan faris maka aku terima dengan ikhlas" ucap batin ku.
dengan refleks air mata ku jatuh di pelupuk mata ku saat
masih berdoa aku langsung menghapus dengan diam-diam.
setelah berdoa bersama kami langsung merapika mukena
masing-masing.
"ka?" ucap tia.
"hm." ucap ku.
"kaka nangis?"
hening. semua yang berada di sini langsung hening melihat ku
termasuk faris.
"hahah... kamu ini tia mana mungkin kaka nangis kamu
ini tia udah ah kaka mau ke letakkan mukena ini di jok" aku langsung pergi
keluar meninggalkan nadia dan tia di mushola.
aku cepat-cepat meletakkan mukena ku di jok motor setelah
menutup dengan terkejutnya aku melihat faris yang muncul di muka ku.
"ikut aku" ucap faris sambil menarik tangan ku.
"faris! lepasin"
"DIAM!" ucap faris dengan muka dingin.
jujur aku langsung diam dan mengikuti langkah faris ke belakang
sekolah.
"faris lepasin kita mau apa ke sini sih?" faris
langsung melepaskan tangan ku dengan kasar.
"kamu itu sahabat aku atau bukan!"
"maksud nya?"
"kamu tadi nangis kan! astaga sisi aku merasa gagal
jadi sahabat kamu" faris langsung membelakangi ku.
"cuma sahabat yah" ucap batin ku. aku langsung
memutar badan faris menghadapku dan megemgam tangannya dengan erat.
"faris... iya aku jujur aku tadi nangis saat berdoa
tadi.. tapi bukan sedih ko aku bahagia karna telah di beri 2 keluarga dan
memiliki teman-teman yang baik udah itu aja gak ada yang lain"
"benarkah?" ucap faris yang masih ragu melihat ku.
"bener faris udah deh aku mau ke.. astagaaaaa
nadia"ucap ku melihat nadia yang tengah melihat ku dan faris.
"jadi itu yah aku sayang kamu sisiiiiiiii kuuuu"
ucap sisi yang mau memeluk ku.
spotan aku langsung menghindar dan nadia langsung jatuh.
"whahahah mampus" ucap ku.
"aduh sakit tolongin dunggg sisi faris" ucap nadia
dengan muka memelas.
"berdiri aja sendirii bleeeee whahaha" ucap aku
dan faris bersama.
nadia langsung berdiri dan mengejar kami sambil tertawa. aku
tersenyum melihat faris bahagia itu sudah cukup untukku bahagia.
TBC