Popular Post

Posted by : Unknown Rabu, 28 September 2016




DIARY

Part 1
Dear diary, hari ini adalah hari pertamaku menjadi orang baru sekaligus hari pertamaku merasakan dunia yang sesungguhnya.
“tya, cepetan” teriak nana
“ea tunggu” jawabku
Hmmm sepertinya aku udah dipanggil nih diary, hari ini adalah hari pertamaku bekerja di sebuah kantor pemerintah aku baru saja lulus sarjana pendidikan dan aku diterima jadi pegawai tetap. Moga – moga aja hari peratamaku kerja menyenangkan.
“ya ampun tya, hari inikan kita harus menghadap atasan dulu sebelum bekerja” omel nana
“iyaa,” balas ku cengengesan dan cepat – cepat ku bereskan barang – barangku kedalam tas dan berangkat bersama nana.
Nana genera chris atau sering ku panggil nana dia adalah sahabatku kami udah lama bersahabat dan sekarang berkat dia juga aku berani mengambil keputusan seperti ini pergi dari kampung halaman meninggalkan semua fasilitas yang ku miliki selama ini. Dan nana juga begitu dia sama sepertiku meninggalkan fasilitas yang dia miliki.kalau orang mengenal kami mereka pasti ngomong seperti ini
“ ya ampun kalian ini diberi jantung malah mintanya hati, udah diberi kehidupan serba ada dan tinggal duduk manis seperti putri malah ingin menjadi babu namun toh kalian pasti tidak akan betah lama – lama hidup seperti itu karna kalian seorang princess house yang hanya bisa makan disuapin, bobo dinyanyiin, dan mandi dimandikan”. Mereka semua selalu berpikir hidup kami ini selalu bahagia entah kenapa Cuma kami berdua yang merasakan bahwa tak selamanya indah dan merasa hidup didunia kalau semuanya udah ada yang ngatur dengan mulus tak ada keinginan, cita – cita, impian, dan tujuan hidup didiri kami. Terkadang saat teman yang lain ngoceh menata hidup mereka nantinya kami hanya bisa diam dan kalau ditanya kepada kami apakah kami mempunyai impian dimasa depan kami sama – sama hanya mengangkat bahu. Benar kata orang, kalau dia pernah merasakan apa yang di rasakan oleh sahabatnya sampai kapanpun pasti  akan selalu menjadi satu pemikiran yang sama karna dengan keadaan yang sama mereka membentuk keinginan yang sama karna mereka tak mempunyai impian mereka membentuk impian itu bersama sama dan disinilah kami di tempat atau wilayah asing bagi kami karna ini bukan lah tempat kelahiran kami, kami yang tak pernah pergi jauh dari keluarga masing – masing sekarang kami berdua memutuskan untuk mengisi keingintauan kami bagaimana menjadi manusia normal yang merasakan hidup didunia yang sering dibilang orang kejam.

“gugup” tanyaku menyelidik
“ga, santai aja” jawab nana dengan muka datar namun kutahu dengan muka datarnya itu dia menyimpan sejuta kegugupan hahahaha
“masuklah” kata seseorang dari balik ruangan. Kami pun masuk dan menghadap atasan kami
“kalian akan bekerja di blablabla” setelah beberapa menit dia memberi pengarahan dia memanggil salah seorang pegawai buat ngantarin kami keruang kerja kami.“ baiklah selamat bekerja “ ucapnya penutup obrolan kami.
Beberapa hari bekerja memang santai setelah mau mendekati hampir dua bulan kami udah disibukan dengan tugas – tugas namun akhirnya kami merasakan normal lagi tanpa terlalu sibuk dan terlalu banyak tugas.
Nana menghela napas panjang dan menghempaskan tubuhnya ketempat tidur “ capek juga bekerja” keluhnya saat kami tiba di rumah sewaan kami. Ku balas dengan senyuman dan kami mulai terlelap dalam mimpi masing – masing.
Part 2
“tya”
“hmmm” gumamku disela – sela aku mengunyah sarapan pagiku. Hari ini hari minggu jadi kami tidak bekerja.
“sepertinya kita harus belajar…bela diri deh “ ucap nana polos dan membuatku tersedak dan memuntahkan sarapan yang akan ku telan “ kau tidak apa – apa” Tanya nana sambil menodorkan air putih
“apa katamu tadi” ucapku masih tak percaya
“ya kita kan perempuan perawan ada salah satu temanku bilang bahwa kita harus bisa menjaga diri dan kita memerlukan pelajaran bela diri” ucap nana polos dan membuatku melongo tapi kupikir – pikir benar juga kata nana kami kan hanya dua orang gadis perawan yang tak memiliki penjaga sama sekali
Aku berdehem sebentar “ jadi, maksudmu kita harus minta tolong atau kursus sama cowo pesilat gitu?” tanyaku dengan datar
“aku udah siapin ko semuanya karna aku panik atas ucapan teman kita dikantor itu tiba – tiba aja terlintas dipikiranku untuk menghubungi teman lamaku dia jago lo masalah bela dirinya mumpung dia juga ada dikota ini langsung aja kuminta dia yang ngajarin kita dan dia senang hati melajari kita dan satu lagi gratis lo ty. Gimana” Tanya nya semangat dengan mata berkedip - kedip
Aku sih ga mempermasalahkan nana ngambil keputusan sendiri toh aku pasti ngikut apa katanya juga namun yang ngajarin kami itu cowo aku paling males berurusan sama cowo semenjak kejadian dimasa lalu huuumbz keingatan lagi deh sakit hatinya. “kapan” tanyaku menyerah
“hihihihihi sekarang” ucap nana cengengesan.
“baiklah”
“ayo cepat”
Kamipun berangkan menuju teman nana.
Kami sekarang berada disebuah taman yang ada danaunya dengan di hiasi rumput – rumput hijau.
“sory lama ya nunggunya “ teriak seseorang. Aku tak memperdulikan karna aku masih terpesona dengan danau toh ditelingaku juga pake aephon jadi aku pura – pura aja tak mendengar sampai nana menepuk pundakku lalu aku menoleh dan berkenalan sama teman nana yang akan menjadi guru kami berbela diri.
Cuma hanya sebulan kami latihan karna teman nana ada tugas kuliahnya dan harus meninggalkan kota ini kami tak kebaratan toh sekarang hasilnya lumayan kami sedikit banyak punya bakal kalau nanti – nanti kami ingin dianiaya bahasa gaulnya hahaha.
“bela diri udah, bekerja dikantor udah juga, Cuma satu ty yang kita belum lakukan?”
“apa”
“kita menambah penghasilan bulanan kita”
Aku berpikir sebentar sambil mulut komat kamit karna pikiranku, “benar juga apa kata nana toh gaji bulanan kami ga seberapa sedangkan bahan pokok melonjak naik, belum bensin untuk motor beat kami yang semakin boros, belum lagi uang sewa rumah whoooaaaaaa pusing juga ternyata hidup sendiri pantes aja kalau orang berumah tangga banyak cerainya karna masalah perekonomian untungnya kami bukan sepasang kekasih ngaul hahaha
“woy, ngelamun aja pasti ngelamun yang jorok ya” ucap nana menyerigai jahil
Lamunanku langsung lenyap seketika “kamu benar” ucapku pelan
“apaaaaaa, kamu benar ngelamunin hal jorok” teriak nana spontan
“astagaaaaaa, bukan itu maksudku Nana genera chris gini lo karna semuanya melonjak mahal seperti katamu tadi kita harus menambah bulanan kita kenapa kita ga mencoba melamar kerja di café aja toh itukan impian kita yang masih dalam angan – angan lo kita keterima berarti kita ada kesempatan buat membentuk café kecil untuk nanti karna kita udah mempunyai pengalaman dan kita ngambil kerja dicafé bukanya mulai sore sampai malam aja gimana?”
“oke lah aku setuju tya agnelili aeuclid, jadi setelah kita pulang kantor kita bekerja dicafe” ucapnya sebel karna aku memanggil nama kepanjangannya hahaha
“betul, tapi ingat jaga kesehatan harus makan teratur” ucapku dan dibalas dua jempol dari nana kamipun tertawa bersama – sama.
Part 3
Beberapa hari kami melamar pekerjaan alhasil salah satu café yang kami lamar menerima dan kami udah mulai bekerja.
Aku hari ini memakai baju kaos café dengan rambut yang ku gulung keatas hanya poni rambut diwajahku saja yang berjuntai bebas lain halnya sama nana dengan rambunya yang kemerah merahan dia kuncir ya kalau diliat liat seperti blasteran aja wajahnya hahahaaha.
“tya tolong dong gantiin aku ke tempat no 4 aku mau ketoilet nih sebentar” ucap salah satu teman dicafe dengan cepat ku jawab “ok”
“permisi ini menunya” ucapku datar dan hanya senyum sekilas ku tampilkan. Karna tingkahku seperti itu aku hampir aja dipecat namun karna hanya sama cowo aja aku seperti itu dengan wanita ataupun anak – anak aku sangat ramah itu yang membuat pertimbangan bos cafeku dan aku selamat dari ancaman yang bernama pemecatan hahahaha.
Karna aku paling ga suka lama – lama melayani cowo aku hampir meninggalkannya “kalau anda mau pesan silahkan panggil kami” ucapku pura – pura ramah, namun langkahku terhenti karna ada sebuah tangan kekar yang tiba – tiba saja memegang erat tanganku membuatku tersentak terkejut dan menghentikan langkahku.
”aku mau pesan” ucapnya dingin dan melepaskan tanganku.Dengan sabar aku menunggu dia menyebutkan menu yang dia mau.
Satu menit
Lima menit
Sepuluh menit
Aku kehabisan kesabaranku saat aku ingin melontarkan semua kata – kata karna aku sekarang benar – benar telah dipermainkan tiba – tiba aja dia berucap dan memberi senyum yang menawan yang membuat ku terpesona saat aku merasa sadar ku gelengkan cepat – cepat kepala ku dan langsung pergi menjauh.

Part 4
“ tya”
“hemm” gumamku tak mengalihkan pandanganku dari novel
“kita kursus yu” ucap nana
“kursus apa”
“kursus sesuai keinginan kita, misal kursus bermain musik, masak, hmmm apa lagi ya” ucap nana polos
Ku hentikan membaca novel dan ku toleh nana “ emang kamu mau kursus apa na?” ucapku serius
“aku sih maunya kursus masak “ ucap nana semangat
“baiklah, kalau gitu kita atur jadwal dan kita hitung juga uang bulanan kita gimana”
“siep deh aku nurut aja”
“baiklah pertama – tama membagi waktu kita selama seminggu, karna kita bekerja dikantor setiap senin sampai jumat pukul 06:00 – 16:00 dan malamnya kita bekerja di café mulai pukul 16:30 – 22:00 jadi Cuma hari sabtu dan minggu kita ga sibuk nah sekarang kamu mau ngambil kursus hari apa”
“hmmm, karna kursus memasak itu ku lihat di brosurnya Cuma satu kali seminggu dan tak ditentukan harinya jadi aku memilih hari sabtu aja “ ucap nana semangat
“baiklah berarti khusus hari minggu buat kita refresing ok?” balas ku tak kalah semangat
“ok hahaha, “ lalu kami mulai membagi uang bulanan.
“tya, kamu mau kursus apa?
“hmmm, belum tau” jawabku santai
Kulihat nana seperti berpikir, “gimana kalau kamu kursus piano aja, kan kamu pernah bilang kalau suatu saat nanti kamu mau anakmu memainkan piano “ ucap nana sambil senyum jahil
Aku mengernyitkan alisku memikirkan kata – kata nana “ lihat aja nanti deh na soalnya aku juga ga tau biayanya berapa nanti kalau aku mau kursus gampang na” ucapku senyum mengembang


Part 5
Dear deary hari ini adalah hari sabtu dimana nana kursus masak di pagi hari dan aku akhirnya juga mengambil kursus piano juga tapi aku mengambil jadwal sore.Karna nana sedang ga ada dan sambil menunggu nana menjemputku Sekarang aku duduk bersandar dibawah pohon dan memandangi danau mengenang dimana aku dan nana berlatih bela diri hehe, lucu sekali kalau mengingat ingat.Suara alunan musik di earphone ipod ku terdengar sangat merdu ditelinga. Ku pejamkan mata dan kurasakan  hembusan angin yang sangat sejuk.
Saat ku buka mataku, ku lihat disebrangku ada dua orang laki – laki berbadan gede sedang menakut – nakuti seorang bocah kalau dilihat – lihat wajahnya mungkin umurnya masih lima tahun. Ku pandangi mereka dari kejauhan tanpa beralih dari pohon yang membuatku santai semakin kulihat bocah kecil itu menangis kulihat lagi kearah dua orang laki – laki itu mereka memegang ipad dan bocah itu seperti mau mengambil ipad itu sesaat ku tersentak kaget karna mereka mendorong bocah itu dengan reflek aku langsung menghampiri kedua orang laki – laki dan bocah itu
“kamu ga apa apa kan de?” tanyaku sambil membantu anak itu berdiri. Dia merengek kepadaku karna katanya ipadnya dicuri oleh dua laki – laki itu
“dia mengambil ipad ku” ucap anak itu terisak – isak
“tolong dong kembalikan ipad anak ini “ ucapku datar meminta kepreman – preman itu
“enak aja ini udah milik kami kalau lo berani lawan kami dulu” ucap preman 1
“dan serahkan juga barang – barang punya kamu” ucap preman 2
Dengan santainya ku memandang mereka
“aku takut” ucap anak itu dan bersembunyi di punggungku
“hei jagoan jangan takut kan ada tante” ucapku menenangkan
“tante” dengan wajah melongo anak itu menjawab “ bukannya sebutan tante itu buat cewe ya” ucapnya polos
Ucapan anak itu membuatku bingung maksud anak ini apa sih.
“yah malah ngobrol, cepat berikan tasmu” bentak preman 1 dan merebut task u
Dengan refleks ku tendang perut mereka satu persatu mereka terlempar dan mendarat di tanah ku ambil ipad bocah dan tas ku
“jangan pernah ingin membuatku marah” bentak ku
“awaaaaaaas mereka dibelakang”
Teriakan bocah itu membuatku kaget dan berbalik secepat mungkin kebelakang untuk menendang mereka lagi dan memukul wajah mereka sampai lembam dan membuat penutup kepalaku terlempar dan menguraikan rambut panjangku.
Kulihat semua wajah termasuk preman itu melongo “ k…aau perempuan” ucapnya terbata dan meminta ampun pada ku langsung pergi
Maksud mereka ini apa sih aku bengong sangat – sangat bengong “ siapa bilang aku cowo “ gumamku dalam hati ku pake lagi penutup kepalaku yaitu topi jaket ku hahahaa dan berbalik menuju anak bocah itu
“princess” ucap anak itu sambil senyum mengembang dan mata berbinar – binar
“ini punya kamu,” ucapku sambil menodorkan aipad nya.diahanya membalas dengan anggukan
“princess hebat, aku jatuh cinta sama princess” ucap anak itu spontan
Aku tertawa,” kamu kesini sama siapa ade kecil”
Dan kulihat dia tersadar “ aku sama om ku, hhmmm tuh dia oooooommmmm” teriak anak itu berlari menghampiri seorang laki – laki dan laki – laki itu juga berlari
“tya” teriak nana
“tunggu” ucap ku langsung menghampiri nana dan langsung pergi
Part 6
“tya, gantiin aku sebentar ya” ucap teman wettres
“iya” jawabku cepat
Saat aku melayani tamu ku dengar teriakan anak kecil
“princess” teriaknya
Gue toleh ternyata bocah yang aku tolong waktu itu
“hay jagoan, kamu sama siapa kesini” ucap gue berjongkok
“ aku sama mamah dan papah” ucap anak itu malu – malu. Gue lihat dibelakang bocah itu ada sepasang suami istri yang sangat cantik dan tampan sedang tersenyum lembut kepadaku dan ku balas senyum mereka
“baiklah kalau begitu princess akan ngantar pangeran ketempatnya biar pangeran bisa makan bersama mamah dan papahnya” ucap gue lembut dan menggandeng tangan mungil anak itu
Sesampainya ditempat yang telah dipesan “kalau tuan dan nyonya mau pesan sesuatu panggil kami nanti” ucap gue ramah dan menundukkan sedikit kepala ku
“baiklah pangeran selamat bersenang – senang “ ucap ku ramah. Saat mau pergi tangan mungil itu menghentikan langkah ku
“ada apa” ucapku lembut
“aku ingin tau nama princess” ucapnya menunduk
Ku ulurkan tangan dan disambutnya uluran tanganku “namaku tya agnelili aeuclid tapi pangeran bisa panggil aku tya aja dan pangeran siapa namanya” ucapku ramah
“nama aku adelio princess” ucapnya menyunggingkan senyum disertai gigi yang belum penuh
“kami ucapkan terima kasih karna kamu udah nolongin anak kami” ucap papah lio yang disertai anggukan oleh mamah lio
“sama – sama om, tante” ucap gue ramah menyambut uluran tangan mereka dan berkenalan
“princessbisa ga jangan pergi temenin lio disini soalnya hari ini adel ulang tahun lo” ucap lio manja has anak kecil
“oh ya lio ulang tahun ya” ucap gue semangat”happy birthday pangeran,tapi maaf sayang princess ga bisa nemenin lio princess harus kerja kalau ga kerja princess bisa dipecat oleh bos princess, sebagai gantinya nih ada permen buat lio” ucapku lembut
“makasih ya princess atas permennya”ucap lio semangat” tapi adel mau bermain sama princess” ucap lio cemberut
Gue menghela napas pelan”gimana kalau besok aja princess temenin lio seharian kemana pun lio mau princess temenin itupun juga kalau mamah sama papah lio ngijinin” ucap gue lembut sambil mengelus pipi chabynya
“beneran princess” teriaknya semangat gue Cuma ngangguk”mom, dad boleh ga” ucap lio manja
Dan dibalas anggukan oleh kedua orang tua lio
“holeeeeeeeeeeeeeeeeeeee besok kencan sama princess” teriaknya yang membuat kami semua ketawa. Gue tukeran no hp dan pergi
Part 7
“tya” ucap nana pelan
“apa” Tanya gue
“sepertinya motor kita ga bisa digunakan buat lo jalan hari ini deh” ucap nana cengengesan
Gue melongo “ maksudnya? Ada apa dengan motor kita na”
Nana menyengir “ban motor kita kempes”
“apaaaaaaaaaaaaaa” teriak gue spontan dan berlari keluar. Gue menghela napas berat “ gimana nih gue kan udah janji sama lio akan pergi nemeninnya hari ini” ucap gue prustasi
“lo naik angkot aja ya” ucap nana terkikik
Gue cemberut”ya udah gue pergi dulu, lo jaga rumah baik – baik ya” ucap gue dan berlalu pergi
“ok sip, happy ya” ucap nana teriak
Setelah sampai kejalan raya gue mencari taksi namun nihil gue tengok jam tangan gue ternyata udah pukul 8:10. “Gue janjian sama lio jam 8:30 di kebun binatang berarti waktu gue masih setengah jam lagi” gumam gue “sedangkan taksi ga ada kalau gue berdiri disini terus gue bisa telat kasian juga kalau lio menunggu gue terlalu lama” gumam batin gue. Gue menghela napas pelan dan berjalan kaki menuju kebun binatang.
Gue berlari “udah pukul 8:33 gue telat tiga menit”ucap gue tersengal sengal karna abis berlari
“lio” ucap gue menghampirinya sambil mengatur pernapasan gue
“princess kenapa” ucap lio polos
“maaf ya princess telat, abisnya tadi ga ada taksi motor princess bannya bocor jadi princess jalan kaki” ucap gue masih tersengal sengal
“hahahahaaha” suara ketawa seseorang. Gue toleh keasal suara itu gue terkesiap kaget “inikan laki – laki yang di café lalu, sejak kapan dia ada disini” ucap batin gue
“oh jadi ini ya princessnya lio yang selalu lio banggakan itu” ucapnya sinis menatap gue tajam
Gue masih kecapean abis berlari jadi gue ga mau memperdulikan ucapan laki – laki itu “lio kita masuk aja yuk kekebun binatangnya nanti keburu kesiangan lo” ucap gue lembut dan dibalas lio dengan anggukan cepat kami bergandengan meninggalkan laki – laki itutanpa memperdulikan teriakan protesnya
Aku dan lio asik foto – foto dan memandang hewan – hewan yang ada di kebun binatang.kami ketawa bersama, bercanda bersama. Setelah pergi kekebun binatang kami pergi bermain di temzone dan ga kerasa hampir malam aku dan lio berpisahawalnya sih laki – laki itu yang bernama bayu anggara putra atau omnya lio ingin ngantarkan gue pulang namun gue nolak cepat dengan alasan ini udah hampir malam sedangkan lio sepertinya ngantuk berat jadi aku suruh aja cepat – cepat pulang dan alasan ku berhasil dan sekarang gantinya aku jalan kaki deh”sepertinya kaki ku akan sakit deh malam ini”gumam batin gue pasrah
Part 8
“kenapa kakimu” ucap nana kewatir karna gue mukul – mukul kaki
“sakit “ ucapku cemberut
“mau ketukang urut” ajak nana
“ga deh, gue pergi dulu ya nanti telat” ucapku pergi latihan piano. Ga kerasa udah sabtu lagi aku sering ketemu lio dan bayu di café sewaktu aku lagi kerja katanya sih lio yang rengek – rengek  mau ke café. Gue sama bayu seperti biasa ga ada kata dimana kami berdua manis selalu saja kata – kata sinis terlontar dimulutnya aku sebel banget sama dia namun aku benci sama diri aku sendiri karna saat aku menatap matanya aku seperti terhipnotis pesonanya aaaaaaaaaaaaaaa menyebalkan.
Saat aku keluar dari tempat latihanku aku melongo karna sekarang bayu udah ada didepanku
“kenapa kau ada disini” ucapku gagap
Bayu hanya membalas dengan senyum misterius otomatis membuat aku merinding dan mengernyitkan alisku. Bayu mendekat refleks aku mundur
“li…o mana” ucapku sambil mencari cari sosok anak kecil namu semua itu nihil aku sadar kalau bayu Cuma sendiri “mampus, mau apa dia kesini”gumam batinku
“ayo ikut” ucap bayu datar memegang tanganku dan membawaku masuk kedalam mobilnya tubuh ku ga bisa nolak itu yang aku benci selalu terhipnotis oleh bayu
“mau kemana kita” ucapku
Ga ada jawaban dari bayu dan mobil melaju kejalan entah mau kemana.
Sepertinya aku tertidur dan sekarang aku sendirian dimobil aku lihat didepan ada lautan dan ku lihat lagi bayu lagi menatap laut itu. Aku lihat ponselku oh ternyata banyak sms dari nana yang panic karna aku ga pulang – pulang. Setelah memberitahu nana aku keluar dari mobil coba mendekati bayu setelah sejajar berdiri dengan bayu ku pejamkan mataku mencoba menghirup angin laut yang sejuk dan bentar lagi matahari tenggelam
“udah bangun” ucap bayu lembut
“hmmm, ya” ucapku pelan dan menunduk”kita ada dimana sih” tanyaku menyelidiki
Bayu ga jawab dia hanya senyum, senyum yang sangat manis dan pertam kalinya aku melihat bayu senyum semanis itu
“kita main air yuk” ucap bayu spontan membawa gue menuju pantai. Bayu ketawa lepas dia menjadi orang yang hangat ga ada bayu yang dingin saat ini. “eh tunggu kenapa denganku, aku ga boleh jatuh cinta” ku gelengkan kepalaku cepat – cepat. “aku mau pulang” ucapku
Refleks senyum bayu musnah aku menyesal karna mengatakan itu tapi kalau lama – lama disini berduaan sama bayu aku ga sanggup “nanti setelah kita melihat matahari terbenam” ucapnya lembut. Tanpa ku minta kepala ku mengangguk buat mengiyakan.Aku Cuma pasrah namun aku juga ga bisa bohong kalau hatiku sangat – sangat bahagia hari ini “aaaaaaaaaaaaaaaa kenapa otak dan hatiku ga bisa kompak sih” gumamku. Tubuhku menegang saat tiba – tiba saja bayu memelukku erat dan bilang “aku cinta sama kamu”ucapnya lembut ditelingaku
ingin rasanya membalas pelukan itu  dan bilang bahwa aku juga cinta sama dia tapi ku ga boleh lagi harus jatuh cinta aku takut tersakiti. Dan untuk saat ini egoku yang menang tak ada balasan yang terlontar dari mulutku yang bisa aku lakukan adalah diam dengan seribu kata – kata didalam hatiku.
Part 9
Diary udah hampir sebulan aku ga ketemu sama bayu sejak kejadian dipantai yang aku nolak cintanya itu aku ga pernah lihat bayu lagi. Gimana mau lihat dia kalau aku aja lari lagi dari masalah.Sekarang waktunya liburan aku dan nana kembali kekota kami sebenarnya aku juga takut pulang karna orang itu dia masih menginginkanku disini aku ga bisa kemana mana.
Saat aku baru satu minggu disini aku ketemu sama orang itu orang yang membuatku selalu ketakutan dan bermimpi buruk. Saat aku mau ketoko buku aku dicegat oleh orang itu dia psyko bagiku dia memaksa aku untuk balik sama dia, namun aku bisa kabur dari dia sejak itulah aku ga kemana mana lagi. Aku shok, dan ketakutan saat kembali kerumah orang tuaku panic dan bertanya ada apa denganku aku Cuma bilang “sewaktu ditoko buku aku melihat orang kecelakaan dan darahnya mengenaiku saat menolong orang itu” sukurnya mereka percaya. saat kejadian itu kata dokter pribadiku trauma ku yang dulu kembali lagi aku harus tenang kalau aku ga bisa tenang mungkin akan membuat kesehatanku menurun.
Hari ini adalah hari terakhirku dikotaku karna kesehatanku udah membaik aku dan nana pamit untuk kembail toh bentar lagi aku juga harus kerja.
“mah, pah neli pamit” ucapku lembut dan memeluk bergantian kedua orang tuaku.
“hati – hati sayang, jaga kesehatanmu nanti mamah sama papah akan nengokinmu” ucap mamah lembut
Ku balas hanya dengan anggukan dan senyum manis
“tante, om kami pamit” ucap nana ramah
dibalas oleh kedua orang tuaku anggukan dan senyum manis
beberapa jam kami diperjalanan akhirnya kami tiba juga dirumah besar kami.ada satu rahasia yang kami sembunyikan hahaha. Kami sebenarnya punya rumah besar lo yang udah disiapkan sama mamah dan papahku namun kami ga mau tinggal disitu jadi Cuma Sebastian dan Melinda aja yang ngurus rumah itu mereka berdua adalah supir dan pembantu setia keluarga kami. Kami mampir saat kami mau ngambil dan naroh mobil pribadi aku saja.saat aku males pulang kekotaku naik motor baru mobil bmw sport silver itu dikeluarin hehehe.
”non kenapa ga nginap disini” ajak Melinda
“aku sih ya terserah nana aja”
“baiklah aku juga cape jadi kita pulang besok aja”ucap nana
“sukurlah, kalau begitu saya nyiapin makan malam dulu ya non” ucap Melinda ramah
“baiklah, aku mau mandi dulu” ucapku santai dan berlalu dari mereka menuju kamarku
Saat kami makan malam aku ngajak Melinda dan Sebastian makan bersama kami awalnya mereka menolak namun tak ada yang bisa menolak ajakanku dan akhirnya mereka menyerah mau makan bersama aku dan nana makan malampun menjadi rame.
Udah pukul 01:00 mataku masih melek aja. Dibalkon aku berdiri memandang langit yang dipenuhi bintang
“oooy ngelamun aja” ucap nana ngagetkanku
Gue hanya balas senyum sekilas. Nana menatapku dari samping dia bersandar disisi balkon “bagaimana hubunganmu dengan bayu” Tanya nana
Gue Cuma bisa diam dan mengangkat pundakku sekilas. Nana menepuk pundak gue pelan”kalau lo memang cinta sama dia udahlah bilang aja yang sebenarnya, berhentilah menyakiti dua hati, hati lo dan hati bayu aku yakin bayu sangat mencintai lo dan gue juga yakin bayu ga seperti…” nana ga melanjutin kata – katanya tapi aku tau siapa yang dimaksud nana itu. “sejak putus dengan orang itu aku selalu judes dan cuek sama semua pria walau sering nana bilang kalau ga semua pria seperti orang itu namun hatiku ga bisa melupakan kejadian yang menyakitiku” gumam batinku
“laa ngelamun nih anak” ucap nana menyenggol tanganku
Yang ku balas hanya dengan kikikan “cobalah lagi mencintai orang buka hatimu beri kesempatan buat bayu, aku yakin bayu akan membuat lo melupakan sakit itu dan gue juga yakin bayu yang akan membuat lo bahagia lagi dan berdamai dengan masa lalu lo”ucap nana bijak dan ninggalin gue masuk kekamar.
Drrrrrrrrrrrrrrrrrttttttttttt drrrrrrrrrrrrrrrtttttttttttt ponsel ku bergetar ku lihat dilayar tertulis nama yang ga asing lagi buat yaitu tony sahabatku sekaligus kekasih nana.
“naaa kenapa tony nelponku lo ada masalah lagi ya sama dia”teriakku menyodorkan ponselku ke nana
“hmmm, ga kami damai – damai aja” ucap nana santai “ coba lo angkat aja siapa tau penting”
Ku nurut apa kata nana “kenapa ton” ucapku tanpa basa basi
“lo harus ke bar gue sekarang tak pake lama dan harus sendiri ga boleh bawa – bawa kekasih gue, oh ya satu lagi naik taksi aja” ucap tony panjang lebar dan mengakhiri obrolan sepihak. Gue melongo “ada apa sih, kenapa jadi aku” ucapku bengong yang hanya dibalas oleh nana menyerigai “pergi aja tapi hati – hati ya” ucap nana santai
“ini pa uang nya” ucap ku ramah dan keluar dari taksi yang ku tumpangi. Disini lah gue didepan bar ditempat tony bekerja “awas lo ton malam – malam gini lo nyuruh gue kesini ga tau apa gue lelah” gumamku sebal
Tony irawanadalah kekasih nana sekaligus sahabatku juga dia tau siapa aku dan nana, masa lalu kami juga dia tau dia ikutin kami kekota ini alasannya ya biar ada yang menjadi mata – mata untuk kedua orang tua kami. Tony sebenarnya pemilik rumah sakit terbesar dispanyol sekaligus dokter muda yang sukses di urutan 2 seasia dia mau menikah sama nana namun karna gue pernikahan mereka ditunda kata nana dia akan menikah setelah gue udah dapat yang bisa menjaga gue. Hal itulah yang membuatku merasa bersalah sama tony.
Saat gue udah menemukan sosok tony gue duduk “ngapain lo nyuruh gue kesini” ucapku dingin menyilangkan tanganku kedada.untung saja bar udah sepi jadi gue ga perlu teriak - teriak
“mau cola” ucapnya santai “boleh”ucapku datar
Tony pun datang menyodorkan cola untukku dia menyilangkan tangannya dimeja dan menatap gue tajam “apa”ucapku datar
“masih belum berhenti mempermainkan pria” ucapnya menyelidik
Gue melongo karna gue benar – benar ga ngerti apa maksud tony. Sepertinya tony ngerti maksud ekpresi gue “tuh gara – gara lo” ucap tony datar tangannya mengarah keseseorang disampingku.Aku tersentak kaget hampir menyemburkan cola yang ku minum “sejak kapan ada bayu disampingku”gumam batinku.sebelum gue menjawab sepertinya tony bisa membaca keterkejutan gue “sejak tadi “ ucap tony santai “udah sebulan ini pria itu kesini tiap malam sepertinya dia putus cinta dan gue juga sangat yakin itu karna lo” ucap tony tajam  sebelum gue menjawab tony melanjutkan ucapannya”karna dia selalu memanggil nama lo”
“benarkah” ucapku santai sambil menatap gelas berisi cola yang ku goyang goyangkan pake tanganku
Tony menghela napas”sampai kapan lo bermain main begini tak semua pria seperti…” ucap tony berhenti karna tony tau kalau didepanku ga boleh ada satu orangpun menyebut nama pria psyko itu. Gue hanya tersenyum sinis dan meminum kembali cola sebelum gue menjawab ucapan tony Gue tatap orang yang disamping gue memastikan bahwa dia memang mabuk dan tertidur setelah yakin gue merasa lega.
Tony melanjutkan ucapannya lagi”kata tante dan om sebulan ini lo pulang ya dan sakit, apakah lo ketemu orang itu lagi? “ ucap tony hati – hati
“hmmmh, “gumam gue meminum cola
“kenapa ga bilang kalau lo pulang”
“dadakan”ucap gue singkat tanpa mengalihkan pandangan gue dari gelas cola
“hmmm, apa yang terjadi sebenarnya kata om dan tante lo pulang penuh darah dibaju lo, alasan lo saat itu karna lo menolong orang yang kecelakaan dan setelah itu lo sakit seperti dulu“ ucap tony sinis “alasan ga masuk diakal, apa ada hubungannya sakit lo dengan orang itu? apa lo ketemu orang itu lagi dan darah apa waktu itu yang ada dibaju lo” ucap tony menyelidik. Tony emang tau bagaimana sifat gue yang sebenarnya dan gue ga bisa berbohong dengannya
Gue menatap tony sekilas “nana ga cerita”ucap gue datar
“dia hanya bilang kalau lo yang seharusnya cerita”ucap tony serius “sekarang ceritakan sama gue apa kejadian yang sebenarnya”
Gue menghela napas pelan dan menghembuskan berat, gue terawang langit – langit bar sebentar dulu sebelum memulai cerita
#Flashback
waktu itu gue mau ketoko buku namun ada beberapa orang mencegat gue memaksa gue masuk mobil yang tak gue kenal
“siapa kalian, mau apa”
“lo yang bernama neli”
“ya, kalian siapa”
“lo harus ikut kami menemui bos kami”
“bos?”
“ya ayo cepat” ucap orang yang berbadan besar menarik paksa gue
Gue mencoba melawan namun gue ga lihat kalau dibelakang gue ada orang juga dan semuanya gelap.Saat gue sadar gue tau kalau gue sekarang udah berada disebuah rumah yang tak asing lagi bagi gue rumah itu rumah paling menakutkan bagi gue rumah yang dulu sering gue datangin namun sekarang rumah itu seperti neraka. Saat gue mulai sadar sepenuhnya gue merasakan ada orang yang masuk kekamar, gue toleh dan gue bertemu tiyo semua kejadian yang gue takutin seakan akan melayang layang di otak gue kepala gue pusing badan gue sangat gemetaran mulut gue kaku Cuma ketakutan dan kebencian yang menyelimuti gue.
“hay sayang lama ga ketemu, kenapa kamu ga bilang bahwa kamu kembali” ucapnya lembut menyentuh pipiku
Mulut dan tubuhku kaku, dia mencium bibirku sangat kasar saat itu lah aku tersadar dan ingin memberontak namun karna tubuhku terlalu lemas aku ga bisa berbuat apa – apa…
#Flashend
Gue lirik sedikit melihat wajah tony gue tau dia shok dan tegang
Tony menghela napas berat”apa lo…” gue langsung potong ucapan tony karna gue tau apa maksud tony “engga”ucap gue cepat sambil meminum cola gue lagi tangan gue mengelus wajah bayu yang tidur lelap dan melanjutkan cerita
#Flashback
Saat beberapa menit dia mencium gue tanpa ada balasan, dia menampar gue dia marah karna gue ga merefleksnya dia memaksa gue untuk melayaninya saat itu dia mencoba melepaskan seluruh pakaian gue. gue kaget dan takut Gue mencoba mengumpulkan semua keberaniaan yang tersisa gue berontak saat dia ingin mencium gue lagi alhasil gue menendang dia, diapun tersungkur dibawah kasur saat dia mau bangkit gue refleks lari dari kamar itu gue berlari keluar saat gue menoleh dia udah ngejar gue sempat tubuh gue dipegangnya gue memberontak terus menerus buat lepas namun gue ga berhasil akhirnya gue diseret kebelakang rumah disitu dia membunuh kasar seekor ular peliharaannya dan darah ular itulah yang mengenai tubuhku tangannya yang penuh darah ingin mengelus wajahku namun ku tendang lagi perutnya yang membuatnya terlempar saat itulah aku melarikan diri darinya.
“saat aku diselimuti ingatan ketakutan itu tiba – tiba wajah bayu dan kenangan bersama bayu lah yang membuatku sadar dan membuatku memiliki keberanian lagi” gumam batinku
#Flashend
“saat keberanian lo muncul apakah bayu yang ada dalam pikiran lo” ucap tony yang refleks membuat tangan gue berhenti mengelus pipi bayu. “hahahaaha kalau dilihat dari ekspresi lo ternyata benar dugaan gue kalau lo juga cinta sama tuh cowo” ucap tony menyerigai otomatis membuat muka gue merah.
Gue berdehem”cowo ini kesini pake apa” ucapku gagap
“dia pake mobil, nih kunci mobilnya lo aja ya yang ngantar soalnya gue masih harus beres – beres” ucap tony santai menyodorkan kunci mobil kegue selama gue melongo tony udah membantu bayu kemobilnya.
“saat lo dijalan jangan ngebut” ancam tony yang hanya gue balas dengan kikikan dan meninggalkan tony melaju menuju rumah bayu. Untung aja bayu udah pernah ngajak gue kerumahnya sewaktu dia ada keperluan mendadak jadi gue ga susah mencari alamatnya
“untung aja lo tidur jadi gue gampang nyetir tanpa lo ketahui” ucap gue pelan
“lo bisa nyetir ternyata” ucap bayu serek has bangun tidur
Refleks gue rem mendadak untung aja jalannya sepi gue kaget karna dia udah sadar spontan gue menepuk jidat karna gue ingat dia hanya minum anggur pantesan aja mabuknya udah hilang
“tony brengsek” gumam gue sebel
“lo mau kita mati apa” ucap bayu marah
“lo udah sadar, bagus lah berarti lo bisa dong pulang sendiri”ucap gue santai dan ingin keluar dari mobil saat gue membuka pintu mobil, bayu  memegang tangan gue, gue menoleh “apa”
“aku masih pusing” ucapnya memelas “jadi antar gue kerumah”mohonnya manja
Alhasil membuat gue luluh.
Suasananya hening gue lirik sedikit ternyata bayu lagi menatapku tajam “kenapa” tanyaku
“aku ga mau pulang”ucapnya dingin.
“terus lo mau kemana”tanyaku
“berhenti”ucapnya dingin
guenurut apa katanya kami pindah posisi awalnya aku ingin protes namun bayu ga memperdulikanku mobil melaju yang diambil alih oleh bayu mala mini kedua kalinya gue berdua sama bayu entah kali ini gue kemana dibawanya sebelum gue membuat nana panic lagi gue ngirim pesan buat nana
neli@ L gue bersama bayu lo ga usah nungguin gue ya
nana@ J baiklah happy ya
gue hanya cemberut “nana dan tony sama aja” gumam gue sebel
gue mencoba meramaikan suasana yang hening”kita mau kemana lagi” ucapku menunduk
. . . ga ada jawaban dari bayu gue menghela napas berat “gue lelah”ucap gue pelan
“tidurlah nanti aku bangunkan” ucap bayu dingin menatap lurus jalan
part 10
gue kucek – kucek mata saat kesadaranku kembali sepenuhnya ku terkesiap kaget dimana aku sekarang ini kamar siap ini gumamku panik. Gue periksa didalam selimut”hmmmh sukurlah masih lengkap, apa gue terlalu nyenyak ya tidur sampai – sampai aku ga ngerasa kalau udah pindah dari mobil hmmmmh terus mana bayu” gumamku
gue mulai mencari bayu keluar dari kamar saat mencari cari gue dikagetkan suara bayu “udah bangun”ucap bayu yang berada didapur lagi menyiapkan sarapan. Gue balas dengan anggukan
“sini kita sarapan dulu” ucapnya lembut. Gue nurut dan duduk didekatnya “kita dimana, dan kenapa rumah ini sepi”Tanya gue polos. Bayu tersenyum lebar “ini villaku,disini Cuma kita berdua” ucapnya menyerigai. Deg……….. jantung gue berdetak cepat dan kata – kata bayu yang hanya kita berdua divilla ini berdengung keras ditelingaku OMG gue seperti pengantin baru aja” gumam batin gue yang langsung gue buyarkan jauh – jauh
“hei kenapa bengong, sarapan dulu baru nanti kita jalan – jalan.” Ucap bayu lembut sebelum aku berkata lagi bayu melanjutkan kalimatnya “kamu tenang aja aku udah ko beri tau nana kalau kamu hari ini bersamaku dan baju gantimu juga udah ada dikamar”ucapnya ramah.Gue hanya bisa melongo didepan bayu ga bisa ngapa – ngapain benar – benar terhipnotis oleh ketampanan dia pagi ini. Rambutnya yang masih berantakan dan basah badannya terbelit kaos yang membentuk semua ototnya terlihat jelas dan celana jens. hari ini bayu kelihatan santai OMG gue benar – benar mencintainya.
Setelah kami sarapan kami jalan – jalan gue bahagia banget hari ini gue diajak bayu keair terjun jalan – jalan sambil gandengan tangan OMG seperti pasangan yang bulan madu aja hahaha.
Setelah seharian penuh kami jalan – jalan akhirnya bayu ngantar aku pulang.
Saat mau masuk rumah gue dikagetkan oleh nana dan tony “ciyeeeeeeeeeeeeee ciyeeeeeeeeeeeeeeeeeee yang baru jadian nih yee” teriak mereka barengan
Byuuuuuuuuuuuuuuuuuur muka gue merah “si..ap..a yang jadian”ucapku gagap salah tingkah. Gue lihat senyum jahil mereka semakin menjadi jadi “gue cape gue mau mandi dulu” ucap gue gagap dan langsung kabur tanpa memperdulikan protesan mereka.
Part 11
“kenapa lo ga semangat begitu kerjanya” Tanya nana
“hmmm,”gumamku tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel
“setelah kerja kita pergi ketempat tony yuk” ajak nana
“ngapain,kalau kalian mau kencan gue pulang duluan aja gue males malam ini harus menjadi setan diantara kalian” ucapku cengengesan
“hahaahaha, ga la aku Cuma mau mampir nengokin dia aja bentar, mau yah”
“iya baiklah,”
“yes.”
Jam menunjukkan pukul 23:00 untung aja malam ini malam sabtu jadi besok gue ga harus kerja
Suasana sekarang Sangat – sangat berisik bagaimana ga berisik kalau kami sekarang aja udah berada di bar kami bertiga duduk dipojok namun tetap aja berisik.
“hay ton” sapa seseorang yang sangat gue kenal siapa lagi kalau bukan bayu gue tersentak kaget bukan karna bayu namun karna disamping bayu ada seorang perempuan yang canti dan seksi.
“oh, hai bay sini gabung bersama kami” ajak tony
Gue menatap tajam kearah nana minta penjelasan kenapa tony bisa kenal bayu tatapan gue hanya dibalas oleh nana dengan mengangkat bahu pelan.
“hai tya” ucap bayu. Gue tak menghiraukannya hati gue sakit siapa sih perempuan ini gue marah, gue benci sama bayu ternyata dia sama aja dengan laki – laki yang lain mudah bergonta ganti pasangan. Mereka mengobrol Cuma aku aja yang diam seribu bahasa ingin rasanya gue cepat – cepat keluar dari tempat ini. Saat gue melihat permpuan itu mencium pipi bayu gue sangat marah refleks gue ambil aja minuman yang ada diatas meja gue ga lihat kalau minuman itu minuman yang memabukkan saat gue meminumnya semua menjadi gelap
Saat gue sadar semua udah terang gue kerjab kan mata gue beberapa kali namun pusing gue masih ada
“kenapa dengan gue, kenapa kepala gue pusing”ucap gue pelan
“lo udah sadar” Tanya nana membantu gue duduk
“hmmmh, emang gue kenapa” ucap gue polos membuat nana melongo “ lo lupa kalau malam tadi lo mabuk berat, gila lo sejak kapan lo bisa minum anggur “ucap nana tak percaya
“apaaaaaaaaaaa”teriakku “jadi gue mabuk, apa yang gue lakuin” ucapku panic
“gue ga tau, yang ngantar lo pulang kesini itu bayu bukan gue, gue ikut tony”
“mampus gue gimana kalau gue mengatakan sesuatu dan berbuat yang memalukan”gumam batin gue panic
“nih bayu nelpon”
Refleks gue bilang sama nana bahwa gue masih tidur dan ternyata bloon nana kambuh ”kata tya dia masih tidur” ucap nana polos
Spontan gue nepuk jidat gue dan ngambil alih ponselnya “hallo” ucapku gagap
“lo hari ini ada acara ga”Tanya bayu disebrang sana
“ga”jawab gue cepat
“mau ga malam nih lo nemenin gue kepesta”
“ta..pi gu..e”
“baiklah malam nih gue jemput lo jam 7 ya”
“hmmmmmh” tutttt tuuut tuuut sambungan terputus gue teriak – teriak karna bayu ngajak gue malamini kepesta namun gue ga punya gaun kalau jug ague make gaun identitas gue ketahuan aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa serba salah”
“diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam”teriak nana spontan gue hening karna gue takut kalau nana marah - marah


TBC

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Novelis Lexin - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -