- Back to Home »
- Novel »
- Cessil
Posted by : Unknown
Rabu, 28 September 2016
Part
1
“hmmm”
“ada pekerjaan buat lo”
“dimana”
“di luar kota”
“pekerjaan apa, dan
siapa lagi yang harus gue jaga?”
“kita ketemuan aja di
café sweet”
“hmm, baiklah”. Tuuuut
tuuut bunyi akhir dari obrolan
Sesampainya di café
sweet, gue langsung duduk ditempat yang udah dipesan
“Apa lagi” ucapku
santai tanpa basa basi
“hahahahaha, santai
dulu ngapa”
“gimana mau santai lo
ganggu tidur gue tau ” dengan tampang ngambek gue
“ok,ok kita pesan makan
dulu”. Setelah kami memesan makanan beberapa menit udah tersedia makanan
didepan kami.
“gini lo cel lo ingat
ga Mr. lucas dan Mrs. Sopia”
“hmmm, oh kenapa”
“iiish nyebelin, mereka
mau lo menjaga anak mereka perempuan yang sekarang bersekolah di SMA Indonesia”
gue mengernyitkan dahi
“terus,kenapa jadi gue, dan apa yang harus gue lakukan” ucapku polos
Dwi spontan menepuk jidatnya “ya ampun ini anak,
gini nih kalau bloon nya kambuh”
“yaaa,” dengan muka
sebel gue teriak
“hahahaaha, ok ok kita
serius dulu” dengan panjang lebar dwi menjelaskan apa pekerjaanku nantinya
“whaaaaaaaaaaaaaaaaat”
teriakku histeris “gue ga salah dengarkan apa kata lo tadi”
“iiiiisssssssh bisa ga
sih ga teriak begitu budek nih budek, jadi gimana mau aja ya soalnya lo yang
diinginkan mr lucas buat menjaga anak
mereka“ dengan tampang memelas dwi akhirnya gue ga bisa nolak
Part
2
Gue lihat didepan
cermin ada satu wajah yang sekarang ini seperti wajah anak – anak remaja lah
siapa lagi selain gue lah hahaha narsis, walaupun umur gue baru mau beranjak 21
tapi kata teman – teman gue yang satu angkatan sama gue dan orang – orang yang
tak kenal sama gue selalu mengira gue masih anak SMA weeeleeeeh weeleeeh segitu
mudanya ya wajah gue ini #plaaaak.
Nama gue adalah cesil
adelia fernando biasa blasteran indo paris hahaha, gue sekarang bekerja sebagai
aduh gue juga bingung mau bilang apa tentang
pekerjaan gue ini soalnya gue bisa – bisa aja menjadi detektif, pencari
info, wattres aaah macam – macam deh apapun akan gue lakukan asal gue dapetin
uang dan masih dalam pekerjaan yang bisa disebut sejalan lah dengan keahlian
gue hahaha. dan sekarang gue bisa
dibilang akan bekerja jadi pengasuh tapi ini bukan pengasuh baby kecil ok tapi
yang big hahaha.
“sekarang gue akan
makeover rambut lo” ucap dwi semangat. Dwi utami irawan adalah sahabat gue sekaligus
patner gue kerja kemanapun gue dia selalu ngikut dia lebih tua dari gue satu tahun hahaha
walau dia terkadang cerewet namun gue suka keceriaannya semenjak gue mengenal
dia hidup gue seperti ada warnanya banyak pengalaman yang gue dapat darinya
#alah lebay plaak.
“gimana bagus ga” ucap
dwi spontan nepuk tangannya sendiri
“ya lumayan” dengan
rambut berponi pirang tapi Cuma poninya aja ya selebihnya tetap hitam, panjang
didalam ,luar pendek lurus.
“lumayan dari mana lo
tambah makin imuuuuuuutttt” ucap dwi mencubit pipi gue yang chaby #plaaaak.
“sakit tau, sekarang
ngapain lagi”ucap gue sebel
“oh ya kita harus beli
baju buat lo” ucapnya senyum misterius. “Waduh perasaan gue ga enak nih gumam
gue dalam hati
Part
3
“ayoooo turun” teriak
dwi sambil menarik – narik tangan gue
“gue ga mau” balas gue
“mang jaja bantu
gue”ucap dwi. Mang jaja adalah supir pribadi kami yang setia mendampingi kami
kemanapun, dia seperti orang tua kedua bagi kami.
“baik non”
Terjadilah tarik
menarik, gimana mau menang malahan membuat tangan gue sakit dengan spontan dwi
tiba – tiba melepas tangan gue dan gue tersungkur disamping mobil
“non tidak apa – apa” ucap mang jaja membantu gue bangun. Seperti tersadar dari lamunan dwi langsung membantu gue juga
“non tidak apa – apa” ucap mang jaja membantu gue bangun. Seperti tersadar dari lamunan dwi langsung membantu gue juga
“soryy cel,” ucap dwi
menyesal
“iiiish, sakit tau”
ucap gue ngambek. Gimana ga ngambek coba lo semua tau ga gue sekarang ada
dimana, hello gue sekarang ada didepan gerbang sekolah anak SMA dan pakaian gue
yah ga lain dan ga bukan adalah seperti mereka – mereka anak SMA berbaju putih
pake dasi rok abu – abu iiiiissssshhhhhh, seperti mimpi buruk gue harus sekolah
lagi aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa dan sekarang gue jatuh siep lengkap penderitaan gue
hari ini.
#flashback
“gini lo cel sewaktu kita
lagi kerja di paris membantu mr lucas dia sangat senang nah sekarang dia mau lo
menjaga anak itu sewaktu mereka pergi beberapa bulan ini”
“oh gampang”
“tapi lo ga menjadi
pengawal aja lo harus bisa membuat anak itu dekat sama lo yah lo menyamar lah
menjadi teman anak itu yang singkatnya menyamar menjadi anak SMA “
“whaaat, apa ga ada
cara lain misalkan gue mengawasinya dari jauh aja gitu”
“ga boleh”
#flashend
“sory cel, aku tadi
lagi lihat anak mr lucas, dan sekarang lo harus jalanin tugas lo dengan benar
ok” ucap dwi memelas
“ok,ok” balas gue
cemberut
“iiisssh imuutnya, lo
semakin cocok cel jadi anak SMA” ucap dwi berbisik sambil merangkul gue
“ya udah gue masuk dulu
takut t.e.l.a.t “ucapku cemberut meninggalkan mereka gue hentakan kaki sambil
berjalan menuju gerbang. Sesampainya di gerbang sekolah gue noleh kebelakang
dan melihat dwi melambaikan tangannya pergi bersama supir kami gue balas
lambaian tangannya dan senyum.
Sesampainya ditengah
lapangan sekolah gue kaku, gugup, nevers dan bingung aaaiiiiiissssshh gue lihat
disekeliling mata semuanya tertuju kepda
gue “ok cel tenang tarik napas dalam – dalam hembuskan perlahan, hari ini hari
lo mereka Cuma anak - anak, sekarang lo harus cari dimana ruang kepsek”
gumamku. Dengan santainya aku berjalan tak lupa earphone selalu ku bawa kemana
– mana yang berada ditelingaku, aku berjalan sambil diiringi lagu 2ne1 - I’m
the best. Dengan cueknya gue berjalan angin menghembus rambut gue yang indah ya
gue lihat semua anak – anak cowo sepertinya terpesona dengan diri gue hahaha
narsis. Akhirnya sampai juga didepan ruang kepsek setelah mengetok pintu gue
dipersilahkan masuk beberapa menit mengobrol dengan kepsek gue langsung diantar
menuju kelas maklum lah orang penting #widiiiiih gayanya hahaha.
Gue masuk keruangan
yang bertulisan kelas 12/A1 setelah kepsek meninggalkan gue
“masuklah cel” ucap
guru perempuan yang lagi mengajar English ibu lala
Aku masuk dan
tersenyum, “Attention request a moment child – child,
We are today new pupil arrival Please cel introduce your self, ga pa - pa cel
pake bahasa indo aja biar teman – temanmu ngerti” ucap bu lala sambil tersenyum
kepadaku
“Hey
all introduce my name cesil adelia fernando, salam kenal”
“baik
anak – anak apakah ada yang ingin ditanyakan kepada teman baru kita” ucap bu
lala. Beberapa anak laki – laki ada yang mengangkat tangannya dan bertanya
apakah gue udah punya pacar dan bla..blaaa..blaaa
“baiklah
cel kamu boleh duduk disamping vina”
Entah
keberuntungan apa yang menghampiriku saat ini, ga usah repot – repot mendekati
anak tuanku dan sekarang malah aku duduk satu meja sama dia hahahahahaha (emot
setan).
“cel”ucap
bu lala menepuk pundak ku pelan. Tersentak gue kanget”ya”
“silahkan
kamu duduk”ucap bu lala dan gue balas dengan anggukan dan duduk dekat vina gue
lihat anak itu tersenyum ramah sama gue dan gue juga balas dengan senyum
termanis dari gue.
“hai
nama gue vina Alexander,panggil gue vina aja” ucap vina ramah meulurkan
tangannya
Dan
gue sambut uluran tangannya”gue cesil” ucap gue singkat dan senyum
Beberapa
menit belajar gue benar – benar udah bosan untung aja gue duduk dibarisan
belakang dan bisa tidur deh hahahahaa #plaaaaaak pemalas.
Gue
senggol tangannya pelan “vin, gue bobo dulu ya nanti kalau guru mendekat
bangunin gue ok” ucapku singkat dan dibalas oleh vina dengan senyuman anggukan
tanda ok
#Vina
Katanya hari ini ada
anak baru lo ucap teman – teman gue spontan dikelas
“cewe atau cowo”Tanya
salah satu dari teman gue
“katanya sih cewe”
jawab teman gue cowo
Dengan spontan bagi
para laki – laki kesenangan namun sebagian teman perempuan gue agak males karna
mereka berharap anak baru nya laki – laki
Beberapa menit kami
ngobrol akhirnya bel tanda masuk, dan masuklah bu lala yang hari ini mengajar
bahasa English. Tok…took.toook ceklet pintu terbuka ada kepsek dan siapa
dibelakang kepsek itu apakah itu murid barunya dengan spontan teman – teman gue
berbisik – bisik beberapa menit bu lala sama kepsek ngobrol lalu meninggalkan
kelas kami. Masuk lah anak perempuan gue lihat dari atas sampai bawah ya
menurutku dia blasteran.
“Hey
all introduce my name cesil adelia fernando, salam kenal” ucapnya. Kenapa dia Cuma memperkenalkan
namanya aja emang sih banyak teman – temanku menanyakan pertanyaan namun hanya
dibalasnya dengan senyuman. “baiklah cel kamu boleh duduk disamping vina” ucap
bu lala namun kulihat sepertinya cesil melihat gue dengan tajam gue bingung
dengan tatapannya itu. Sepertinya dia melamun dan tak mendengarkan apa kata bu
lala setelah dia sadar dia langsung menuju ketempatku ku sambuh dia dengan
ramah basa basil ah hehehe.
“hai
nama gue vina Alexander,panggil gue vina aja” ucap gue dan dibalasnya dengan
singkat
“gue
cesil” hening ya memang hening karna sekarang waktunya bu lala mengajar didepan
kami
Gue
tersentak kaget saat cesil menyenggol tangan gue tanpa bicara gue menoleh
member i tatapan “ada apa”
“vin, gue bobo dulu ya nanti kalau guru
mendekat bangunin gue ok” ucapnya. Gue bengong dan gue balas dengan anggukan
senyum tanda gue setuju. Setelah gue mau menanyakan sesuatu ternyata dianya
udah molor ya ampun ini cewe bentar banget udah molor hahaha gue senyum –
senyum sendiri melihatnya.
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
tiiiiiiiiiiiiiiiit tiiiiiiiiiiiiiiit tanda bel istirahat dan berakhirnya
pelajaran bu lala, bu lala pamit murid – murid yang lainnya udah menyebar
kemana - mana. dan Gue langsung coba bangunin cesil dengan menyenggol tangannya
“cel, cel, cel udah istirahat nih”
#Cesil
Disaat enak – enaknya
gue bobo tiba – tiba aja ada yang nyenggol – nyenggol tangan gue
“cel, cel, cel udah istirahat nih” ucap
vina
Gue buka mata gue “hmmmm” gumam gue
“mau kekantin” ucapnya
“sama siapa” ucap gue polos. Vina pun
tertawa dan gue tersadar astaga gue kan masih disekolahan dengan frustasi gue
acak – acak rambut gue karna stress
“lo kenapa cel” ucap vina kewatir
“heh, ga ga ada apa – apa” ucap gue
pelan
“kekantin yu “ ucapnya sambil menarik
paksa gue menuju kantin
“sahabat lo mana “tanya gue polos sambil
makan nasi goreng dikantin sekolah
“hmmm, gue ga punya sahabat cel” ucapnya
tenang
“oh, kenapa bisa”
Sebelum menjawab pertanyaan gue
sepertinya vina berpikir dan akhirnya menjawab ”entahlah mungkin ga ada yang
pas kali” ucapnya tenang dan melanjutkan makannya
Ga ada yang pas maksud anak ini apa,
dilihat dari penampilan ok ferpec tapi kenapa gue merasa anak ini sendiri
walaupun banyak teman – teman disekelilingnya namun dia malah memilih sendiri
seperti tempat belajar sebelum gue masuk dia sendiri hawa kegelapan tanpa ada
cahaya bintang yang bersinar disampingnya. #ok gue mulai lebay hahaha.
Gue merasa ada yang vina perhatikan gue
ikutin aja arah tatapan vina gue lihat ada satu cowo ah bukan satu malahan dua
cowo yang super duber cool gilaaaaaaaaaaa. Gue lihat semua mata cewe yang ada
dikantin terarah kepada mereka berdua tak terkecuali sama vina dia menjadi
tegang dan lihat apa yang terjadi dengan wajahnya merah. Kudekatkan wajah gue
kedepan wajahnya gue sempitkan mat ague dan menatap tajam “lo suka sama
di…”telunjuk gue mengarah kesalah satu cowo yang ada didepan kami sebelum gue
ngabisin ucapan gue vina tiba – tiba aja menutup mulut gue pakai tangannya dan
menatap gue dengan pandangan “jaga mulut lo”
Gue balas dengan pandangan “ lepasin
tanga lo gue ga bisa napas “ dengan spontan vina melepas tangannya dan membuat
gue harus mengambil napas gue yang telah direbut paksa. Gue lirik vina dia
menunduk tau ga kalian yang membuat gue makin bengong dia mau makan baksonya
mungkin karna dia terlalu gugup atau mungkin kehilangan akal sehatnya kali ya
bakso yang seharusnya makan lewat mulut dia malah nyuapin baksonya kehidung
spontan dia bersin dan bakso terlempar kewajah salah satu teman kami yang ada
didepan.
“viiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
teriak ali
Tanpa mau nengok vina langsung narik gue
langsung kabur kami lari ngosngosan dan duduk ditaman belakang sekolah.
“whahahaaha, sumpah tadi lucu
banget”ucap gue
“hmmmm, mampus gue” ucap vina manyun.
Namun akhirnya kami berdua ketawa
Tiiiiiiiiiiiiiiit, tiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
“vin bel udah bunyi tuh”
“vin bel udah bunyi tuh”
“yuk kita masuk “ ucap vina
“ga lah lo aja ya gue mau disini aja gue
bosan belajar” ucap gue tenang dan rebahan diatas rumput yang hijau
“yaaah, cesil” ucap vina cemberut dan
duduk kembali disamping gue
Gue toleh “kenapa ga masuk “
“sebenarnya gue juga bosan sekali – kali
ga masuk ga apa – apa kan” ucap vina cengengesan dan rebahan disampingku
“baiklah, lo ya yang mau bukan gue lo
yang ngajak” ucapku menatapnya tajam
“ok” kamipun ketawa
Sambil rebahan diterpa angin dan melihat
awan yang biru gue memulai pembicaraan
“vin, lo suka sama cowo yang dikantin
tadi kan”
Spontan vina langsung duduk menghadapku
dengan muka yang merah
“lo..lo tau darimana” ucapnya gagap
“dari mata lo saat menatapnya
dan..”ucapan gue langsung dipotong
“oke, oke lo benar gue
suka sama radit” ucap vina pelan. Dan gue lihat mukanya semakin merah wiiidiiih
nih anak polos amat hahaha
“whahahaahaha”
“yah, lo ketawa sih”
“apa dia tau bahwa lo
suka sama dia”
“engga” ucap vina
menunduk
Kasian juga nih anak sepertinya
gue harus membantu anak ini deh tapi gimana ya caranya tiba – tiba ja otak gue
encer dan gue mendapat ide dengan senyum misterius gue berikan ke vina dan vina
menatap gue bengong.
Part
4
“cel kita mau ngapain
kesini” Tanya vina bingung karna gue bawa dia pagi – pagi joging hari minggu
ketaman yang ada lapangan basketnya “dan kenapa juga lo bawa – bawa bola basket
cel” Tanya vina sambil menunjuk bola basket ditangan gue
“lo liat aja sebentar
lagi” ucap gue tenang
“cel..i.t..u” ucap vina
gagap sambil jarinya bermain main. Tanpa menoleh gue udah tau siapa yang
dimaksud vina. Sebenarnya sih ini bukan kebetulan, tapi ini adalah rencana gue
#Flasback
‘Hmmmm cape “
“gimana sekolahnya”
“iiish, ngejek”
“hahaha engga,
piiiiiessss”
“dwi, lo mau bantu gue
ga”
“apa”
“tolong cariin data
tentang yang namanya raditiya yuanda anak sma sepertiku, pokoknya cariin
tentang kegiatan,kebiasaan sehari harinya.
“ok”
#Flashend
“ya,lo siap”ucap gue
tenang dan melempar bola basket kearah gawang dan masuk ahoooy gue emang jago
main basket #plaaak narsis lagi
“siap apa” Tanya vina
polos
Gue lempar bola basket
kearah vina”tanding sama gue”
“what, oh ok baiklah”
Kamipun berdua bermain
beberapa menit gue pura – pura aja melempar bola basket itu keluar lapangan
tepat berhenti di depan radit dan akhirnya radit masuk perangkap dor, dia
menghampiri kami.
“hmm, sory ganggu ini
bola kalian” ucapnya terbata – bata
Gue senggol aja vina
dari gue bari aba – aba agar dia ga nyia – nyiain kesempatan ini
“ya, ma..kasih” ucap vina
malu – malu
Hening hening banget ga
ada yang memulai percakapan sampai – sampai gue nepuk jidat gue sendiri karena
kesal saat gue mau bicara tiba – tiba.
“ehm, gimana kita
tanding basket aja gue liat kalian tadi hebat mainnya” ucap teman radit.
Sepertinya gue ga asing melihat cowo ini tapi dimana ya…oh, ea dia kan teman
radit yang sekolah satu sekolahan sama vina dan radit ya termasuk gue juga sih
huhuhu tapi tunggu dulu sejak kapan dia ada disini.
“gimana, atau kalian
ta..” tanyanya lagi dan spontan gue potong ucapannya ”ok siapa takut”ucap gue
senyum sinis
“cel, lo serius mau
tanding sama febian”ucap vina berbisik ditelinga gue sambil tarik – tarik kaos
gue dia kira gue mama nya apa
“siapa tuh febian”Tanya
gue polos. Vina langsung nepuk jidatnya”ya ampun “
“gue yang namanya febian,
febian anggara putra” ucap cowo yang ngajak gue tanding
“oh, “ jawab gue
singkat
“jadi gimana anak
kecil” ucap febian mendekat mengacak – acak rambut gue. Gue ga terima gila nih
anak gue lebih tua dari mereka umur gue udah 20 tahun dan udah lulus kuliah
masa dibilang anak kecil emang sih kalau dari potongan postur tubuh gue lebih
kecil dari mereka dan berwajah muda karna itulah gue lulus tes dan dapat tugas
menyamar menjadi anak SMA
Dengan kasar gue
sentakan tangannya dari kepala gue “siapa bilang gue anak kecil” ucap gue
kesel. Tanpa mempedulikan ucapan gue febian langsung melempar bolanya dan masuk
“satu,” ucap febian
melewati gue dengan gayanya yang cool
“yah, sejak kapan
pertandingannya dimulai” ucap gue cembrut
“sejak sekarang” ucap
febian santai dan melempar bolanya kearahku dengan refleks gue tangkap. “liat
aja lo bian gue akan buat lo tepar” gumam gue dalam hati.
Pertandinganpun semakin
panas entah sejak kapan Cuma gue sama febian aja yang tanding seimbang ditengah
– tengah pertandingan gue tengok kesana kesini tanpa mempedulikan bola yang
ternyata diatas kepala gue dan bruuuuuuk gue merasa kepala gue berputar – putar
dan gelap.
“ceeel,”
Gue buka mata gue pelan
– pelan dan gue rasakan kepala gue sakit gue duduk dibantu oleh vina
“kenapa gue vin” Tanya gue sambil memijit dahi gue yang berdenyut – denyut
“kenapa gue vin” Tanya gue sambil memijit dahi gue yang berdenyut – denyut
“lo tadi kena bola cel
yang dilempar oleh febian” ucap vina dan radit disamping vina mengangguk
Ya sekarang gue udah
ingat “ ini gara – gara gue cari lo vin jadinya gue ga fokus deh dengan bola,
aduh kepala gue sakit banget lagi” gumam gue dalam hati
“lo ga pa – pa kan”
Gue mendongrak saat itu
lah mata gue sama mata febian bertatapan, oh ternyata mata febian berwarna sama
gue coklat matanya sungguh indah yang disinari matahari. Iiiiiiisssh ada apa
dengan gue ingat cel dia pantasnya jadi anak murid lo ingat cel ingat lo lebih
tua darinya spontan langsung gue gelengkan kepala gue agar pikiran gue kembali
normal.
“cel, lo baik – baik
ajakan sory gue ga tau kalau lo ga bisa nangkap bola itu,siapa suruh ngelamun”
ucapnya tak acuh
“Ingin rasanya gue
teriak diam lo anak kecil gara – gara lo kepala gue sekarang sakit” tapi gue
urungkan tanpa mempedulikan mereka gue langsung pergi setelah menitipkan pesan
untuk radit bahwa radit harus ngantar vina pulang sampe kerumah dengan selamat
dan radit menyetujuinya gue tau vina shock atas kata – kata yang gue ucap namun
gue ga peduli “ini adalah kesempatan lo vin lo harus berusaha setelah ini
jangan sia – siakan pengorbanan gue” gumamku dalam hati dan langsung berlari
tanpa menoleh.
Part
5
Ting tong, ting tong
“Mbo tolong dong bukain
pintu drama koreaku lagi asik nih” ucap tanpa menoleh dari siaran drama
kesayangan gue
“non ada anak SMA
katanya teman non” ucap bi sumi istri dari mang jaja
“ngapain mereka, ya
udah bi suruh aja masuk” ucapku langsung mematikan tv dan pergi keruang tamu.
Gue turun dari tangga dan gue lihat ada vina, radit what ada mata coklat juga
yang ga lain dan ga bukan febian.
“ceeeeel”teriak vina
memeluk gue “lo ga pa – pa kan, lo sakit apa, apa karna gara – gara bola
basket, ….” Ucap vina panjang lebar langsung gue tutup mulutnya agar dia
berhenti ngomong gila nih anak ternyata cerewet juga seperti dwi aja huuuft.
“gue ga apa – apa ko”
ucap gue senyum tulus dan membalas pelukan vina
“hai cel, gimana kabar
lo? “ Tanya radit
“baik” ucap gue singkat
Dengan tatapan yang
tajam mereka melirik febian seakan akan berkata “sekarang giliran lo, lo harus
minta maaf, “
Febian menghela napas
berat “cel gue, gue minta…” ucapan febian terpotong saat dwi berteriak masuk
kerumah dengan membawa fot bunganya“cesil adelia Fernando lo apain bunga
kesayangan gue” gue arahkan mata gue dan sepertinya dwi sadar kalau bukan hanya
ada aku disini dan ada orang – orang yang bermuka bengong melihat dirinya “oh.
Hai, sory gue kira ga ada siapa – siapa” dengan senyum kikuk dwi memperkenalkan
dirinya dia bilang gue adalah adiknya omg dimana miripnya hahaha tapi ga pa –
pa lah setelah dwi berkenalan sama mereka bertiga dwi pamit buat nyelesaiin
tugas berkebunnya.
Semuanya diam dan
suasana hening, gue mulai berbicara
“silahkan diminum dan
dimakan kuenya “ucap gue
Merekapun melakukannya.
“hmm, ada apa kalian tumben banget kesini” ucapku hati – hati
“astga kami hampir lupa
cel”ucap vina serempak dengan radit. Widih nih anak sepertinya ada kemajuan
hahaha
“hmmm”
“ehm, ehm, ehmmmmmmmm”
gumam vina dan radit. Gue semakin dan semakin bengong kenapa?ada? gue lirik
kearah febian ya ampun kenapa dengan wajah putihnya sekarang gue lihat seperti
kepiting direbus gitu merah sepertinya vina dan radit juga sadar kalau muka
febian menjadi merah tanpa menahan ketawa lagi gue langsung ketawa terbahak –
bahak.
“whahahaahaha… lo
kenapa bian” ucap kami bertiga
Part
6
“hello”
“lo ga akan berhasil
melindungi adik kandung lo” tuuuuut tuuut tuuuut obrolan terputus
Siapa?darimana dia tau
gue?dan apa maksudnya dengan melindungi adik kandung gue
“cel, lo kenapa muka lo
pucet”ucap dwi
“hah, ga pa – pa
sekarang udah jam berapa?” Tanya gue
“udah jam 14.00,
emangnya kenapa”
“what, 14.00 aiiiisssh
gue hari ini ada janji sama vina” gue siap – siap dan langsung cabut menuju
rumah vina meninggalkan dwi yang bengong
#Vina
Ya ampun mana nih cesil
udah pukul 14.05 ga nongol – nongol. Entah sejak kapan cesil menjadi sahabat
dan seperti kakaku walaupun gue baru kenal dia hampir 6 bulan dia bisa membuat
gue lebih menjadi orang yang terbuka dan mudah bergaul berkat dia gue sekarang
banyak teman dikelas, memiliki kekasih yaitu siapa lagi selain raditiya yuanda
lah kekasih gue hahaha. Gue juga selalu banyak cerita tentang keluarga gue tak
bosan – bosannya cesil selalu setia dengerin gue dan memberi gue saran yang
membuat gue semakin dekat sama mamah papah gue pokoknya I love cesil gue sayang
banget sama dia bagi gue secil itu misterius dia selalu tau apa yang gue rasain
dan selalu ada buat gue dari gayanya yang cool dia membuat gue menjadi vina
yang dulu yang ceria. Gue selalu ingin menanyakan dimana keluarganya namun
kuurungkan karna takut tapi hari ini gue ingin tau siapa cesil sebenarnya karna
gue juga mau berbagi sama secil dan membantu dia.
Gue tersentak kaget
saat secil datang entah sejak kapan dia ada disamping gue
“lo lama” ucap gue
ngambek
“sory”ucapnya tenang.
Secil yang diluar sekolah terlihat berbeda kalau disekolah dengan pakaian putih
abu – abu dia terlihat agak sedikit polos namun kalau diluar sekolah seperti
sekarang dengan bercelana jens pensil hitam,pake t-shrit putih yang di lapisi
sweter biru awan,sepatu santai berwarna setara dengan sweter, dileher
bergantungan rantai panjang yang berbuah tengkorak, tas diselempang dan make
topi basbol. Kereeeeen, gue yang cewe aja kagum namun kenapa dia ga ada pacar
ya. Tapi tenang secil gue sama radit akan comblangin lo sama febian hahaha
gumam gue dalam hati.
“ya udah deh kita
berangkat aja yuk”
“yuk”
gue sama secil udah
janjian sama febian dan radit buat jalan – jalan kekebun binatang.
Part
7
Yayaya, hari ini adalah
hari yang berat bagi gue karna gue harus nemenin vina jalan sama radit bukan
itu sih masalahnya. Yang gue masalahin sebenarnya kenapa ada febian sih aduh
gue takut benar – benar suka nih sama bian matanya tuh lo membuat gue
teparrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. “cel lo harus mengendalikan jantung lo ok.” Gumam
gue dalam hati.”ya ampun febian hari ini cute banget dia make kaos hitam yang
pas dibadannya dan membuat otot – ototnya terlihat dengan celana jens,sepatu
santai, rambutnya yang panjang lurus ala – ala korea hahahahay. Stop cel stop
lo ga boleh suka sama anak kecil itu. Gue tutup mata gue, gue menghela napas
dan gue hembuskan perlahan saat gue membuka mata gue vina ga ada what”viiiiin”
teriak gue
Gue tersentak kaget
saat ada seseorang menepuk pelan pundak gue ga lain dan ga bukan itu adalah
febian “ ga usah panik, tadi vina sama radit udah masuk duluan lo sih ngelamun
melulu ayo cepat kita masuk ” ucap bian yang berlalu meninggalkan gue tanpa
memperdulikan jawaban gue. bermuka cemberut mengikuti langkah febian saat gue
menoleh kebawah.
Deg…sejak kapan tangan
gue digenggam oleh febian “bian” ucap gue pelan
“hmmmm” gumam bian
“tangan gue” kami
berhenti berjalan gue arahkan mata gue kegenggaman febian. Febian menoleh dan
menatap kearah yang sama dengan gue namun gue tunggu..1 menit 5 menit
“oh, biarin agar lo ga
lepas dari gue” ucapnya tenang dan berjalan lagi tanpa melepas tangan gue
Byuuuuurrrr muka gue
memerah untung bian ga noleh OMG kenapa dengan gue secil lo ga boleh terlalu
dalam jatuh lo harus melepaskan tangan lo dan menjauh dari dia. Dengan sekali
hentakan akhirnya tangan gue terlepas gue melihat muka bian terkejut karna gue
tiba – tiba aja dengan kasar melepaskan genggamannya.
“kenapa”ucap bian
menatap gue dengan tatapan nanar. OMG gue ga sanggup liat tatapan itu tiba –
tiba aja jantung gue seperti tertusuk berbagai duri nyesek coy huhu.
“gue, gue, gue” ucap
gue gagap
“ayo kita susul vina
dan radit” ucap bian dingin dan meninggalkan gue begitu saja
Gue hanya bisa diam
ditempat “maaf”
Gue sekarang duduk
sendiri dihalte bis setelah mengirim pesan singkat ke vina
gue: vin gue pulang
duluan yah soalnya ada keperluan mendadak nih :p sory :(
vina: :( kenapa
ninggalin gue, J tapi baiklah hati – hati cel
entah sejak kapan gue berjalan dan sampai di
halte ini dan tik.. tik..tik.. hujan turun gue basah disaat bersamaan dengan
air hujan yang turun gue nangis dan nangis membuat beban yang selama ini gue pendam.
Badan gue menggigil kedinginan pandangan gue mulai buram badan gue lemas gue ga
sanggup lagi bertahan dan bruuuukkkk gelap namun gue merasa ada tangan kekar
yang memegang tubuh gue.
#Febian
Pertama kali gue lihat
secil itu di kantin saat melihat dia hati gue aneh diotak gue selalu ada dia.
Hari minggu entah kebetulan atau memang jodoh gue melihatnya bermain basket
sungguh keren rambut yang panjang diikat kebelakang sungguh indah gue perhatiin
dia terus dan tiba – tiba aja bolanya terlempar kearah gue sama radit karna gue
tau radit juga suka sama vina kebetulan banget vina juga ad ague bilang aja
sama radit kalau ini kesempatan jangan sia – siain. Hening sangat hening gue
bosan dan gue segera membubarkan keheningan gue coba aja ngobrol sama secil gue
tantang dia saat gue bilang dia anak kecil wew dia sangat marah dan membuatnya
semakin cute dengan muka tembemnya itu lo dia chubby banget kalau saat kesel
dan semakin membuat gue ingin dan terus ingin membuatnya ngambek ahahahaaha.
Gue lihat dia seperti mencari sesuatu dengan satu lemparan ga sengaja gue
membuat dia pingsan gue shock gue menyesal karna telah membuatnya pingsan.
Setelah kejadian itu 3 hari dia ga masuk sekolah gue kewatir gua nanya sama
vina dan vina menjawab kalau dia sakit itu semakin membuat hati gue sakit ini
gara – gara gue kalau aja bola itu g ague lempar. Vina dan radit mengajak gue
kerumah secil gue senang sumpah ahahahaa. Saat tiba dirumahnya gue terkejut
saat dia bilang dia hanya tinggal berempat aja dirumah yang besar ini lalu dimana
keluarganya gue lihat dibalik mata sayunya itu seperti ada banyak hal misterius
didirinya.
Berkat kejadian itu
kami berempat dekat vina dan radit akhirnya jadian dan tugas gue udah selesai
sekarang gue harus menyelesaikan tugas hati gue.
Gue bahagia karna hari
ini gue udah janjian sama secil buat kekebun binatang gue lihat dia hari ini
cute, keren, walau gaya berpakaiannya sedikit agak tomboy namun aura peminimnya
tetap ada. Entah apa yang lagi dia pikirkan sampai – sampai dia ga sadar kalau vina
dan radit udah jalan duluan gue cobaa mendekat menepuk pelan pundaknya
kurasakan dia kaget.
Gue genggam tangannya
tapi ga ada protes saat beberapa menit sepertinya dia baru sadar kalau
tangannya gue genggam namun gue biarin aja namun tiba – tiba aja gue kaget benar
– benar kaget dengan kasar dia menghentakan tangannya membuat gue terlepas dari
tangannya gue sedih sangat sedih ada apa, kenapa dia begitu marahnya sama gue,
kenapa dia ga mau gue gandeng. Dengan perasaan yang kecewa gue ninggalin dia
“bian mana secil” Tanya
vina
Gue menoleh kebelakang
astaga mana secil gue nyesal udah ninggalinnya saat gue mau pergi mencarinya
tiba – tiba aja ponsel vina berbunyi
“ini sms dari secil”
ucap vina
secil: vin gue pulang
duluan yah soalnya ada keperluan mendadak nih :p sory :(
”gue pergi “kata gue
tanpa menoleh kemereka yang gue pikirin sekarang adalah menemukan secil dia
pasti ga jauh dari sini gue lari – lari entah berapa lama gue lari tiba – tiba
hujan turun saat gue ingin mencari tempat berteduh mata gue menatap seseorang
yang sangat dan sangat gue kenal siapa lagi kalau bukan secil dia duduk di
halte bis dan kehujanan gue mendekat saat dekat banget gue sadar dia telah
menangis dan kedinginan. Saat gue ingin memeluknya tiba – tiba tubuhnya lemas
refleks gue nangkap tubuhnya. Gue panggil taxi dan gue bawa dia kerumah vina
entah kenapa rumah vina yang gue ingat.
“vin dimana lo? Gue mau
kerumah lo secil pingsan” ucap gue panik
“ok, ok gue juga nuju
kerumah tolong jaga secil ya bian” ucap vina tak kalah paniknya
Part
8
Perlahan gue buka mata
“dimana ini” ucap gue
lemas
“untung la cel lo udah
siuman, lo dirumah gue” ucap vina
Dia membantu gue duduk.
“minum obat ini dulu cel” ucap vina sambil menodorkan air putih dan obat.
Setelah itu dia rebahkan gue lagi
“gue kenapa”
“lo tadi pingsan cel,
untung ada bian yang melihat lo di halte jadi dia yang bawa lo kemari” ucap
vina lembut sambil ngusap rambut gue
“terus man..”ucapan gue
terpotong saat seseorang tiba – tiba aja nongol dibalik pintu
“mencari gue” ucap bian
cengengesan yang diikuti radit “ ciiiieee, ciiieeee seperti dongeng aja saat
tuan putrinya udah siuman dari tidur panjangnya yang pertama kali dicarinya
adalah pengerannya” ucap bian senyum jahil
Byuuuuuuurrrrrr, muka
gue langsung merah seperti kepiting rebus
“hahahaha muka cesil
merah” ucap vina. Refleks gue lempar aja bantal yang ada didekat gue otomatis
kena deh diwajahnya hahaahahaa.
“vin gue lapar makan
yuk”ucap radit manja
“yuk, cel gue duluan
yah kebawah makanan lo biar nanti pembantu gue aja yang ngntarin kesini lo
istirahat aja dulu masalah kakak lo udah gue telpon ko jadi lo nginap aja
disini” ucap vina dan langsung menghilang dari kamar.
Deg,,,deg,,deg gila nih
jantung kenapa kencang amat yah susah napas nih, ga lama vina menjauh
Tok..took.took pembantu
vina mengantarkan bubur yang dikasih ke febian dan sekarang Cuma gue sama
febian berdua dalam kamar ini OMG sumpah gugup cuuuus. Gue mencoba untuk duduk
yang dibantu febian jarak wajah kami sangat dekat.
“apa itu”ucap gue
mencoba menghilangkan suasana hening
“oh, ini bubur lo mau
makan”
“g..ue gue ga suka
bubur”ucap gue gagap
“tapi lo harus makan
cel, wajah lo pucat banget” ucap bian tangannya menyentuh jidat gue
Byuuuuurrrr, merah lagi
muka gue OMG kalau terus – terusan begini gue bisa kehabisan napas nih
“lo..lo kenapa cel
kenapa muka lo merah banget”ucap bian panik
“gu,gue ga pa – pa gue
mau istirahat aja gue ngantuk” ucap gue gagap dan langsung menyelimuti tubuh
gue sampe kepala
#Febian
“ya udah nice dream
cel” ucap gue namun tak ada jawaban. Gue coba mendekatkan wajah gue keselimut
yang menutupi seluruh tubuhnya gue dengar Cuma napas yang tenang dan teratur
gue coba perlahan membuka selimut yang menutupi wajahnya ternyata dianya udah
tertidur pulas gue senyum sendiri melihat wajahnya yang chubby ini sekarang
tertidur pulas. Hidungnya yang kecil, bibirnya yang kecil, pipinya gemesin
seakan – akan ga bosan kalau lama – lama memandang. Gue terus perhatikan
wajahnya tiba – tiba gue terkejut karna dia meneteskan air mata dia seperti
ketakutan gue coba rebahan disamping dia dan membawa tubuhnya dalam kepelukan
gue yang gue rasakan napas yang teratur lagi dan tenang gue pun terlelap sambil
memeluknya.
#Vina
Gue sama radit mau
nengok kekamar cesil, sebenarnya sih kamar yang ditempati cesil sekarang adalah
kamar kakak gue yang hilang beberapa tahun yang lalu namun kamar itu selalu
dirawat agar ga berdebu kamar itu adalah kenangan – kenangan gue sama kakak gue
sewaktu kecil hmmm gue jadi kangen dia. Semenjak cesil menjadi teman gue
rasanya gue seperti hidup kembali ceria lagi dia seperti kakak gue dia menjadi
pengganti kakak gue. Dulu sewaktu gue kecil gue sering bersama kakak gue karna
mama sama papa di paris. Gue diindonesia sama kakak gue aja dia selalu menjaga
gue kemana – mana selalu ga pernah pisah saat kejadian itu gue sampai sekarang
kehilangan dia.
#flashback
“mom, dad apakah itu
kalian” ucap vina kecil
Vina kecil menuruni
tangga pertangga “kacela”teriak vina. Namun nihil ga ada jawaban siapapun
dirumah yang besar itu. Vina pun merasa takut dia
Treek, muncullah
seseorang yang dia kenali “kaceeelaaaa” teriak vina menghambur pelukan
“kamu kenapa vin” ucap
sela memeluk adik kesayangannya itu dan mengendongnya
Vina terisak isak “vina
kiya kacela pelgi ninggalin vina” ucap vina kecil entah kenapa hati vina waktu
itu ingin menangis
Sela tertawa sambil
mengelus elus rambut adiknya itu dengan lembut “ga baby, kakak kan tadi baru
pulang sekolah, oh iya mom and dad tadi nelpon kita akan berlibur keparis”
“benalkah, jadi kita ke
palis buat ketemu mam dan dad” ucap vina kecil sambil kegirangan loncat –
loncat. Sela ketawa melihat tingkah adiknya yang lucu ini
Sebenarnya bukan maksud
mom dan dad meninggalkan kami diindonesia hanya saja mereka ingin kami aman
dari musuh – musuh mereka. Mom dan dad adalah pengusaha terbesar no satu
diseluruh asia dad mempunyai satu musuh yang hingga sekarang masih ditelusuri
pencariannya kata dad dia adalah mantan kekasih mom sepertinya dia psyco dia
selalu ingin menghancurkan keluarga kami dia selalu mengikuti mom dan dad
kemanapun mereka pergi Karna itulah dad sama mom menyembunyikan kami berdua dan
dititipkan sama mbok ati dan pa samsul mereka lah yang merawat dan menjaga kami
namun bukan itu aja disebuah rumah yang sangat besar ini kami dikelilingi
banyak bodygat dan pembantu. Nama ku adalah Kasela Alexander keturunan dari
blasteran paris indo, dad adalah Mr Lucas Alexander agneli dia keturunan paris
spanyol sekaligus pengusaha terbesar di asia, sedangkan mom adalah sopia sharlen
keturunan indo asli ga blasteran loh hehehe dan nama adik perempuanku Vina
Alexander.
“hoyeeeee
palisssssssssssssss” teriak vina
Akhirnya setelah
beberapa jam kami memakai pesawat pribadi ke paris dan sekarang kami udah tiba
diparis sebenarnya sih males make pesawat pribadi namun yah kata dad sih buat
keamanan kami aja terpaksa deh ga protes.
“mom, dad” teriak kami
barengan dan menghambur pelukan
“oh my angel “ucap dad
dan mom balas pelukan kami
“mom kangen sama kamu
baby” ucap mom
“kami juga mom” ucap
kami barengan
Udah hampir seminggu
kami diparis dan hari ini gue Cuma sendiri jalan – jalan tanpa sepengatahuan
mom dan dad karna gue paling males mau kemana mana pake bodygat
Drrrrrrrrrrrrrrrrrt
drrrrrrrrrrrrttttttttttt ipone gue bergetar “ ya vin”
“kacel kemana, kenapa
vina ga diajak”ucap vina manja
“hahahaa sory baby hari
ini kasel lagi mau jalan sebentar, vina ga boleh kasih tau mom dan dad ya”
“oce tapi vina mau es
crim”
“ok baby nanti kaka
beliin kamu es crim 5 gimana”
“asik ok ok” teriak
vina dan obrolan berakhir. Begini lah enaknya punya adik yang penurut hahaha.
Ga kerasa udah pukul
17.00 awan yang birupun berubah warna menjadi senja saat gue mau bangkit dari
tempat duduk tiba – tiba aja tubuh gue lemas dan bruuk gelap.
Sekilas gue merasa ada
suara berisik gue mengerjabkan mata gue dan perlahan membuka nya kenapa dengan
tubuh gue kenapa diikat seperti ini “shit” siapa sih yang lakuin begini sama
gue
“udah bangun gadis
kecil” ucap tony senyum sinis. Tony adalah mantan mom dia psyco dia bisa lakuin
apa aja ke gue “shit”
“mau apa lo” ucap gue
setenang mungkin
“You are very pretty baby” ucapnya mengusap pipiku
“jangan pernah
menyentuhku” ucapku tajam
“whahahaaaha, sifatmu
seperti mom mu baby”
“lepasin gue” bentakku
“ga akan, lo harus ikut
gue keindonesia” ucapnya dingin
“buat apa” teriak gue
“agar dad lo juga
ngerasain bagaimana kehilangan cintanya seperti dia merampas mom mu itu dariku”
ucapnya tajam
”bukan dad yang
merampas mom dari lo tapi lo yang ingin merampas mom dari kebahgiaannya” teriak
gue
“tau apa lo anak kecil”
ucap tony sinis
#auothur
Udah hampir tengah
malam semua orang sibuk mencari kasela karna menghilang seharian ini
“vin baby, my angel
sekarang katakan sama mom dan dad dimana kakakmu” ucap mom lembut menghapus air
mata vina
Vina terisak – isak “
ta..di hiks..kata kacel dia jalan – jalan mom hiks..dia mau beliin vina es crim
kalau dia pulang hiks.. tapi sampai sekarang kacel ga pulang mom…hiks…” vina
menangis
“tenang sayang mom dan
dad pasti akan menemukan kasel” ucap mom lembut
“kacel udah janji ke
vina mom ga bakalan meninggalkan vina tapi sekarang hiksssssssss….. kacel ga
pulang – pulang……..” ucap vina ditengah isakan nya
#Flashend
“hei kenapa diam,
ngelamunin apa sih “ ucap radit yang membuat gue berhenti melamun
“hmmm, sory”ucap gue
cengengesan
Cekleet pintu kamar
terbuka gue sama radit terkejut saat melihat cesil dan bian tidur satu kasur
sambil pelukan saat gue mau buka mulut tiba – tiba aja tangan kekar menutup
mulut gue dan membawa gue keluar dari kamar.
“sssssssssssssttttt
biarin aja” kata radit berbisik
Gue menghela napas pelan“iiiish
kamu ini aku hampir ga bisa napas tau” ucap gue ngambek
“cup,,cup,,cup sory
baby” ucap radit manja” aku kewatir kalau kamu nanti membangunkan mereka, yuk
antar aku kedepan mau pulang nih” ucap radit gaya manja
“ok dasar manja” ucap
gue memicingkan mata dan dibalas radit dengan ketawanya.
Part
9
“hmmm dingin”gumam gue
saat gue membuka mata gue lihat ada tangan kekar yang melingkar dipinggang gue.
Gue toleh kesamping ternyata itu adalah tangannya bian gue kerjab kan mata gue
beberapa kali namun ini memang bukan mimpi gue terlonjak kaget dan duduk
“ke..napa lo ada
disini” ucap gue gelagapan
“hmmmm, udah bangun”
ucap bian serak khas bangun tidur
“lo…lo… kenapa ada
disini” ucap gue lagi
Bian duduk dan
tangannya menyentuh dahi gue “sukurlah ga panas lagi, beri gue morning kiss”
ucapnya senyum jahil
Byuuuuuuuuuuuurrr kata
– katanya membuat wajah gue langsung memerah seperti kepiting rebus. “ehm, gue
ga ma…” ucapan gue terpotong oleh ciuman kilat yang dilakukan bian tubuh gue
kaku. Setelah melakukan itu dia meninggalkan gue begitu saja.
#Febian
gue kaget saat gue
dengar suara teriakan cesil dia panik karna gue tidur sama dia namun gue ga
peduli saat dia Tanya kenapa gue ada disini bersama dia gue tak menghiraukannya
malahan gue sentuh dahinya “sukurlah ga panas lagi, beri gue morning kiss” ucap
gue. Gue lihat mukanya memerah“hahahaaha gue senang melihat wajahnya yang
memerah karna gue” gumam gue dalam hati. Semakin ingin menjahilinya saat dia
ingin bilang “ga mau” gue cium aja dia hahahaha alhasil wajahnya seperti
kepiting rebus dan gue seperti orang tak berdosa aja langsung ninggalin dia.
TBC