- Back to Home »
- Novel »
- Dear Diary
Posted by : Unknown
Rabu, 28 September 2016
DIARY
Part 1
Dear diary, hari ini
adalah hari pertamaku menjadi orang baru sekaligus hari pertamaku merasakan
dunia yang sesungguhnya.
“tya, cepetan” teriak
nana
“ea tunggu” jawabku
Hmmm sepertinya aku
udah dipanggil nih diary, hari ini adalah hari pertamaku bekerja di sebuah
kantor pemerintah aku baru saja lulus sarjana pendidikan dan aku diterima jadi
pegawai tetap. Moga – moga aja hari peratamaku kerja menyenangkan.
“ya ampun tya, hari
inikan kita harus menghadap atasan dulu sebelum bekerja” omel nana
“iyaa,” balas ku
cengengesan dan cepat – cepat ku bereskan barang – barangku kedalam tas dan
berangkat bersama nana.
Nana genera chris
atau sering ku panggil nana dia adalah sahabatku kami udah lama bersahabat dan
sekarang berkat dia juga aku berani mengambil keputusan seperti ini pergi dari
kampung halaman meninggalkan semua fasilitas yang ku miliki selama ini. Dan
nana juga begitu dia sama sepertiku meninggalkan fasilitas yang dia
miliki.kalau orang mengenal kami mereka pasti ngomong seperti ini
“ ya ampun kalian ini
diberi jantung malah mintanya hati, udah diberi kehidupan serba ada dan tinggal
duduk manis seperti putri malah ingin menjadi babu namun toh kalian pasti tidak
akan betah lama – lama hidup seperti itu karna kalian seorang princess house
yang hanya bisa makan disuapin, bobo dinyanyiin, dan mandi dimandikan”. Mereka
semua selalu berpikir hidup kami ini selalu bahagia entah kenapa Cuma kami
berdua yang merasakan bahwa tak selamanya indah dan merasa hidup didunia kalau semuanya
udah ada yang ngatur dengan mulus tak ada keinginan, cita – cita, impian, dan
tujuan hidup didiri kami. Terkadang saat teman yang lain ngoceh menata hidup
mereka nantinya kami hanya bisa diam dan kalau ditanya kepada kami apakah kami
mempunyai impian dimasa depan kami sama – sama hanya mengangkat bahu. Benar
kata orang, kalau dia pernah merasakan apa yang di rasakan oleh sahabatnya
sampai kapanpun pasti akan selalu
menjadi satu pemikiran yang sama karna dengan keadaan yang sama mereka
membentuk keinginan yang sama karna mereka tak mempunyai impian mereka
membentuk impian itu bersama sama dan disinilah kami di tempat atau wilayah
asing bagi kami karna ini bukan lah tempat kelahiran kami, kami yang tak pernah
pergi jauh dari keluarga masing – masing sekarang kami berdua memutuskan untuk
mengisi keingintauan kami bagaimana menjadi manusia normal yang merasakan hidup
didunia yang sering dibilang orang kejam.
“gugup” tanyaku
menyelidik
“ga, santai aja” jawab
nana dengan muka datar namun kutahu dengan muka datarnya itu dia menyimpan
sejuta kegugupan hahahaha
“masuklah” kata
seseorang dari balik ruangan. Kami pun masuk dan menghadap atasan kami
“kalian akan bekerja di blablabla” setelah beberapa menit dia memberi pengarahan dia memanggil salah seorang pegawai buat ngantarin kami keruang kerja kami.“ baiklah selamat bekerja “ ucapnya penutup obrolan kami.
“kalian akan bekerja di blablabla” setelah beberapa menit dia memberi pengarahan dia memanggil salah seorang pegawai buat ngantarin kami keruang kerja kami.“ baiklah selamat bekerja “ ucapnya penutup obrolan kami.
Beberapa hari bekerja
memang santai setelah mau mendekati hampir dua bulan kami udah disibukan dengan
tugas – tugas namun akhirnya kami merasakan normal lagi tanpa terlalu sibuk dan
terlalu banyak tugas.
Nana menghela napas
panjang dan menghempaskan tubuhnya ketempat tidur “ capek juga bekerja”
keluhnya saat kami tiba di rumah sewaan kami. Ku balas dengan senyuman dan kami
mulai terlelap dalam mimpi masing – masing.
Part 2
“tya”
“hmmm” gumamku disela –
sela aku mengunyah sarapan pagiku. Hari ini hari minggu jadi kami tidak
bekerja.
“sepertinya kita harus
belajar…bela diri deh “ ucap nana polos dan membuatku tersedak dan memuntahkan
sarapan yang akan ku telan “ kau tidak apa – apa” Tanya nana sambil menodorkan
air putih
“apa katamu tadi”
ucapku masih tak percaya
“ya kita kan perempuan
perawan ada salah satu temanku bilang bahwa kita harus bisa menjaga diri dan
kita memerlukan pelajaran bela diri” ucap nana polos dan membuatku melongo tapi
kupikir – pikir benar juga kata nana kami kan hanya dua orang gadis perawan
yang tak memiliki penjaga sama sekali
Aku berdehem sebentar “
jadi, maksudmu kita harus minta tolong atau kursus sama cowo pesilat gitu?”
tanyaku dengan datar
“aku udah siapin ko
semuanya karna aku panik atas ucapan teman kita dikantor itu tiba – tiba aja
terlintas dipikiranku untuk menghubungi teman lamaku dia jago lo masalah bela
dirinya mumpung dia juga ada dikota ini langsung aja kuminta dia yang ngajarin
kita dan dia senang hati melajari kita dan satu lagi gratis lo ty. Gimana”
Tanya nya semangat dengan mata berkedip - kedip
Aku sih ga
mempermasalahkan nana ngambil keputusan sendiri toh aku pasti ngikut apa
katanya juga namun yang ngajarin kami itu cowo aku paling males berurusan sama
cowo semenjak kejadian dimasa lalu huuumbz keingatan lagi deh sakit hatinya.
“kapan” tanyaku menyerah
“hihihihihi sekarang”
ucap nana cengengesan.
“baiklah”
“ayo cepat”
Kamipun berangkan
menuju teman nana.
Kami sekarang berada
disebuah taman yang ada danaunya dengan di hiasi rumput – rumput hijau.
“sory lama ya nunggunya
“ teriak seseorang. Aku tak memperdulikan karna aku masih terpesona dengan
danau toh ditelingaku juga pake aephon jadi aku pura – pura aja tak mendengar
sampai nana menepuk pundakku lalu aku menoleh dan berkenalan sama teman nana
yang akan menjadi guru kami berbela diri.
Cuma hanya sebulan kami
latihan karna teman nana ada tugas kuliahnya dan harus meninggalkan kota ini
kami tak kebaratan toh sekarang hasilnya lumayan kami sedikit banyak punya
bakal kalau nanti – nanti kami ingin dianiaya bahasa gaulnya hahaha.
“bela diri udah,
bekerja dikantor udah juga, Cuma satu ty yang kita belum lakukan?”
“apa”
“kita menambah
penghasilan bulanan kita”
Aku berpikir sebentar
sambil mulut komat kamit karna pikiranku, “benar juga apa kata nana toh gaji
bulanan kami ga seberapa sedangkan bahan pokok melonjak naik, belum bensin
untuk motor beat kami yang semakin boros, belum lagi uang sewa rumah
whoooaaaaaa pusing juga ternyata hidup sendiri pantes aja kalau orang berumah
tangga banyak cerainya karna masalah perekonomian untungnya kami bukan sepasang
kekasih ngaul hahaha
“woy, ngelamun aja
pasti ngelamun yang jorok ya” ucap nana menyerigai jahil
Lamunanku langsung
lenyap seketika “kamu benar” ucapku pelan
“apaaaaaa, kamu benar
ngelamunin hal jorok” teriak nana spontan
“astagaaaaaa, bukan itu
maksudku Nana genera chris gini lo karna semuanya melonjak mahal seperti katamu
tadi kita harus menambah bulanan kita kenapa kita ga mencoba melamar kerja di
café aja toh itukan impian kita yang masih dalam angan – angan lo kita keterima
berarti kita ada kesempatan buat membentuk café kecil untuk nanti karna kita
udah mempunyai pengalaman dan kita ngambil kerja dicafé bukanya mulai sore
sampai malam aja gimana?”
“oke lah aku setuju tya
agnelili aeuclid, jadi setelah kita pulang kantor kita bekerja dicafe”
ucapnya sebel karna aku memanggil nama kepanjangannya hahaha
“betul, tapi ingat jaga
kesehatan harus makan teratur” ucapku dan dibalas dua jempol dari nana kamipun
tertawa bersama – sama.
Part 3
Beberapa hari kami
melamar pekerjaan alhasil salah satu café yang kami lamar menerima dan kami
udah mulai bekerja.
Aku hari ini memakai
baju kaos café dengan rambut yang ku gulung keatas hanya poni rambut diwajahku
saja yang berjuntai bebas lain halnya sama nana dengan rambunya yang kemerah
merahan dia kuncir ya kalau diliat liat seperti blasteran aja wajahnya
hahahaaha.
“tya tolong dong
gantiin aku ke tempat no 4 aku mau ketoilet nih sebentar” ucap salah satu teman
dicafe dengan cepat ku jawab “ok”
“permisi ini menunya”
ucapku datar dan hanya senyum sekilas ku tampilkan. Karna tingkahku seperti itu
aku hampir aja dipecat namun karna hanya sama cowo aja aku seperti itu dengan
wanita ataupun anak – anak aku sangat ramah itu yang membuat pertimbangan bos
cafeku dan aku selamat dari ancaman yang bernama pemecatan hahahaha.
Karna aku paling ga
suka lama – lama melayani cowo aku hampir meninggalkannya “kalau anda mau pesan
silahkan panggil kami” ucapku pura – pura ramah, namun langkahku terhenti karna
ada sebuah tangan kekar yang tiba – tiba saja memegang erat tanganku membuatku
tersentak terkejut dan menghentikan langkahku.
”aku mau pesan” ucapnya
dingin dan melepaskan tanganku.Dengan sabar aku menunggu dia menyebutkan menu
yang dia mau.
Satu menit
Lima menit
Sepuluh menit
Aku kehabisan
kesabaranku saat aku ingin melontarkan semua kata – kata karna aku sekarang
benar – benar telah dipermainkan tiba – tiba aja dia berucap dan memberi senyum
yang menawan yang membuat ku terpesona saat aku merasa sadar ku gelengkan cepat
– cepat kepala ku dan langsung pergi menjauh.
Part 4
“ tya”
“hemm” gumamku tak
mengalihkan pandanganku dari novel
“kita kursus yu” ucap
nana
“kursus apa”
“kursus sesuai
keinginan kita, misal kursus bermain musik, masak, hmmm apa lagi ya” ucap nana
polos
Ku hentikan membaca
novel dan ku toleh nana “ emang kamu mau kursus apa na?” ucapku serius
“aku sih maunya kursus
masak “ ucap nana semangat
“baiklah, kalau gitu
kita atur jadwal dan kita hitung juga uang bulanan kita gimana”
“siep deh aku nurut
aja”
“baiklah pertama – tama
membagi waktu kita selama seminggu, karna kita bekerja dikantor setiap senin
sampai jumat pukul 06:00 – 16:00 dan malamnya kita bekerja di café mulai pukul
16:30 – 22:00 jadi Cuma hari sabtu dan minggu kita ga sibuk nah sekarang kamu
mau ngambil kursus hari apa”
“hmmm, karna kursus
memasak itu ku lihat di brosurnya Cuma satu kali seminggu dan tak ditentukan
harinya jadi aku memilih hari sabtu aja “ ucap nana semangat
“baiklah berarti khusus
hari minggu buat kita refresing ok?” balas ku tak kalah semangat
“ok hahaha, “ lalu kami
mulai membagi uang bulanan.
“tya, kamu mau kursus
apa?
“hmmm, belum tau”
jawabku santai
Kulihat nana seperti
berpikir, “gimana kalau kamu kursus piano aja, kan kamu pernah bilang kalau
suatu saat nanti kamu mau anakmu memainkan piano “ ucap nana sambil senyum
jahil
Aku mengernyitkan
alisku memikirkan kata – kata nana “ lihat aja nanti deh na soalnya aku juga ga
tau biayanya berapa nanti kalau aku mau kursus gampang na” ucapku senyum
mengembang
Part 5
Dear deary hari ini
adalah hari sabtu dimana nana kursus masak di pagi hari dan aku akhirnya juga
mengambil kursus piano juga tapi aku mengambil jadwal sore.Karna nana sedang ga
ada dan sambil menunggu nana menjemputku Sekarang aku duduk bersandar dibawah
pohon dan memandangi danau mengenang dimana aku dan nana berlatih bela diri
hehe, lucu sekali kalau mengingat ingat.Suara alunan musik di earphone ipod ku
terdengar sangat merdu ditelinga. Ku pejamkan mata dan kurasakan hembusan angin yang sangat sejuk.
Saat ku buka mataku, ku
lihat disebrangku ada dua orang laki – laki berbadan gede sedang menakut –
nakuti seorang bocah kalau dilihat – lihat wajahnya mungkin umurnya masih lima
tahun. Ku pandangi mereka dari kejauhan tanpa beralih dari pohon yang membuatku
santai semakin kulihat bocah kecil itu menangis kulihat lagi kearah dua orang
laki – laki itu mereka memegang ipad dan bocah itu seperti mau mengambil ipad
itu sesaat ku tersentak kaget karna mereka mendorong bocah itu dengan reflek
aku langsung menghampiri kedua orang laki – laki dan bocah itu
“kamu ga apa apa kan
de?” tanyaku sambil membantu anak itu berdiri. Dia merengek kepadaku karna
katanya ipadnya dicuri oleh dua laki – laki itu
“dia mengambil ipad ku”
ucap anak itu terisak – isak
“tolong dong kembalikan
ipad anak ini “ ucapku datar meminta kepreman – preman itu
“enak aja ini udah
milik kami kalau lo berani lawan kami dulu” ucap preman 1
“dan serahkan juga
barang – barang punya kamu” ucap preman 2
Dengan santainya ku
memandang mereka
“aku takut” ucap anak
itu dan bersembunyi di punggungku
“hei jagoan jangan
takut kan ada tante” ucapku menenangkan
“tante” dengan wajah
melongo anak itu menjawab “ bukannya sebutan tante itu buat cewe ya” ucapnya
polos
Ucapan anak itu
membuatku bingung maksud anak ini apa sih.
“yah malah ngobrol,
cepat berikan tasmu” bentak preman 1 dan merebut task u
Dengan refleks ku
tendang perut mereka satu persatu mereka terlempar dan mendarat di tanah ku
ambil ipad bocah dan tas ku
“jangan pernah ingin
membuatku marah” bentak ku
“awaaaaaaas mereka
dibelakang”
Teriakan bocah itu
membuatku kaget dan berbalik secepat mungkin kebelakang untuk menendang mereka
lagi dan memukul wajah mereka sampai lembam dan membuat penutup kepalaku
terlempar dan menguraikan rambut panjangku.
Kulihat semua wajah
termasuk preman itu melongo “ k…aau perempuan” ucapnya terbata dan meminta
ampun pada ku langsung pergi
Maksud mereka ini apa
sih aku bengong sangat – sangat bengong “ siapa bilang aku cowo “ gumamku dalam
hati ku pake lagi penutup kepalaku yaitu topi jaket ku hahahaa dan berbalik
menuju anak bocah itu
“princess” ucap anak
itu sambil senyum mengembang dan mata berbinar – binar
“ini punya kamu,”
ucapku sambil menodorkan aipad nya.diahanya membalas dengan anggukan
“princess hebat, aku
jatuh cinta sama princess” ucap anak itu spontan
Aku tertawa,” kamu
kesini sama siapa ade kecil”
Dan kulihat dia
tersadar “ aku sama om ku, hhmmm tuh dia oooooommmmm” teriak anak itu berlari
menghampiri seorang laki – laki dan laki – laki itu juga berlari
“tya” teriak nana
“tunggu” ucap ku
langsung menghampiri nana dan langsung pergi
Part 6
“tya, gantiin aku
sebentar ya” ucap teman wettres
“iya” jawabku cepat
Saat aku melayani tamu
ku dengar teriakan anak kecil
“princess” teriaknya
Gue toleh ternyata
bocah yang aku tolong waktu itu
“hay jagoan, kamu sama
siapa kesini” ucap gue berjongkok
“ aku sama mamah dan
papah” ucap anak itu malu – malu. Gue lihat dibelakang bocah itu ada sepasang
suami istri yang sangat cantik dan tampan sedang tersenyum lembut kepadaku dan
ku balas senyum mereka
“baiklah kalau begitu
princess akan ngantar pangeran ketempatnya biar pangeran bisa makan bersama
mamah dan papahnya” ucap gue lembut dan menggandeng tangan mungil anak itu
Sesampainya ditempat
yang telah dipesan “kalau tuan dan nyonya mau pesan sesuatu panggil kami nanti”
ucap gue ramah dan menundukkan sedikit kepala ku
“baiklah pangeran
selamat bersenang – senang “ ucap ku ramah. Saat mau pergi tangan mungil itu
menghentikan langkah ku
“ada apa” ucapku lembut
“aku ingin tau nama
princess” ucapnya menunduk
Ku ulurkan tangan dan
disambutnya uluran tanganku “namaku tya agnelili aeuclid tapi pangeran bisa
panggil aku tya aja dan pangeran siapa namanya” ucapku ramah
“nama aku adelio
princess” ucapnya menyunggingkan senyum disertai gigi yang belum penuh
“kami ucapkan terima
kasih karna kamu udah nolongin anak kami” ucap papah lio yang disertai anggukan
oleh mamah lio
“sama – sama om, tante”
ucap gue ramah menyambut uluran tangan mereka dan berkenalan
“princessbisa ga jangan
pergi temenin lio disini soalnya hari ini adel ulang tahun lo” ucap lio manja
has anak kecil
“oh ya lio ulang tahun
ya” ucap gue semangat”happy birthday pangeran,tapi maaf sayang princess ga bisa
nemenin lio princess harus kerja kalau ga kerja princess bisa dipecat oleh bos
princess, sebagai gantinya nih ada permen buat lio” ucapku lembut
“makasih ya princess
atas permennya”ucap lio semangat” tapi adel mau bermain sama princess” ucap lio
cemberut
Gue menghela napas
pelan”gimana kalau besok aja princess temenin lio seharian kemana pun lio mau
princess temenin itupun juga kalau mamah sama papah lio ngijinin” ucap gue
lembut sambil mengelus pipi chabynya
“beneran princess”
teriaknya semangat gue Cuma ngangguk”mom, dad boleh ga” ucap lio manja
Dan dibalas anggukan
oleh kedua orang tua lio
“holeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
besok kencan sama princess” teriaknya yang membuat kami semua ketawa. Gue
tukeran no hp dan pergi
Part 7
“tya” ucap nana pelan
“apa” Tanya gue
“sepertinya motor kita
ga bisa digunakan buat lo jalan hari ini deh” ucap nana cengengesan
Gue melongo “
maksudnya? Ada apa dengan motor kita na”
Nana menyengir “ban
motor kita kempes”
“apaaaaaaaaaaaaaa”
teriak gue spontan dan berlari keluar. Gue menghela napas berat “ gimana nih
gue kan udah janji sama lio akan pergi nemeninnya hari ini” ucap gue prustasi
“lo naik angkot aja ya”
ucap nana terkikik
Gue cemberut”ya udah
gue pergi dulu, lo jaga rumah baik – baik ya” ucap gue dan berlalu pergi
“ok sip, happy ya” ucap
nana teriak
Setelah sampai kejalan
raya gue mencari taksi namun nihil gue tengok jam tangan gue ternyata udah
pukul 8:10. “Gue janjian sama lio jam 8:30 di kebun binatang berarti waktu gue
masih setengah jam lagi” gumam gue “sedangkan taksi ga ada kalau gue berdiri
disini terus gue bisa telat kasian juga kalau lio menunggu gue terlalu lama”
gumam batin gue. Gue menghela napas pelan dan berjalan kaki menuju kebun
binatang.
Gue berlari “udah pukul
8:33 gue telat tiga menit”ucap gue tersengal sengal karna abis berlari
“lio” ucap gue
menghampirinya sambil mengatur pernapasan gue
“princess kenapa” ucap
lio polos
“maaf ya princess
telat, abisnya tadi ga ada taksi motor princess bannya bocor jadi princess
jalan kaki” ucap gue masih tersengal sengal
“hahahahaaha” suara
ketawa seseorang. Gue toleh keasal suara itu gue terkesiap kaget “inikan laki –
laki yang di café lalu, sejak kapan dia ada disini” ucap batin gue
“oh jadi ini ya
princessnya lio yang selalu lio banggakan itu” ucapnya sinis menatap gue tajam
Gue masih kecapean abis
berlari jadi gue ga mau memperdulikan ucapan laki – laki itu “lio kita masuk
aja yuk kekebun binatangnya nanti keburu kesiangan lo” ucap gue lembut dan
dibalas lio dengan anggukan cepat kami bergandengan meninggalkan laki – laki
itutanpa memperdulikan teriakan protesnya
Aku dan lio asik foto –
foto dan memandang hewan – hewan yang ada di kebun binatang.kami ketawa
bersama, bercanda bersama. Setelah pergi kekebun binatang kami pergi bermain di
temzone dan ga kerasa hampir malam aku dan lio berpisahawalnya sih laki – laki
itu yang bernama bayu anggara putra atau omnya lio ingin ngantarkan gue pulang
namun gue nolak cepat dengan alasan ini udah hampir malam sedangkan lio
sepertinya ngantuk berat jadi aku suruh aja cepat – cepat pulang dan alasan ku
berhasil dan sekarang gantinya aku jalan kaki deh”sepertinya kaki ku akan sakit
deh malam ini”gumam batin gue pasrah
Part 8
“kenapa kakimu” ucap
nana kewatir karna gue mukul – mukul kaki
“sakit “ ucapku
cemberut
“mau ketukang urut”
ajak nana
“ga deh, gue pergi dulu
ya nanti telat” ucapku pergi latihan piano. Ga kerasa udah sabtu lagi aku
sering ketemu lio dan bayu di café sewaktu aku lagi kerja katanya sih lio yang
rengek – rengek mau ke café. Gue sama
bayu seperti biasa ga ada kata dimana kami berdua manis selalu saja kata – kata
sinis terlontar dimulutnya aku sebel banget sama dia namun aku benci sama diri
aku sendiri karna saat aku menatap matanya aku seperti terhipnotis pesonanya
aaaaaaaaaaaaaaa menyebalkan.
Saat aku keluar dari
tempat latihanku aku melongo karna sekarang bayu udah ada didepanku
“kenapa kau ada disini”
ucapku gagap
Bayu hanya membalas
dengan senyum misterius otomatis membuat aku merinding dan mengernyitkan
alisku. Bayu mendekat refleks aku mundur
“li…o mana” ucapku
sambil mencari cari sosok anak kecil namu semua itu nihil aku sadar kalau bayu
Cuma sendiri “mampus, mau apa dia kesini”gumam batinku
“ayo ikut” ucap bayu
datar memegang tanganku dan membawaku masuk kedalam mobilnya tubuh ku ga bisa
nolak itu yang aku benci selalu terhipnotis oleh bayu
“mau kemana kita”
ucapku
Ga ada jawaban dari
bayu dan mobil melaju kejalan entah mau kemana.
Sepertinya aku tertidur
dan sekarang aku sendirian dimobil aku lihat didepan ada lautan dan ku lihat
lagi bayu lagi menatap laut itu. Aku lihat ponselku oh ternyata banyak sms dari
nana yang panic karna aku ga pulang – pulang. Setelah memberitahu nana aku
keluar dari mobil coba mendekati bayu setelah sejajar berdiri dengan bayu ku
pejamkan mataku mencoba menghirup angin laut yang sejuk dan bentar lagi
matahari tenggelam
“udah bangun” ucap bayu
lembut
“hmmm, ya” ucapku pelan
dan menunduk”kita ada dimana sih” tanyaku menyelidiki
Bayu ga jawab dia hanya
senyum, senyum yang sangat manis dan pertam kalinya aku melihat bayu senyum
semanis itu
“kita main air yuk”
ucap bayu spontan membawa gue menuju pantai. Bayu ketawa lepas dia menjadi
orang yang hangat ga ada bayu yang dingin saat ini. “eh tunggu kenapa denganku,
aku ga boleh jatuh cinta” ku gelengkan kepalaku cepat – cepat. “aku mau pulang”
ucapku
Refleks senyum bayu
musnah aku menyesal karna mengatakan itu tapi kalau lama – lama disini berduaan
sama bayu aku ga sanggup “nanti setelah kita melihat matahari terbenam” ucapnya
lembut. Tanpa ku minta kepala ku mengangguk buat mengiyakan.Aku Cuma pasrah
namun aku juga ga bisa bohong kalau hatiku sangat – sangat bahagia hari ini “aaaaaaaaaaaaaaaa
kenapa otak dan hatiku ga bisa kompak sih” gumamku. Tubuhku menegang saat tiba
– tiba saja bayu memelukku erat dan bilang “aku cinta sama kamu”ucapnya lembut
ditelingaku
ingin rasanya membalas
pelukan itu dan bilang bahwa aku juga
cinta sama dia tapi ku ga boleh lagi harus jatuh cinta aku takut tersakiti. Dan
untuk saat ini egoku yang menang tak ada balasan yang terlontar dari mulutku
yang bisa aku lakukan adalah diam dengan seribu kata – kata didalam hatiku.
Part 9
Diary udah hampir sebulan
aku ga ketemu sama bayu sejak kejadian dipantai yang aku nolak cintanya itu aku
ga pernah lihat bayu lagi. Gimana mau lihat dia kalau aku aja lari lagi dari
masalah.Sekarang waktunya liburan aku dan nana kembali kekota kami sebenarnya
aku juga takut pulang karna orang itu dia masih menginginkanku disini aku ga
bisa kemana mana.
Saat aku baru satu
minggu disini aku ketemu sama orang itu orang yang membuatku selalu ketakutan
dan bermimpi buruk. Saat aku mau ketoko buku aku dicegat oleh orang itu dia
psyko bagiku dia memaksa aku untuk balik sama dia, namun aku bisa kabur dari
dia sejak itulah aku ga kemana mana lagi. Aku shok, dan ketakutan saat kembali
kerumah orang tuaku panic dan bertanya ada apa denganku aku Cuma bilang
“sewaktu ditoko buku aku melihat orang kecelakaan dan darahnya mengenaiku saat
menolong orang itu” sukurnya mereka percaya. saat kejadian itu kata dokter
pribadiku trauma ku yang dulu kembali lagi aku harus tenang kalau aku ga bisa
tenang mungkin akan membuat kesehatanku menurun.
Hari ini adalah hari
terakhirku dikotaku karna kesehatanku udah membaik aku dan nana pamit untuk
kembail toh bentar lagi aku juga harus kerja.
“mah, pah neli pamit”
ucapku lembut dan memeluk bergantian kedua orang tuaku.
“hati – hati sayang,
jaga kesehatanmu nanti mamah sama papah akan nengokinmu” ucap mamah lembut
Ku balas hanya dengan
anggukan dan senyum manis
“tante, om kami pamit”
ucap nana ramah
dibalas oleh kedua
orang tuaku anggukan dan senyum manis
beberapa jam kami
diperjalanan akhirnya kami tiba juga dirumah besar kami.ada satu rahasia yang
kami sembunyikan hahaha. Kami sebenarnya punya rumah besar lo yang udah
disiapkan sama mamah dan papahku namun kami ga mau tinggal disitu jadi Cuma
Sebastian dan Melinda aja yang ngurus rumah itu mereka berdua adalah supir dan
pembantu setia keluarga kami. Kami mampir saat kami mau ngambil dan naroh mobil
pribadi aku saja.saat aku males pulang kekotaku naik motor baru mobil bmw sport
silver itu dikeluarin hehehe.
”non kenapa ga nginap
disini” ajak Melinda
“aku sih ya terserah
nana aja”
“baiklah aku juga cape
jadi kita pulang besok aja”ucap nana
“sukurlah, kalau begitu
saya nyiapin makan malam dulu ya non” ucap Melinda ramah
“baiklah, aku mau mandi
dulu” ucapku santai dan berlalu dari mereka menuju kamarku
Saat kami makan malam
aku ngajak Melinda dan Sebastian makan bersama kami awalnya mereka menolak
namun tak ada yang bisa menolak ajakanku dan akhirnya mereka menyerah mau makan
bersama aku dan nana makan malampun menjadi rame.
Udah pukul 01:00 mataku
masih melek aja. Dibalkon aku berdiri memandang langit yang dipenuhi bintang
“oooy ngelamun aja”
ucap nana ngagetkanku
Gue hanya balas senyum
sekilas. Nana menatapku dari samping dia bersandar disisi balkon “bagaimana
hubunganmu dengan bayu” Tanya nana
Gue Cuma bisa diam dan
mengangkat pundakku sekilas. Nana menepuk pundak gue pelan”kalau lo memang
cinta sama dia udahlah bilang aja yang sebenarnya, berhentilah menyakiti dua
hati, hati lo dan hati bayu aku yakin bayu sangat mencintai lo dan gue juga
yakin bayu ga seperti…” nana ga melanjutin kata – katanya tapi aku tau siapa
yang dimaksud nana itu. “sejak putus dengan orang itu aku selalu judes dan cuek
sama semua pria walau sering nana bilang kalau ga semua pria seperti orang itu
namun hatiku ga bisa melupakan kejadian yang menyakitiku” gumam batinku
“laa ngelamun nih anak”
ucap nana menyenggol tanganku
Yang ku balas hanya
dengan kikikan “cobalah lagi mencintai orang buka hatimu beri kesempatan buat
bayu, aku yakin bayu akan membuat lo melupakan sakit itu dan gue juga yakin bayu
yang akan membuat lo bahagia lagi dan berdamai dengan masa lalu lo”ucap nana
bijak dan ninggalin gue masuk kekamar.
Drrrrrrrrrrrrrrrrrttttttttttt
drrrrrrrrrrrrrrrtttttttttttt ponsel ku bergetar ku lihat dilayar tertulis nama
yang ga asing lagi buat yaitu tony sahabatku sekaligus kekasih nana.
“naaa kenapa tony
nelponku lo ada masalah lagi ya sama dia”teriakku menyodorkan ponselku ke nana
“hmmm, ga kami damai –
damai aja” ucap nana santai “ coba lo angkat aja siapa tau penting”
Ku nurut apa kata nana
“kenapa ton” ucapku tanpa basa basi
“lo harus ke bar gue
sekarang tak pake lama dan harus sendiri ga boleh bawa – bawa kekasih gue, oh
ya satu lagi naik taksi aja” ucap tony panjang lebar dan mengakhiri obrolan
sepihak. Gue melongo “ada apa sih, kenapa jadi aku” ucapku bengong yang hanya
dibalas oleh nana menyerigai “pergi aja tapi hati – hati ya” ucap nana santai
“ini pa uang nya” ucap
ku ramah dan keluar dari taksi yang ku tumpangi. Disini lah gue didepan bar
ditempat tony bekerja “awas lo ton malam – malam gini lo nyuruh gue kesini ga
tau apa gue lelah” gumamku sebal
Tony irawanadalah
kekasih nana sekaligus sahabatku juga dia tau siapa aku dan nana, masa lalu
kami juga dia tau dia ikutin kami kekota ini alasannya ya biar ada yang menjadi
mata – mata untuk kedua orang tua kami. Tony sebenarnya pemilik rumah sakit
terbesar dispanyol sekaligus dokter muda yang sukses di urutan 2 seasia dia mau
menikah sama nana namun karna gue pernikahan mereka ditunda kata nana dia akan
menikah setelah gue udah dapat yang bisa menjaga gue. Hal itulah yang membuatku
merasa bersalah sama tony.
Saat gue udah menemukan
sosok tony gue duduk “ngapain lo nyuruh gue kesini” ucapku dingin menyilangkan
tanganku kedada.untung saja bar udah sepi jadi gue ga perlu teriak - teriak
“mau cola” ucapnya
santai “boleh”ucapku datar
Tony pun datang
menyodorkan cola untukku dia menyilangkan tangannya dimeja dan menatap gue
tajam “apa”ucapku datar
“masih belum berhenti
mempermainkan pria” ucapnya menyelidik
Gue melongo karna gue
benar – benar ga ngerti apa maksud tony. Sepertinya tony ngerti maksud ekpresi
gue “tuh gara – gara lo” ucap tony datar tangannya mengarah keseseorang
disampingku.Aku tersentak kaget hampir menyemburkan cola yang ku minum “sejak
kapan ada bayu disampingku”gumam batinku.sebelum gue menjawab sepertinya tony
bisa membaca keterkejutan gue “sejak tadi “ ucap tony santai “udah sebulan ini
pria itu kesini tiap malam sepertinya dia putus cinta dan gue juga sangat yakin
itu karna lo” ucap tony tajam sebelum
gue menjawab tony melanjutkan ucapannya”karna dia selalu memanggil nama lo”
“benarkah” ucapku
santai sambil menatap gelas berisi cola yang ku goyang goyangkan pake tanganku
Tony menghela
napas”sampai kapan lo bermain main begini tak semua pria seperti…” ucap tony
berhenti karna tony tau kalau didepanku ga boleh ada satu orangpun menyebut
nama pria psyko itu. Gue hanya tersenyum sinis dan meminum kembali cola sebelum
gue menjawab ucapan tony Gue tatap orang yang disamping gue memastikan bahwa
dia memang mabuk dan tertidur setelah yakin gue merasa lega.
Tony melanjutkan
ucapannya lagi”kata tante dan om sebulan ini lo pulang ya dan sakit, apakah lo
ketemu orang itu lagi? “ ucap tony hati – hati
“hmmmh, “gumam gue
meminum cola
“kenapa ga bilang kalau
lo pulang”
“dadakan”ucap gue
singkat tanpa mengalihkan pandangan gue dari gelas cola
“hmmm, apa yang terjadi sebenarnya kata om dan tante
lo pulang penuh darah dibaju lo, alasan lo saat itu karna lo menolong orang
yang kecelakaan dan setelah itu lo sakit seperti dulu“ ucap tony sinis “alasan ga
masuk diakal, apa ada hubungannya sakit lo dengan orang itu? apa lo ketemu
orang itu lagi dan darah apa waktu itu yang ada dibaju lo” ucap tony
menyelidik. Tony emang tau bagaimana sifat gue yang sebenarnya dan gue ga bisa
berbohong dengannya
Gue menatap tony
sekilas “nana ga cerita”ucap gue datar
“dia hanya bilang kalau
lo yang seharusnya cerita”ucap tony serius “sekarang ceritakan sama gue apa
kejadian yang sebenarnya”
Gue menghela napas
pelan dan menghembuskan berat, gue terawang langit – langit bar sebentar dulu
sebelum memulai cerita
#Flashback
waktu itu gue mau
ketoko buku namun ada beberapa orang mencegat gue memaksa gue masuk mobil yang
tak gue kenal
“siapa kalian, mau apa”
“lo yang bernama neli”
“ya, kalian siapa”
“lo harus ikut kami
menemui bos kami”
“bos?”
“ya ayo cepat” ucap
orang yang berbadan besar menarik paksa gue
Gue mencoba melawan
namun gue ga lihat kalau dibelakang gue ada orang juga dan semuanya gelap.Saat
gue sadar gue tau kalau gue sekarang udah berada disebuah rumah yang tak asing lagi
bagi gue rumah itu rumah paling menakutkan bagi gue rumah yang dulu sering gue
datangin namun sekarang rumah itu seperti neraka. Saat gue mulai sadar
sepenuhnya gue merasakan ada orang yang masuk kekamar, gue toleh dan gue
bertemu tiyo semua kejadian yang gue takutin seakan akan melayang layang di
otak gue kepala gue pusing badan gue sangat gemetaran mulut gue kaku Cuma
ketakutan dan kebencian yang menyelimuti gue.
“hay sayang lama ga
ketemu, kenapa kamu ga bilang bahwa kamu kembali” ucapnya lembut menyentuh
pipiku
Mulut dan tubuhku kaku,
dia mencium bibirku sangat kasar saat itu lah aku tersadar dan ingin
memberontak namun karna tubuhku terlalu lemas aku ga bisa berbuat apa – apa…
#Flashend
Gue lirik sedikit
melihat wajah tony gue tau dia shok dan tegang
Tony menghela napas
berat”apa lo…” gue langsung potong ucapan tony karna gue tau apa maksud tony
“engga”ucap gue cepat sambil meminum cola gue lagi tangan gue mengelus wajah
bayu yang tidur lelap dan melanjutkan cerita
#Flashback
Saat beberapa menit dia
mencium gue tanpa ada balasan, dia menampar gue dia marah karna gue ga
merefleksnya dia memaksa gue untuk melayaninya saat itu dia mencoba melepaskan
seluruh pakaian gue. gue kaget dan takut Gue mencoba mengumpulkan semua
keberaniaan yang tersisa gue berontak saat dia ingin mencium gue lagi alhasil
gue menendang dia, diapun tersungkur dibawah kasur saat dia mau bangkit gue
refleks lari dari kamar itu gue berlari keluar saat gue menoleh dia udah ngejar
gue sempat tubuh gue dipegangnya gue memberontak terus menerus buat lepas namun
gue ga berhasil akhirnya gue diseret kebelakang rumah disitu dia membunuh kasar
seekor ular peliharaannya dan darah ular itulah yang mengenai tubuhku tangannya
yang penuh darah ingin mengelus wajahku namun ku tendang lagi perutnya yang
membuatnya terlempar saat itulah aku melarikan diri darinya.
“saat aku diselimuti
ingatan ketakutan itu tiba – tiba wajah bayu dan kenangan bersama bayu lah yang
membuatku sadar dan membuatku memiliki keberanian lagi” gumam batinku
#Flashend
“saat keberanian lo
muncul apakah bayu yang ada dalam pikiran lo” ucap tony yang refleks membuat
tangan gue berhenti mengelus pipi bayu. “hahahaaha kalau dilihat dari ekspresi
lo ternyata benar dugaan gue kalau lo juga cinta sama tuh cowo” ucap tony
menyerigai otomatis membuat muka gue merah.
Gue berdehem”cowo ini
kesini pake apa” ucapku gagap
“dia pake mobil, nih
kunci mobilnya lo aja ya yang ngantar soalnya gue masih harus beres – beres”
ucap tony santai menyodorkan kunci mobil kegue selama gue melongo tony udah membantu
bayu kemobilnya.
“saat lo dijalan jangan
ngebut” ancam tony yang hanya gue balas dengan kikikan dan meninggalkan tony
melaju menuju rumah bayu. Untung aja bayu udah pernah ngajak gue kerumahnya
sewaktu dia ada keperluan mendadak jadi gue ga susah mencari alamatnya
“untung aja lo tidur
jadi gue gampang nyetir tanpa lo ketahui” ucap gue pelan
“lo bisa nyetir
ternyata” ucap bayu serek has bangun tidur
Refleks gue rem
mendadak untung aja jalannya sepi gue kaget karna dia udah sadar spontan gue
menepuk jidat karna gue ingat dia hanya minum anggur pantesan aja mabuknya udah
hilang
“tony brengsek” gumam
gue sebel
“lo mau kita mati apa”
ucap bayu marah
“lo udah sadar, bagus
lah berarti lo bisa dong pulang sendiri”ucap gue santai dan ingin keluar dari
mobil saat gue membuka pintu mobil, bayu
memegang tangan gue, gue menoleh “apa”
“aku masih pusing”
ucapnya memelas “jadi antar gue kerumah”mohonnya manja
Alhasil membuat gue
luluh.
Suasananya hening gue
lirik sedikit ternyata bayu lagi menatapku tajam “kenapa” tanyaku
“aku ga mau
pulang”ucapnya dingin.
“terus lo mau
kemana”tanyaku
“berhenti”ucapnya
dingin
guenurut apa katanya
kami pindah posisi awalnya aku ingin protes namun bayu ga memperdulikanku mobil
melaju yang diambil alih oleh bayu mala mini kedua kalinya gue berdua sama bayu
entah kali ini gue kemana dibawanya sebelum gue membuat nana panic lagi gue
ngirim pesan buat nana
neli@ L
gue bersama bayu lo ga usah nungguin gue ya
nana@ J
baiklah happy ya
gue hanya cemberut
“nana dan tony sama aja” gumam gue sebel
gue mencoba meramaikan
suasana yang hening”kita mau kemana lagi” ucapku menunduk
. . . ga ada jawaban
dari bayu gue menghela napas berat “gue lelah”ucap gue pelan
“tidurlah nanti aku
bangunkan” ucap bayu dingin menatap lurus jalan
part 10
gue kucek – kucek mata
saat kesadaranku kembali sepenuhnya ku terkesiap kaget dimana aku sekarang ini
kamar siap ini gumamku panik. Gue periksa didalam selimut”hmmmh sukurlah masih
lengkap, apa gue terlalu nyenyak ya tidur sampai – sampai aku ga ngerasa kalau
udah pindah dari mobil hmmmmh terus mana bayu” gumamku
gue mulai mencari bayu
keluar dari kamar saat mencari cari gue dikagetkan suara bayu “udah bangun”ucap
bayu yang berada didapur lagi menyiapkan sarapan. Gue balas dengan anggukan
“sini kita sarapan
dulu” ucapnya lembut. Gue nurut dan duduk didekatnya “kita dimana, dan kenapa
rumah ini sepi”Tanya gue polos. Bayu tersenyum lebar “ini villaku,disini Cuma
kita berdua” ucapnya menyerigai. Deg……….. jantung gue berdetak cepat dan kata –
kata bayu yang hanya kita berdua divilla ini berdengung keras ditelingaku OMG
gue seperti pengantin baru aja” gumam batin gue yang langsung gue buyarkan jauh
– jauh
“hei kenapa bengong,
sarapan dulu baru nanti kita jalan – jalan.” Ucap bayu lembut sebelum aku
berkata lagi bayu melanjutkan kalimatnya “kamu tenang aja aku udah ko beri tau
nana kalau kamu hari ini bersamaku dan baju gantimu juga udah ada
dikamar”ucapnya ramah.Gue hanya bisa melongo didepan bayu ga bisa ngapa –
ngapain benar – benar terhipnotis oleh ketampanan dia pagi ini. Rambutnya yang
masih berantakan dan basah badannya terbelit kaos yang membentuk semua ototnya
terlihat jelas dan celana jens. hari ini bayu kelihatan santai OMG gue benar –
benar mencintainya.
Setelah kami sarapan
kami jalan – jalan gue bahagia banget hari ini gue diajak bayu keair terjun
jalan – jalan sambil gandengan tangan OMG seperti pasangan yang bulan madu aja
hahaha.
Setelah seharian penuh
kami jalan – jalan akhirnya bayu ngantar aku pulang.
Saat mau masuk rumah
gue dikagetkan oleh nana dan tony “ciyeeeeeeeeeeeeee ciyeeeeeeeeeeeeeeeeeee
yang baru jadian nih yee” teriak mereka barengan
Byuuuuuuuuuuuuuuuuuur
muka gue merah “si..ap..a yang jadian”ucapku gagap salah tingkah. Gue lihat
senyum jahil mereka semakin menjadi jadi “gue cape gue mau mandi dulu” ucap gue
gagap dan langsung kabur tanpa memperdulikan protesan mereka.
Part 11
“kenapa lo ga semangat
begitu kerjanya” Tanya nana
“hmmm,”gumamku tanpa
mengalihkan pandangan dari ponsel
“setelah kerja kita
pergi ketempat tony yuk” ajak nana
“ngapain,kalau kalian
mau kencan gue pulang duluan aja gue males malam ini harus menjadi setan
diantara kalian” ucapku cengengesan
“hahaahaha, ga la aku
Cuma mau mampir nengokin dia aja bentar, mau yah”
“iya baiklah,”
“yes.”
Jam menunjukkan pukul
23:00 untung aja malam ini malam sabtu jadi besok gue ga harus kerja
Suasana sekarang Sangat
– sangat berisik bagaimana ga berisik kalau kami sekarang aja udah berada di
bar kami bertiga duduk dipojok namun tetap aja berisik.
“hay ton” sapa seseorang
yang sangat gue kenal siapa lagi kalau bukan bayu gue tersentak kaget bukan
karna bayu namun karna disamping bayu ada seorang perempuan yang canti dan
seksi.
“oh, hai bay sini
gabung bersama kami” ajak tony
Gue menatap tajam
kearah nana minta penjelasan kenapa tony bisa kenal bayu tatapan gue hanya
dibalas oleh nana dengan mengangkat bahu pelan.
“hai tya” ucap bayu.
Gue tak menghiraukannya hati gue sakit siapa sih perempuan ini gue marah, gue
benci sama bayu ternyata dia sama aja dengan laki – laki yang lain mudah
bergonta ganti pasangan. Mereka mengobrol Cuma aku aja yang diam seribu bahasa
ingin rasanya gue cepat – cepat keluar dari tempat ini. Saat gue melihat
permpuan itu mencium pipi bayu gue sangat marah refleks gue ambil aja minuman
yang ada diatas meja gue ga lihat kalau minuman itu minuman yang memabukkan
saat gue meminumnya semua menjadi gelap
Saat gue sadar semua
udah terang gue kerjab kan mata gue beberapa kali namun pusing gue masih ada
“kenapa dengan gue,
kenapa kepala gue pusing”ucap gue pelan
“lo udah sadar” Tanya
nana membantu gue duduk
“hmmmh, emang gue
kenapa” ucap gue polos membuat nana melongo “ lo lupa kalau malam tadi lo mabuk
berat, gila lo sejak kapan lo bisa minum anggur “ucap nana tak percaya
“apaaaaaaaaaaa”teriakku
“jadi gue mabuk, apa yang gue lakuin” ucapku panic
“gue ga tau, yang
ngantar lo pulang kesini itu bayu bukan gue, gue ikut tony”
“mampus gue gimana
kalau gue mengatakan sesuatu dan berbuat yang memalukan”gumam batin gue panic
“nih bayu nelpon”
Refleks gue bilang sama
nana bahwa gue masih tidur dan ternyata bloon nana kambuh ”kata tya dia masih
tidur” ucap nana polos
Spontan gue nepuk jidat
gue dan ngambil alih ponselnya “hallo” ucapku gagap
“lo hari ini ada acara
ga”Tanya bayu disebrang sana
“ga”jawab gue cepat
“mau ga malam nih lo
nemenin gue kepesta”
“ta..pi gu..e”
“baiklah malam nih gue
jemput lo jam 7 ya”
“hmmmmmh” tutttt tuuut
tuuut sambungan terputus gue teriak – teriak karna bayu ngajak gue malamini
kepesta namun gue ga punya gaun kalau jug ague make gaun identitas gue ketahuan
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa serba salah”
“diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam”teriak
nana spontan gue hening karna gue takut kalau nana marah - marah
TBC