Popular Post

Posted by : Unknown Rabu, 28 September 2016






Part 1
“hmmm”
“ada pekerjaan buat lo”
“dimana”
“di luar kota”
“pekerjaan apa, dan siapa lagi yang  harus gue jaga?”
“kita ketemuan aja di café sweet”
“hmm, baiklah”. Tuuuut tuuut bunyi akhir dari obrolan
Sesampainya di café sweet, gue langsung duduk ditempat yang udah dipesan
“Apa lagi” ucapku santai tanpa basa basi
“hahahahaha, santai dulu ngapa”
“gimana mau santai lo ganggu tidur gue tau ” dengan tampang ngambek gue
“ok,ok kita pesan makan dulu”. Setelah kami memesan makanan beberapa menit udah tersedia makanan didepan kami.
“gini lo cel lo ingat ga Mr. lucas dan Mrs. Sopia”
“hmmm, oh kenapa”
“iiish nyebelin, mereka mau lo menjaga anak mereka perempuan yang sekarang bersekolah di SMA Indonesia”
gue mengernyitkan dahi “terus,kenapa jadi gue, dan apa yang harus gue lakukan” ucapku polos
Dwi  spontan menepuk jidatnya “ya ampun ini anak, gini nih kalau bloon nya kambuh”
“yaaa,” dengan muka sebel gue teriak
“hahahaaha, ok ok kita serius dulu” dengan panjang lebar dwi menjelaskan apa pekerjaanku nantinya
“whaaaaaaaaaaaaaaaaat” teriakku histeris “gue ga salah dengarkan apa kata lo tadi”
“iiiiisssssssh bisa ga sih ga teriak begitu budek nih budek, jadi gimana mau aja ya soalnya lo yang diinginkan mr lucas buat menjaga  anak mereka“ dengan tampang memelas dwi akhirnya gue ga bisa nolak
Part 2
Gue lihat didepan cermin ada satu wajah yang sekarang ini seperti wajah anak – anak remaja lah siapa lagi selain gue lah hahaha narsis, walaupun umur gue baru mau beranjak 21 tapi kata teman – teman gue yang satu angkatan sama gue dan orang – orang yang tak kenal sama gue selalu mengira gue masih anak SMA weeeleeeeh weeleeeh segitu mudanya ya wajah gue ini #plaaaak.
Nama gue adalah cesil adelia fernando biasa blasteran indo paris hahaha, gue sekarang bekerja sebagai aduh gue juga bingung mau bilang apa tentang  pekerjaan gue ini soalnya gue bisa – bisa aja menjadi detektif, pencari info, wattres aaah macam – macam deh apapun akan gue lakukan asal gue dapetin uang dan masih dalam pekerjaan yang bisa disebut sejalan lah dengan keahlian gue hahaha.  dan sekarang gue bisa dibilang akan bekerja jadi pengasuh tapi ini bukan pengasuh baby kecil ok tapi yang big hahaha.
“sekarang gue akan makeover rambut lo” ucap dwi semangat. Dwi utami irawan adalah sahabat gue sekaligus patner gue kerja kemanapun gue dia selalu ngikut  dia lebih tua dari gue satu tahun hahaha walau dia terkadang cerewet namun gue suka keceriaannya semenjak gue mengenal dia hidup gue seperti ada warnanya banyak pengalaman yang gue dapat darinya #alah lebay plaak.
“gimana bagus ga” ucap dwi spontan nepuk tangannya sendiri
“ya lumayan” dengan rambut berponi pirang tapi Cuma poninya aja ya selebihnya tetap hitam, panjang didalam ,luar pendek lurus.
“lumayan dari mana lo tambah makin imuuuuuuutttt” ucap dwi mencubit pipi gue yang chaby #plaaaak.
“sakit tau, sekarang ngapain lagi”ucap gue sebel
“oh ya kita harus beli baju buat lo” ucapnya senyum misterius. “Waduh perasaan gue ga enak nih gumam gue dalam hati
Part 3
“ayoooo turun” teriak dwi sambil menarik – narik tangan gue
“gue ga mau” balas gue
“mang jaja bantu gue”ucap dwi. Mang jaja adalah supir pribadi kami yang setia mendampingi kami kemanapun, dia seperti orang tua kedua bagi kami.
“baik non”
Terjadilah tarik menarik, gimana mau menang malahan membuat tangan gue sakit dengan spontan dwi tiba – tiba melepas tangan gue dan gue tersungkur disamping mobil
“non tidak apa – apa” ucap mang jaja membantu gue bangun. Seperti tersadar dari lamunan dwi langsung membantu gue juga
“soryy cel,” ucap dwi menyesal
“iiiish, sakit tau” ucap gue ngambek. Gimana ga ngambek coba lo semua tau ga gue sekarang ada dimana, hello gue sekarang ada didepan gerbang sekolah anak SMA dan pakaian gue yah ga lain dan ga bukan adalah seperti mereka – mereka anak SMA berbaju putih pake dasi rok abu – abu iiiiissssshhhhhh, seperti mimpi buruk gue harus sekolah lagi aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa dan sekarang gue jatuh siep lengkap penderitaan gue hari ini.
#flashback
“gini lo cel sewaktu kita lagi kerja di paris membantu mr lucas dia sangat senang nah sekarang dia mau lo menjaga anak itu sewaktu mereka pergi beberapa bulan ini”
“oh gampang”
“tapi lo ga menjadi pengawal aja lo harus bisa membuat anak itu dekat sama lo yah lo menyamar lah menjadi teman anak itu yang singkatnya menyamar menjadi anak SMA “
“whaaat, apa ga ada cara lain misalkan gue mengawasinya dari jauh aja gitu”
“ga boleh”
#flashend
“sory cel, aku tadi lagi lihat anak mr lucas, dan sekarang lo harus jalanin tugas lo dengan benar ok” ucap dwi memelas
“ok,ok” balas gue cemberut
“iiisssh imuutnya, lo semakin cocok cel jadi anak SMA” ucap dwi berbisik sambil merangkul gue
“ya udah gue masuk dulu takut t.e.l.a.t “ucapku cemberut meninggalkan mereka gue hentakan kaki sambil berjalan menuju gerbang. Sesampainya di gerbang sekolah gue noleh kebelakang dan melihat dwi melambaikan tangannya pergi bersama supir kami gue balas lambaian tangannya dan senyum.
Sesampainya ditengah lapangan sekolah gue kaku, gugup, nevers dan bingung aaaiiiiiissssshh gue lihat disekeliling  mata semuanya tertuju kepda gue “ok cel tenang tarik napas dalam – dalam hembuskan perlahan, hari ini hari lo mereka Cuma anak - anak, sekarang lo harus cari dimana ruang kepsek” gumamku. Dengan santainya aku berjalan tak lupa earphone selalu ku bawa kemana – mana yang berada ditelingaku, aku berjalan sambil diiringi lagu 2ne1 - I’m the best. Dengan cueknya gue berjalan angin menghembus rambut gue yang indah ya gue lihat semua anak – anak cowo sepertinya terpesona dengan diri gue hahaha narsis. Akhirnya sampai juga didepan ruang kepsek setelah mengetok pintu gue dipersilahkan masuk beberapa menit mengobrol dengan kepsek gue langsung diantar menuju kelas maklum lah orang penting #widiiiiih gayanya hahaha.
Gue masuk keruangan yang bertulisan kelas 12/A1 setelah kepsek meninggalkan gue
“masuklah cel” ucap guru perempuan yang lagi mengajar English ibu lala
Aku masuk dan tersenyum, “Attention request a moment child – child, We are today new pupil arrival Please cel introduce your self, ga pa - pa cel pake bahasa indo aja biar teman – temanmu ngerti” ucap bu lala sambil tersenyum kepadaku
“Hey all introduce my name cesil adelia fernando, salam kenal”
“baik anak – anak apakah ada yang ingin ditanyakan kepada teman baru kita” ucap bu lala. Beberapa anak laki – laki ada yang mengangkat tangannya dan bertanya apakah gue udah punya pacar dan bla..blaaa..blaaa
“baiklah cel kamu boleh duduk disamping vina”
Entah keberuntungan apa yang menghampiriku saat ini, ga usah repot – repot mendekati anak tuanku dan sekarang malah aku duduk satu meja sama dia hahahahahaha (emot setan).
“cel”ucap bu lala menepuk pundak ku pelan. Tersentak gue kanget”ya”
“silahkan kamu duduk”ucap bu lala dan gue balas dengan anggukan dan duduk dekat vina gue lihat anak itu tersenyum ramah sama gue dan gue juga balas dengan senyum termanis dari gue.
“hai nama gue vina Alexander,panggil gue vina aja” ucap vina ramah meulurkan tangannya
Dan gue sambut uluran tangannya”gue cesil” ucap gue singkat dan senyum
Beberapa menit belajar gue benar – benar udah bosan untung aja gue duduk dibarisan belakang dan bisa tidur deh hahahahaa #plaaaaaak pemalas.
Gue senggol tangannya pelan “vin, gue bobo dulu ya nanti kalau guru mendekat bangunin gue ok” ucapku singkat dan dibalas oleh vina dengan senyuman anggukan tanda ok

#Vina
Katanya hari ini ada anak baru lo ucap teman – teman gue spontan dikelas
“cewe atau cowo”Tanya salah satu dari teman gue
“katanya sih cewe” jawab teman gue cowo
Dengan spontan bagi para laki – laki kesenangan namun sebagian teman perempuan gue agak males karna mereka berharap anak baru nya laki – laki
Beberapa menit kami ngobrol akhirnya bel tanda masuk, dan masuklah bu lala yang hari ini mengajar bahasa English. Tok…took.toook ceklet pintu terbuka ada kepsek dan siapa dibelakang kepsek itu apakah itu murid barunya dengan spontan teman – teman gue berbisik – bisik beberapa menit bu lala sama kepsek ngobrol lalu meninggalkan kelas kami. Masuk lah anak perempuan gue lihat dari atas sampai bawah ya menurutku dia blasteran.
“Hey all introduce my name cesil adelia fernando, salam kenal” ucapnya. Kenapa dia Cuma memperkenalkan namanya aja emang sih banyak teman – temanku menanyakan pertanyaan namun hanya dibalasnya dengan senyuman. “baiklah cel kamu boleh duduk disamping vina” ucap bu lala namun kulihat sepertinya cesil melihat gue dengan tajam gue bingung dengan tatapannya itu. Sepertinya dia melamun dan tak mendengarkan apa kata bu lala setelah dia sadar dia langsung menuju ketempatku ku sambuh dia dengan ramah basa basil ah hehehe.

“hai nama gue vina Alexander,panggil gue vina aja” ucap gue dan dibalasnya dengan singkat
“gue cesil” hening ya memang hening karna sekarang waktunya bu lala mengajar didepan kami
Gue tersentak kaget saat cesil menyenggol tangan gue tanpa bicara gue menoleh member i tatapan “ada apa”
“vin, gue bobo dulu ya nanti kalau guru mendekat bangunin gue ok” ucapnya. Gue bengong dan gue balas dengan anggukan senyum tanda gue setuju. Setelah gue mau menanyakan sesuatu ternyata dianya udah molor ya ampun ini cewe bentar banget udah molor hahaha gue senyum – senyum sendiri melihatnya.
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit tiiiiiiiiiiiiiiiit tiiiiiiiiiiiiiiit tanda bel istirahat dan berakhirnya pelajaran bu lala, bu lala pamit murid – murid yang lainnya udah menyebar kemana - mana. dan Gue langsung coba bangunin cesil dengan menyenggol tangannya
“cel, cel, cel udah istirahat nih”
#Cesil
Disaat enak – enaknya gue bobo tiba – tiba aja ada yang nyenggol – nyenggol tangan gue
“cel, cel, cel udah istirahat nih” ucap vina
Gue buka mata gue “hmmmm” gumam gue
“mau kekantin” ucapnya
“sama siapa” ucap gue polos. Vina pun tertawa dan gue tersadar astaga gue kan masih disekolahan dengan frustasi gue acak – acak rambut gue karna stress
“lo kenapa cel” ucap vina kewatir
“heh, ga ga ada apa – apa” ucap gue pelan
“kekantin yu “ ucapnya sambil menarik paksa gue menuju kantin
“sahabat lo mana “tanya gue polos sambil makan nasi goreng dikantin sekolah
“hmmm, gue ga punya sahabat cel” ucapnya tenang
“oh, kenapa bisa”
Sebelum menjawab pertanyaan gue sepertinya vina berpikir dan akhirnya menjawab ”entahlah mungkin ga ada yang pas kali” ucapnya tenang dan melanjutkan makannya
Ga ada yang pas maksud anak ini apa, dilihat dari penampilan ok ferpec tapi kenapa gue merasa anak ini sendiri walaupun banyak teman – teman disekelilingnya namun dia malah memilih sendiri seperti tempat belajar sebelum gue masuk dia sendiri hawa kegelapan tanpa ada cahaya bintang yang bersinar disampingnya. #ok gue mulai lebay hahaha.
Gue merasa ada yang vina perhatikan gue ikutin aja arah tatapan vina gue lihat ada satu cowo ah bukan satu malahan dua cowo yang super duber cool gilaaaaaaaaaaa. Gue lihat semua mata cewe yang ada dikantin terarah kepada mereka berdua tak terkecuali sama vina dia menjadi tegang dan lihat apa yang terjadi dengan wajahnya merah. Kudekatkan wajah gue kedepan wajahnya gue sempitkan mat ague dan menatap tajam “lo suka sama di…”telunjuk gue mengarah kesalah satu cowo yang ada didepan kami sebelum gue ngabisin ucapan gue vina tiba – tiba aja menutup mulut gue pakai tangannya dan menatap gue dengan pandangan “jaga mulut lo”
Gue balas dengan pandangan “ lepasin tanga lo gue ga bisa napas “ dengan spontan vina melepas tangannya dan membuat gue harus mengambil napas gue yang telah direbut paksa. Gue lirik vina dia menunduk tau ga kalian yang membuat gue makin bengong dia mau makan baksonya mungkin karna dia terlalu gugup atau mungkin kehilangan akal sehatnya kali ya bakso yang seharusnya makan lewat mulut dia malah nyuapin baksonya kehidung spontan dia bersin dan bakso terlempar kewajah salah satu teman kami yang ada didepan.
“viiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak ali
Tanpa mau nengok vina langsung narik gue langsung kabur kami lari ngosngosan dan duduk ditaman belakang sekolah.
“whahahaaha, sumpah tadi lucu banget”ucap gue
“hmmmm, mampus gue” ucap vina manyun. Namun akhirnya kami berdua ketawa
Tiiiiiiiiiiiiiiit, tiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
“vin bel udah bunyi tuh”
“yuk kita masuk “ ucap vina
“ga lah lo aja ya gue mau disini aja gue bosan belajar” ucap gue tenang dan rebahan diatas rumput yang hijau
“yaaah, cesil” ucap vina cemberut dan duduk kembali disamping gue
Gue toleh “kenapa ga masuk “
“sebenarnya gue juga bosan sekali – kali ga masuk ga apa – apa kan” ucap vina cengengesan dan rebahan disampingku
“baiklah, lo ya yang mau bukan gue lo yang ngajak” ucapku menatapnya tajam
“ok” kamipun ketawa
Sambil rebahan diterpa angin dan melihat awan yang biru gue memulai pembicaraan
“vin, lo suka sama cowo yang dikantin tadi kan”
Spontan vina langsung duduk menghadapku dengan muka yang merah
“lo..lo tau darimana” ucapnya gagap
“dari mata lo saat menatapnya dan..”ucapan gue langsung dipotong
“oke, oke lo benar gue suka sama radit” ucap vina pelan. Dan gue lihat mukanya semakin merah wiiidiiih nih anak polos amat hahaha
“whahahaahaha”
“yah, lo ketawa sih”
“apa dia tau bahwa lo suka sama dia”
“engga” ucap vina menunduk
Kasian juga nih anak sepertinya gue harus membantu anak ini deh tapi gimana ya caranya tiba – tiba ja otak gue encer dan gue mendapat ide dengan senyum misterius gue berikan ke vina dan vina menatap gue bengong.
Part 4
“cel kita mau ngapain kesini” Tanya vina bingung karna gue bawa dia pagi – pagi joging hari minggu ketaman yang ada lapangan basketnya “dan kenapa juga lo bawa – bawa bola basket cel” Tanya vina sambil menunjuk bola basket ditangan gue
“lo liat aja sebentar lagi” ucap gue tenang
“cel..i.t..u” ucap vina gagap sambil jarinya bermain main. Tanpa menoleh gue udah tau siapa yang dimaksud vina. Sebenarnya sih ini bukan kebetulan, tapi ini adalah rencana gue
#Flasback
‘Hmmmm cape “
“gimana sekolahnya”
“iiish, ngejek”
“hahaha engga, piiiiiessss”
“dwi, lo mau bantu gue ga”
“apa”
“tolong cariin data tentang yang namanya raditiya yuanda anak sma sepertiku, pokoknya cariin tentang kegiatan,kebiasaan sehari harinya.
“ok”
#Flashend
“ya,lo siap”ucap gue tenang dan melempar bola basket kearah gawang dan masuk ahoooy gue emang jago main basket #plaaak narsis lagi
“siap apa” Tanya vina polos
Gue lempar bola basket kearah vina”tanding sama gue”
“what, oh ok baiklah”
Kamipun berdua bermain beberapa menit gue pura – pura aja melempar bola basket itu keluar lapangan tepat berhenti di depan radit dan akhirnya radit masuk perangkap dor, dia menghampiri kami.
“hmm, sory ganggu ini bola kalian” ucapnya terbata – bata
Gue senggol aja vina dari gue bari aba – aba agar dia ga nyia – nyiain kesempatan ini
“ya, ma..kasih” ucap vina malu – malu
Hening hening banget ga ada yang memulai percakapan sampai – sampai gue nepuk jidat gue sendiri karena kesal saat gue mau bicara tiba – tiba.
“ehm, gimana kita tanding basket aja gue liat kalian tadi hebat mainnya” ucap teman radit. Sepertinya gue ga asing melihat cowo ini tapi dimana ya…oh, ea dia kan teman radit yang sekolah satu sekolahan sama vina dan radit ya termasuk gue juga sih huhuhu tapi tunggu dulu sejak kapan dia ada disini.
“gimana, atau kalian ta..” tanyanya lagi dan spontan gue potong ucapannya ”ok siapa takut”ucap gue senyum sinis
“cel, lo serius mau tanding sama febian”ucap vina berbisik ditelinga gue sambil tarik – tarik kaos gue dia kira gue mama nya apa
“siapa tuh febian”Tanya gue polos. Vina langsung nepuk jidatnya”ya ampun “
“gue yang namanya febian, febian anggara putra” ucap cowo yang ngajak gue tanding
“oh, “ jawab gue singkat
“jadi gimana anak kecil” ucap febian mendekat mengacak – acak rambut gue. Gue ga terima gila nih anak gue lebih tua dari mereka umur gue udah 20 tahun dan udah lulus kuliah masa dibilang anak kecil emang sih kalau dari potongan postur tubuh gue lebih kecil dari mereka dan berwajah muda karna itulah gue lulus tes dan dapat tugas menyamar  menjadi anak SMA
Dengan kasar gue sentakan tangannya dari kepala gue “siapa bilang gue anak kecil” ucap gue kesel. Tanpa mempedulikan ucapan gue febian langsung melempar bolanya dan masuk
“satu,” ucap febian melewati gue dengan gayanya yang cool
“yah, sejak kapan pertandingannya dimulai” ucap gue cembrut
“sejak sekarang” ucap febian santai dan melempar bolanya kearahku dengan refleks gue tangkap. “liat aja lo bian gue akan buat lo tepar” gumam gue dalam hati.
Pertandinganpun semakin panas entah sejak kapan Cuma gue sama febian aja yang tanding seimbang ditengah – tengah pertandingan gue tengok kesana kesini tanpa mempedulikan bola yang ternyata diatas kepala gue dan bruuuuuuk gue merasa kepala gue berputar – putar dan gelap.
“ceeel,”
Gue buka mata gue pelan – pelan dan gue rasakan kepala gue sakit gue duduk dibantu oleh vina
“kenapa gue vin” Tanya gue sambil memijit dahi gue yang berdenyut – denyut
“lo tadi kena bola cel yang dilempar oleh febian” ucap vina dan radit disamping vina mengangguk
Ya sekarang gue udah ingat “ ini gara – gara gue cari lo vin jadinya gue ga fokus deh dengan bola, aduh kepala gue sakit banget lagi” gumam gue dalam hati
“lo ga pa – pa kan”
Gue mendongrak saat itu lah mata gue sama mata febian bertatapan, oh ternyata mata febian berwarna sama gue coklat matanya sungguh indah yang disinari matahari. Iiiiiiisssh ada apa dengan gue ingat cel dia pantasnya jadi anak murid lo ingat cel ingat lo lebih tua darinya spontan langsung gue gelengkan kepala gue agar pikiran gue kembali normal.
“cel, lo baik – baik ajakan sory gue ga tau kalau lo ga bisa nangkap bola itu,siapa suruh ngelamun” ucapnya tak acuh
“Ingin rasanya gue teriak diam lo anak kecil gara – gara lo kepala gue sekarang sakit” tapi gue urungkan tanpa mempedulikan mereka gue langsung pergi setelah menitipkan pesan untuk radit bahwa radit harus ngantar vina pulang sampe kerumah dengan selamat dan radit menyetujuinya gue tau vina shock atas kata – kata yang gue ucap namun gue ga peduli “ini adalah kesempatan lo vin lo harus berusaha setelah ini jangan sia – siakan pengorbanan gue” gumamku dalam hati dan langsung berlari tanpa menoleh.
Part 5
Ting tong, ting tong
“Mbo tolong dong bukain pintu drama koreaku lagi asik nih” ucap tanpa menoleh dari siaran drama kesayangan gue
“non ada anak SMA katanya teman non” ucap bi sumi istri dari mang jaja
“ngapain mereka, ya udah bi suruh aja masuk” ucapku langsung mematikan tv dan pergi keruang tamu. Gue turun dari tangga dan gue lihat ada vina, radit what ada mata coklat juga yang ga lain dan ga bukan febian.
“ceeeeel”teriak vina memeluk gue “lo ga pa – pa kan, lo sakit apa, apa karna gara – gara bola basket, ….” Ucap vina panjang lebar langsung gue tutup mulutnya agar dia berhenti ngomong gila nih anak ternyata cerewet juga seperti dwi aja huuuft.
“gue ga apa – apa ko” ucap gue senyum tulus dan membalas pelukan vina
“hai cel, gimana kabar lo? “ Tanya radit
“baik” ucap gue singkat
Dengan tatapan yang tajam mereka melirik febian seakan akan berkata “sekarang giliran lo, lo harus minta maaf, “
Febian menghela napas berat “cel gue, gue minta…” ucapan febian terpotong saat dwi berteriak masuk kerumah dengan membawa fot bunganya“cesil adelia Fernando lo apain bunga kesayangan gue” gue arahkan mata gue dan sepertinya dwi sadar kalau bukan hanya ada aku disini dan ada orang – orang yang bermuka bengong melihat dirinya “oh. Hai, sory gue kira ga ada siapa – siapa” dengan senyum kikuk dwi memperkenalkan dirinya dia bilang gue adalah adiknya omg dimana miripnya hahaha tapi ga pa – pa lah setelah dwi berkenalan sama mereka bertiga dwi pamit buat nyelesaiin tugas berkebunnya.
Semuanya diam dan suasana hening, gue mulai berbicara
“silahkan diminum dan dimakan kuenya “ucap gue
Merekapun melakukannya. “hmm, ada apa kalian tumben banget kesini” ucapku hati – hati
“astga kami hampir lupa cel”ucap vina serempak dengan radit. Widih nih anak sepertinya ada kemajuan hahaha
“hmmm”
“ehm, ehm, ehmmmmmmmm” gumam vina dan radit. Gue semakin dan semakin bengong kenapa?ada? gue lirik kearah febian ya ampun kenapa dengan wajah putihnya sekarang gue lihat seperti kepiting direbus gitu merah sepertinya vina dan radit juga sadar kalau muka febian menjadi merah tanpa menahan ketawa lagi gue langsung ketawa terbahak – bahak.
“whahahaahaha… lo kenapa bian” ucap kami bertiga
Part 6
“hello”
“lo ga akan berhasil melindungi adik kandung lo” tuuuuut tuuut tuuuut obrolan terputus
Siapa?darimana dia tau gue?dan apa maksudnya dengan melindungi adik kandung gue

“cel, lo kenapa muka lo pucet”ucap dwi
“hah, ga pa – pa sekarang udah jam berapa?” Tanya gue
“udah jam 14.00, emangnya kenapa”
“what, 14.00 aiiiisssh gue hari ini ada janji sama vina” gue siap – siap dan langsung cabut menuju rumah vina meninggalkan dwi yang bengong

#Vina
Ya ampun mana nih cesil udah pukul 14.05 ga nongol – nongol. Entah sejak kapan cesil menjadi sahabat dan seperti kakaku walaupun gue baru kenal dia hampir 6 bulan dia bisa membuat gue lebih menjadi orang yang terbuka dan mudah bergaul berkat dia gue sekarang banyak teman dikelas, memiliki kekasih yaitu siapa lagi selain raditiya yuanda lah kekasih gue hahaha. Gue juga selalu banyak cerita tentang keluarga gue tak bosan – bosannya cesil selalu setia dengerin gue dan memberi gue saran yang membuat gue semakin dekat sama mamah papah gue pokoknya I love cesil gue sayang banget sama dia bagi gue secil itu misterius dia selalu tau apa yang gue rasain dan selalu ada buat gue dari gayanya yang cool dia membuat gue menjadi vina yang dulu yang ceria. Gue selalu ingin menanyakan dimana keluarganya namun kuurungkan karna takut tapi hari ini gue ingin tau siapa cesil sebenarnya karna gue juga mau berbagi sama secil dan membantu dia.
Gue tersentak kaget saat secil datang entah sejak kapan dia ada disamping gue
“lo lama” ucap gue ngambek
“sory”ucapnya tenang. Secil yang diluar sekolah terlihat berbeda kalau disekolah dengan pakaian putih abu – abu dia terlihat agak sedikit polos namun kalau diluar sekolah seperti sekarang dengan bercelana jens pensil hitam,pake t-shrit putih yang di lapisi sweter biru awan,sepatu santai berwarna setara dengan sweter, dileher bergantungan rantai panjang yang berbuah tengkorak, tas diselempang dan make topi basbol. Kereeeeen, gue yang cewe aja kagum namun kenapa dia ga ada pacar ya. Tapi tenang secil gue sama radit akan comblangin lo sama febian hahaha gumam gue dalam hati.
“ya udah deh kita berangkat aja yuk”
“yuk”
gue sama secil udah janjian sama febian dan radit buat jalan – jalan kekebun binatang.
Part 7
Yayaya, hari ini adalah hari yang berat bagi gue karna gue harus nemenin vina jalan sama radit bukan itu sih masalahnya. Yang gue masalahin sebenarnya kenapa ada febian sih aduh gue takut benar – benar suka nih sama bian matanya tuh lo membuat gue teparrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. “cel lo harus mengendalikan jantung lo ok.” Gumam gue dalam hati.”ya ampun febian hari ini cute banget dia make kaos hitam yang pas dibadannya dan membuat otot – ototnya terlihat dengan celana jens,sepatu santai, rambutnya yang panjang lurus ala – ala korea hahahahay. Stop cel stop lo ga boleh suka sama anak kecil itu. Gue tutup mata gue, gue menghela napas dan gue hembuskan perlahan saat gue membuka mata gue vina ga ada what”viiiiin” teriak gue
Gue tersentak kaget saat ada seseorang menepuk pelan pundak gue ga lain dan ga bukan itu adalah febian “ ga usah panik, tadi vina sama radit udah masuk duluan lo sih ngelamun melulu ayo cepat kita masuk ” ucap bian yang berlalu meninggalkan gue tanpa memperdulikan jawaban gue. bermuka cemberut mengikuti langkah febian saat gue menoleh kebawah.
Deg…sejak kapan tangan gue digenggam oleh febian “bian” ucap gue pelan
“hmmmm” gumam bian
“tangan gue” kami berhenti berjalan gue arahkan mata gue kegenggaman febian. Febian menoleh dan menatap kearah yang sama dengan gue namun gue tunggu..1 menit 5 menit
“oh, biarin agar lo ga lepas dari gue” ucapnya tenang dan berjalan lagi tanpa melepas tangan gue
Byuuuuurrrr muka gue memerah untung bian ga noleh OMG kenapa dengan gue secil lo ga boleh terlalu dalam jatuh lo harus melepaskan tangan lo dan menjauh dari dia. Dengan sekali hentakan akhirnya tangan gue terlepas gue melihat muka bian terkejut karna gue tiba – tiba aja dengan kasar melepaskan genggamannya.
“kenapa”ucap bian menatap gue dengan tatapan nanar. OMG gue ga sanggup liat tatapan itu tiba – tiba aja jantung gue seperti tertusuk berbagai duri nyesek coy huhu.
“gue, gue, gue” ucap gue gagap
“ayo kita susul vina dan radit” ucap bian dingin dan meninggalkan gue begitu saja
Gue hanya bisa diam ditempat “maaf”
Gue sekarang duduk sendiri dihalte bis setelah mengirim pesan singkat ke vina
gue: vin gue pulang duluan yah soalnya ada keperluan mendadak nih :p sory :(
vina: :( kenapa ninggalin gue, J tapi baiklah hati – hati cel
 entah sejak kapan gue berjalan dan sampai di halte ini dan tik.. tik..tik.. hujan turun gue basah disaat bersamaan dengan air hujan yang turun gue nangis dan nangis membuat beban yang selama ini gue pendam. Badan gue menggigil kedinginan pandangan gue mulai buram badan gue lemas gue ga sanggup lagi bertahan dan bruuuukkkk gelap namun gue merasa ada tangan kekar yang memegang tubuh gue.
#Febian
Pertama kali gue lihat secil itu di kantin saat melihat dia hati gue aneh diotak gue selalu ada dia. Hari minggu entah kebetulan atau memang jodoh gue melihatnya bermain basket sungguh keren rambut yang panjang diikat kebelakang sungguh indah gue perhatiin dia terus dan tiba – tiba aja bolanya terlempar kearah gue sama radit karna gue tau radit juga suka sama vina kebetulan banget vina juga ad ague bilang aja sama radit kalau ini kesempatan jangan sia – siain. Hening sangat hening gue bosan dan gue segera membubarkan keheningan gue coba aja ngobrol sama secil gue tantang dia saat gue bilang dia anak kecil wew dia sangat marah dan membuatnya semakin cute dengan muka tembemnya itu lo dia chubby banget kalau saat kesel dan semakin membuat gue ingin dan terus ingin membuatnya ngambek ahahahaaha. Gue lihat dia seperti mencari sesuatu dengan satu lemparan ga sengaja gue membuat dia pingsan gue shock gue menyesal karna telah membuatnya pingsan. Setelah kejadian itu 3 hari dia ga masuk sekolah gue kewatir gua nanya sama vina dan vina menjawab kalau dia sakit itu semakin membuat hati gue sakit ini gara – gara gue kalau aja bola itu g ague lempar. Vina dan radit mengajak gue kerumah secil gue senang sumpah ahahahaa. Saat tiba dirumahnya gue terkejut saat dia bilang dia hanya tinggal berempat aja dirumah yang besar ini lalu dimana keluarganya gue lihat dibalik mata sayunya itu seperti ada banyak hal misterius didirinya.
Berkat kejadian itu kami berempat dekat vina dan radit akhirnya jadian dan tugas gue udah selesai sekarang gue harus menyelesaikan tugas hati gue.
Gue bahagia karna hari ini gue udah janjian sama secil buat kekebun binatang gue lihat dia hari ini cute, keren, walau gaya berpakaiannya sedikit agak tomboy namun aura peminimnya tetap ada. Entah apa yang lagi dia pikirkan sampai – sampai dia ga sadar kalau vina dan radit udah jalan duluan gue cobaa mendekat menepuk pelan pundaknya kurasakan dia kaget.
Gue genggam tangannya tapi ga ada protes saat beberapa menit sepertinya dia baru sadar kalau tangannya gue genggam namun gue biarin aja namun tiba – tiba aja gue kaget benar – benar kaget dengan kasar dia menghentakan tangannya membuat gue terlepas dari tangannya gue sedih sangat sedih ada apa, kenapa dia begitu marahnya sama gue, kenapa dia ga mau gue gandeng. Dengan perasaan yang kecewa gue ninggalin dia
“bian mana secil” Tanya vina
Gue menoleh kebelakang astaga mana secil gue nyesal udah ninggalinnya saat gue mau pergi mencarinya tiba – tiba aja ponsel vina berbunyi
“ini sms dari secil” ucap vina
secil: vin gue pulang duluan yah soalnya ada keperluan mendadak nih :p sory :(
”gue pergi “kata gue tanpa menoleh kemereka yang gue pikirin sekarang adalah menemukan secil dia pasti ga jauh dari sini gue lari – lari entah berapa lama gue lari tiba – tiba hujan turun saat gue ingin mencari tempat berteduh mata gue menatap seseorang yang sangat dan sangat gue kenal siapa lagi kalau bukan secil dia duduk di halte bis dan kehujanan gue mendekat saat dekat banget gue sadar dia telah menangis dan kedinginan. Saat gue ingin memeluknya tiba – tiba tubuhnya lemas refleks gue nangkap tubuhnya. Gue panggil taxi dan gue bawa dia kerumah vina entah kenapa rumah vina yang gue ingat.
“vin dimana lo? Gue mau kerumah lo secil pingsan” ucap gue panik
“ok, ok gue juga nuju kerumah tolong jaga secil ya bian” ucap vina tak kalah paniknya
Part 8
Perlahan gue buka mata
“dimana ini” ucap gue lemas
“untung la cel lo udah siuman, lo dirumah gue” ucap vina
Dia membantu gue duduk. “minum obat ini dulu cel” ucap vina sambil menodorkan air putih dan obat. Setelah itu dia rebahkan gue lagi
“gue kenapa”
“lo tadi pingsan cel, untung ada bian yang melihat lo di halte jadi dia yang bawa lo kemari” ucap vina lembut sambil ngusap rambut gue
“terus man..”ucapan gue terpotong saat seseorang tiba – tiba aja nongol dibalik pintu
“mencari gue” ucap bian cengengesan yang diikuti radit “ ciiiieee, ciiieeee seperti dongeng aja saat tuan putrinya udah siuman dari tidur panjangnya yang pertama kali dicarinya adalah pengerannya” ucap bian senyum jahil
Byuuuuuuurrrrrr, muka gue langsung merah seperti kepiting rebus
“hahahaha muka cesil merah” ucap vina. Refleks gue lempar aja bantal yang ada didekat gue otomatis kena deh diwajahnya hahaahahaa.
“vin gue lapar makan yuk”ucap radit manja
“yuk, cel gue duluan yah kebawah makanan lo biar nanti pembantu gue aja yang ngntarin kesini lo istirahat aja dulu masalah kakak lo udah gue telpon ko jadi lo nginap aja disini” ucap vina dan langsung menghilang dari kamar.
Deg,,,deg,,deg gila nih jantung kenapa kencang amat yah susah napas nih, ga lama vina menjauh
Tok..took.took pembantu vina mengantarkan bubur yang dikasih ke febian dan sekarang Cuma gue sama febian berdua dalam kamar ini OMG sumpah gugup cuuuus. Gue mencoba untuk duduk yang dibantu febian jarak wajah kami sangat dekat.
“apa itu”ucap gue mencoba menghilangkan suasana hening
“oh, ini bubur lo mau makan”
“g..ue gue ga suka bubur”ucap gue gagap
“tapi lo harus makan cel, wajah lo pucat banget” ucap bian tangannya menyentuh jidat gue
Byuuuuurrrr, merah lagi muka gue OMG kalau terus – terusan begini gue bisa kehabisan napas nih
“lo..lo kenapa cel kenapa muka lo merah banget”ucap bian panik
“gu,gue ga pa – pa gue mau istirahat aja gue ngantuk” ucap gue gagap dan langsung menyelimuti tubuh gue sampe kepala
#Febian
“ya udah nice dream cel” ucap gue namun tak ada jawaban. Gue coba mendekatkan wajah gue keselimut yang menutupi seluruh tubuhnya gue dengar Cuma napas yang tenang dan teratur gue coba perlahan membuka selimut yang menutupi wajahnya ternyata dianya udah tertidur pulas gue senyum sendiri melihat wajahnya yang chubby ini sekarang tertidur pulas. Hidungnya yang kecil, bibirnya yang kecil, pipinya gemesin seakan – akan ga bosan kalau lama – lama memandang. Gue terus perhatikan wajahnya tiba – tiba gue terkejut karna dia meneteskan air mata dia seperti ketakutan gue coba rebahan disamping dia dan membawa tubuhnya dalam kepelukan gue yang gue rasakan napas yang teratur lagi dan tenang gue pun terlelap sambil memeluknya.
#Vina
Gue sama radit mau nengok kekamar cesil, sebenarnya sih kamar yang ditempati cesil sekarang adalah kamar kakak gue yang hilang beberapa tahun yang lalu namun kamar itu selalu dirawat agar ga berdebu kamar itu adalah kenangan – kenangan gue sama kakak gue sewaktu kecil hmmm gue jadi kangen dia. Semenjak cesil menjadi teman gue rasanya gue seperti hidup kembali ceria lagi dia seperti kakak gue dia menjadi pengganti kakak gue. Dulu sewaktu gue kecil gue sering bersama kakak gue karna mama sama papa di paris. Gue diindonesia sama kakak gue aja dia selalu menjaga gue kemana – mana selalu ga pernah pisah saat kejadian itu gue sampai sekarang kehilangan dia.
#flashback
“mom, dad apakah itu kalian” ucap vina kecil
Vina kecil menuruni tangga pertangga “kacela”teriak vina. Namun nihil ga ada jawaban siapapun dirumah yang besar itu. Vina pun merasa takut dia
Treek, muncullah seseorang yang dia kenali “kaceeelaaaa” teriak vina menghambur pelukan
“kamu kenapa vin” ucap sela memeluk adik kesayangannya itu dan mengendongnya
Vina terisak isak “vina kiya kacela pelgi ninggalin vina” ucap vina kecil entah kenapa hati vina waktu itu ingin menangis
Sela tertawa sambil mengelus elus rambut adiknya itu dengan lembut “ga baby, kakak kan tadi baru pulang sekolah, oh iya mom and dad tadi nelpon kita akan berlibur keparis”
“benalkah, jadi kita ke palis buat ketemu mam dan dad” ucap vina kecil sambil kegirangan loncat – loncat. Sela ketawa melihat tingkah adiknya yang lucu ini
Sebenarnya bukan maksud mom dan dad meninggalkan kami diindonesia hanya saja mereka ingin kami aman dari musuh – musuh mereka. Mom dan dad adalah pengusaha terbesar no satu diseluruh asia dad mempunyai satu musuh yang hingga sekarang masih ditelusuri pencariannya kata dad dia adalah mantan kekasih mom sepertinya dia psyco dia selalu ingin menghancurkan keluarga kami dia selalu mengikuti mom dan dad kemanapun mereka pergi Karna itulah dad sama mom menyembunyikan kami berdua dan dititipkan sama mbok ati dan pa samsul mereka lah yang merawat dan menjaga kami namun bukan itu aja disebuah rumah yang sangat besar ini kami dikelilingi banyak bodygat dan pembantu. Nama ku adalah Kasela Alexander keturunan dari blasteran paris indo, dad adalah Mr Lucas Alexander agneli dia keturunan paris spanyol sekaligus pengusaha terbesar di asia, sedangkan mom adalah sopia sharlen keturunan indo asli ga blasteran loh hehehe dan nama adik perempuanku Vina Alexander.
“hoyeeeee palisssssssssssssss” teriak vina
Akhirnya setelah beberapa jam kami memakai pesawat pribadi ke paris dan sekarang kami udah tiba diparis sebenarnya sih males make pesawat pribadi namun yah kata dad sih buat keamanan kami aja terpaksa deh ga protes.
“mom, dad” teriak kami barengan dan menghambur pelukan
“oh my angel “ucap dad dan mom balas pelukan kami
“mom kangen sama kamu baby” ucap mom
“kami juga mom” ucap kami barengan
Udah hampir seminggu kami diparis dan hari ini gue Cuma sendiri jalan – jalan tanpa sepengatahuan mom dan dad karna gue paling males mau kemana mana pake bodygat
Drrrrrrrrrrrrrrrrrt drrrrrrrrrrrrttttttttttt ipone gue bergetar “ ya vin”
“kacel kemana, kenapa vina ga diajak”ucap vina manja
“hahahaa sory baby hari ini kasel lagi mau jalan sebentar, vina ga boleh kasih tau mom dan dad ya”
“oce tapi vina mau es crim”
“ok baby nanti kaka beliin kamu es crim 5 gimana”
“asik ok ok” teriak vina dan obrolan berakhir. Begini lah enaknya punya adik yang penurut hahaha.
Ga kerasa udah pukul 17.00 awan yang birupun berubah warna menjadi senja saat gue mau bangkit dari tempat duduk tiba – tiba aja tubuh gue lemas dan bruuk gelap.
Sekilas gue merasa ada suara berisik gue mengerjabkan mata gue dan perlahan membuka nya kenapa dengan tubuh gue kenapa diikat seperti ini “shit” siapa sih yang lakuin begini sama gue
“udah bangun gadis kecil” ucap tony senyum sinis. Tony adalah mantan mom dia psyco dia bisa lakuin apa aja ke gue “shit”
“mau apa lo” ucap gue setenang mungkin
“You are very pretty baby” ucapnya mengusap pipiku
“jangan pernah menyentuhku” ucapku tajam
“whahahaaaha, sifatmu seperti mom mu baby”
“lepasin gue” bentakku
“ga akan, lo harus ikut gue keindonesia” ucapnya dingin
“buat apa” teriak gue
“agar dad lo juga ngerasain bagaimana kehilangan cintanya seperti dia merampas mom mu itu dariku” ucapnya tajam
”bukan dad yang merampas mom dari lo tapi lo yang ingin merampas mom dari kebahgiaannya” teriak gue
“tau apa lo anak kecil” ucap tony sinis
#auothur
Udah hampir tengah malam semua orang sibuk mencari kasela karna menghilang seharian ini
“vin baby, my angel sekarang katakan sama mom dan dad dimana kakakmu” ucap mom lembut menghapus air mata vina
Vina terisak – isak “ ta..di hiks..kata kacel dia jalan – jalan mom hiks..dia mau beliin vina es crim kalau dia pulang hiks.. tapi sampai sekarang kacel ga pulang mom…hiks…” vina menangis
“tenang sayang mom dan dad pasti akan menemukan kasel” ucap mom lembut
“kacel udah janji ke vina mom ga bakalan meninggalkan vina tapi sekarang hiksssssssss….. kacel ga pulang – pulang……..” ucap vina ditengah isakan nya
#Flashend
“hei kenapa diam, ngelamunin apa sih “ ucap radit yang membuat gue berhenti melamun
“hmmm, sory”ucap gue cengengesan
Cekleet pintu kamar terbuka gue sama radit terkejut saat melihat cesil dan bian tidur satu kasur sambil pelukan saat gue mau buka mulut tiba – tiba aja tangan kekar menutup mulut gue dan membawa gue keluar dari kamar.
“sssssssssssssttttt biarin aja” kata radit berbisik
Gue menghela napas pelan“iiiish kamu ini aku hampir ga bisa napas tau” ucap gue ngambek
“cup,,cup,,cup sory baby” ucap radit manja” aku kewatir kalau kamu nanti membangunkan mereka, yuk antar aku kedepan mau pulang nih” ucap radit gaya manja
“ok dasar manja” ucap gue memicingkan mata dan dibalas radit dengan ketawanya.
Part 9
“hmmm dingin”gumam gue saat gue membuka mata gue lihat ada tangan kekar yang melingkar dipinggang gue. Gue toleh kesamping ternyata itu adalah tangannya bian gue kerjab kan mata gue beberapa kali namun ini memang bukan mimpi gue terlonjak kaget dan duduk
“ke..napa lo ada disini” ucap gue gelagapan
“hmmmm, udah bangun” ucap bian serak khas bangun tidur
“lo…lo… kenapa ada disini” ucap gue lagi
Bian duduk dan tangannya menyentuh dahi gue “sukurlah ga panas lagi, beri gue morning kiss” ucapnya senyum jahil
Byuuuuuuuuuuuurrr kata – katanya membuat wajah gue langsung memerah seperti kepiting rebus. “ehm, gue ga ma…” ucapan gue terpotong oleh ciuman kilat yang dilakukan bian tubuh gue kaku. Setelah melakukan itu dia meninggalkan gue begitu saja.
#Febian

gue kaget saat gue dengar suara teriakan cesil dia panik karna gue tidur sama dia namun gue ga peduli saat dia Tanya kenapa gue ada disini bersama dia gue tak menghiraukannya malahan gue sentuh dahinya “sukurlah ga panas lagi, beri gue morning kiss” ucap gue. Gue lihat mukanya memerah“hahahaaha gue senang melihat wajahnya yang memerah karna gue” gumam gue dalam hati. Semakin ingin menjahilinya saat dia ingin bilang “ga mau” gue cium aja dia hahahaha alhasil wajahnya seperti kepiting rebus dan gue seperti orang tak berdosa aja langsung ninggalin dia.






TBC

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Novelis Lexin - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -