Popular Post

Posted by : Unknown Rabu, 28 September 2016




NELLI
“mom, dad” teriakku
“hay sayang” mom
“kenapa kalian tak bilang kalau mau pulang, aku kan bisa jemput”
“kan kami ingin supres”ucap dad
“happy birthday sayang”ucap mereka barengan memelukku
“OMG makasih mom, dad aku hampir lupa kalau hari ini ulang tahunku”ucapku senang memeluk mereka
“malam ini kau harus ikut kami, karna kami udah nyiapin pesta ulang tahunmu”ucap mamah mengecup keningku
“mom, dad makasih”ucapku sembari memeluk kedua orang tua ku itu
“ayo cepat sana mandi nanti keburu kemalaman lagi” ucap mom “badan kamu juga bau”sambung dad
Aku hanya balas dengan cengengesan “biasa dad abis olah raga”
#part 1
Namaku adalah Agnelli Ricardo aku adalah anak angkat dari Mr Frans Ricardo Fransesko dan Mrs Adora Agnelli Jane walaupun mereka bukan orang tua kandungku namun mereka sangat menyayangiku.
“nelli, udah belum “teriak mom
Aku menuruni tangga dengan anggunnya dan memakai gaun selutut bewarna silver yang mengkilat, rambut yang panjang sepinggang kubentuk dengan bergelombang, mom memberiku gaun yang sederhana namun begitu dapat membuat orang yang memakainya sangat seperti princess
“Omg, anak mom cantik banget”ucap mom sembari memeluk dan mengecup dahiku
“siapa dulu dong ayahnya”ucap dad angkuh
Aku Cuma membalas dengan ketawa “come on dad, mom sampai kapan kalian akan berdiam disini memandangiku”sindirku
“astaga dad lupa ayo cepat”ucap dad buru – buru membawa kami kedalam mobil
Pesta yang diadakan dad dan mom untukku sangat meriah aku semakin bersukur karna aku mendapatkan orang tua yang kedua yang sangat menyayangiku. Pesta itu berlangsung sangat meriah banyak orang – orang kenalan dad dan teman – temanku kuliah hadir disitu namun paling special adalah kehadiran sahabatku yang tak pernah lelah selalu mendampingiku itulah Dinda Yuda Irawan.
“say happy birthday”ucapnya memelukku
“thanks say”balasku
“besok jadi ga kita kekalimantan”
“jadi dong”ucapku mantap
“baiklah kalau begitu aku juga kangen sama Kalimantan”ucap dinda antusias. Kamipun ketawa
Oh ya aku lupa sejak aku bertemu sama dad dan mom aku tinggal di Jakarta dan kuliah disana.
#part 2
“hiks… hiks… hiks…mom pasti kangen sama nelli”isak mom disela – sela tangisnya
“mom nelli pasti akan pulang ko nelli Cuma mau mengontrol café – café nelli aja yang ada di Kalimantan, mom jangan nangis”ucapku lembut memeluk mom
“kamu hati – hati sayang ya, jaga kesehatanmu kalau ada apa – apa hubungin dad”ucap dad memelukku
Kepada penumpang tujuan Jakarta-palangka raya harap segera bersiap siap.
“dad, mom pesawatku akan berangkat jadi aku harus masuk dulu”pamitku mencium bergantian dad dan mom
“iya sayang hati – hati”ucap mom dan dad
Aku dan dinda pun masuk kebandara dan pergi meninggalkan mom dan dad ku.
Didalam pesawat…………………
“ya”
“hmmmh”
“apakah kau akan pergi menemui keluargamu” Tanya dinda hati – hati karna Cuma dinda yang lama berada disampingku
“entahlah” ucapku tenang
“mah, pah aku kangen sama kalian sekarang aku udah menjadi orang sukses namun aku takut kembali kesisi kalian karna aku takut akan membawa keburukan bagi kalian lagi”gumam batinku
“say”ucapku
“hmmh”
“gimana kau udah cek tentang semua café”
“udah ciya, semua data – data yang kamu inginkan aku dapatkan”ucapnya
“baguslah”ucapku santai sambil memasang kacamata hitamku lagi
“ciya, nama yang sangat aku kangenin hanya dinda yang selalu memanggil nama itu disaat kami Cuma berdua”gumam batinku
#part 3
Tok.. tok,, tok
Clek pintu terbuka
“kaka”
“hai lida apakah mamah mu adalah
“ada ka kayo masuk”
Lida adalah adik sepupuku dia anak dari tante sasa dan om ari mereka adik kandung orang tua kandungku.
“ciya”teriak tante sasa memelukku
Aku hanya senyum “udah lama ya tante tak ketemu”ucapku ramah
“sukurlah kamu kesini tante kangen banget sama kamu”
“om mana tante”
“biasalah kerja, kamu mau minum apa?”
“ga usah lah tante”tolakku lembut
“kak ciya, kakak semakin cantik aja” sahut lida mata berbinar – binar
Aku hanya bengong dan ketawa “tante aku boleh nginap disini ga sementara tempatku dibersihkan”
“boleh, kamu pasti lelahkan istirahat aja dulu biar lida yang ngantar kalian kekamar”
“baiklah makasih tante”
#part 4
“pagi kak, pagi mah” sapa lida
“pagi swetty” barengan
“lida mau sekolah”tanyaku
Lida mengangguk dan meminum es jeruknya “kak ciya mau ngantar lida”bujuknya
“baiklah”ucapku lembut
Setelah sarapan aku, dinda dan lida pamit pergi. Mobil jazz putih pun melaju dijalan raya
“untunglah dad mengijinkanku nyetir sendiri disini” gumamku dalam hati
“lida dimana kamu sekolah”Tanya dinda
Lida memberi kan arahnya beberapa menit kami udah sampai didepan sekolah SMA
“lida nanti kalau pulang telpon kaka ya biar kita makan siang bersama”ajakku
Lidapun mengangguk dan tersenyum”baiklah kak, hati – hati ya” ucapnya pamit masuk gerbang sekolahnya.
“kita kemana ya”Tanya dinda
“nongkrong lah”ucapku santai
Kami berdua nongkrong disebuah taman.
“kak” suara disebrang sana menyapa
“hmmmh, gimana kabarmu”
“baik ka, kaka sendiri gimana”
“kaka juga baik…”ucapanku menggantung “gimana dengan hida beserta anaknya”lanjutku
“Alhamdulillah ka mereka baik aja, ibu dan ayah juga baik dan udah memaafkannya. Ka hida beserta suaminya sekarang udah menjadi orang yang sukses. Ka kapan kaka akan bertemu dengan ibu dan ayah”
Aku sebenarnya selalu tau gimana kondisi keluarga ku karna aku selalu mendapatkan info tentang mereka dari bawahanku yang kuutus menjaga mereka.
“ka”
“hmmm, apa? Gimana cafeku”
“hahahaha tenang bos aman terkendali”
“benarkah”ucapku menyelidik
Cuma hanya ada suara cengengesan
“baiklah nanti kita bahas lagi”ucapku sembari memutuskan obrolan
Drrrrrrrrrrrrrrrtttttttttttt drrrrrrrrrrrrrrrrrtttttttttt ponselku bergetar lagi namun kali ini aku males mengangkatnya setelah tau siapa yang menelponku.
“gara lagi”sindir dinda
Aku Cuma balas dengan mengangkat bahu sekilas
Drrrrrrrrrrrrrrrrrrt drrrrrrrrrrrrrrrrrrrrt
“hallo”
“kak lida udah pulang nih”
“baiklah tunggu kaka ya nih kakak kesana”ucapku sembari pergi dari taman untuk menjemput lida
#part 5
“lida mau pesan apa”
“aku mau nasi goring special aja ka”
“baiklah kalau begitu kita pesan nasi goring spesialnya tiga”
Kami menunggu pesanan beberapa menit pesanan kami datang kamipun tak tanggung – tanggung langsung menyatap makan siang kami karna perut kami benar – benar lapar
Disela sela makan lida bicara “kak kalian tau ga kenapa aku bawa kalian ke café ini” tanyanya serius. Aku dan dinda menggeleng
“hmmmh, bodoh bodoh bodoh, gimana kak ciya dan dinda tau mereka aja ga tinggal disini” gerutu lida
Aku dan dinda ketawa. “gini lo kak” ucap lida menggantung
Karna aku ingin mendengarkan lida aku berhenti makan dan menopang daguku dan menjilin jari – jariku “kata teman – temanku yang sering kesini disini manajernya sering memarahi dan memecat wettresnya kalau mereka tak mau melayani tamu yang genit”lanjut lida
Aku yang mendengar itu berpikir keras dan mengernyitkan kening “benarkah”
Tanpa pikir panjang ku tekan tombol yang ada diponselku
“dimana kamu sekarang”tanyaku dingin
“aku lagi dikampus ka ken..”
Tanpa memperdulikan langsung ku akhiri obrolan sepihak karna mata ku menangkap sesosok laki – laki paruh baya memegang bokong seorang wattres namun wattres wanita itu memarahi laki – laki buaya darat itu tak lama keluarlah bisa dibilang itu adalah manejer café ini saat manejer café itu ingin memarahi wanita itu malahan ingin memukulnya refleks “berhenti”ucapku setengah teriak. Semua orang menoleh kearahku
Aku berdiri dari tempatku dan meninggalkan lida dan dinda. Aku tau lida ingin menahanku namun dinda menenangkannya. Aku berjalan dengan anggun dan santai kearah laki – laki itu
“maafkan saya karna udah mengganggu makan siang anda saya akan permisi dulu”ucapnya ramah cepat – cepat ingin menyeret wanita itu
“tunggu”ucapku dingin
“iya ada yang bisa saya bantu, silahkan anda kembali saja ketempat duduk anda biar pelayan saya saja yang menghampiri”ucapnya ramah
Aku tak memperdulikan ucapannya “kau ku pecat”ucapku dingin namun tegas
Kulihat wajah manejer itu sangat terkejut namun dia ketawa kecil “emang anda siapa berani memecat saya”ucapnya sinis
Tak kupedulikan aku menoleh ke wattres wanita itu”pergilah ketempatmu”ucapku dingin tak terbantahkan
“anda ini siapa”Tanya manejer setengan emosi
Tetap tak ku pedulikan kupanggil salah satu wattres wanita “berikan bon pembayaran kepada kedua laki – laki yang buaya darat itu dan silahkan anda – anda pergi dari café ini ”ucapku dingin namun wattres itu nurut
“anda ini siapa berani – beraninya memerintah” teriak laki – laki itu didepanku
Sebelum aku menjawab “dia adalah pemilik café ini”ucap seorang cowo yang tak lain adalah adik kandungku sendiri
Aku lihat semua orang yang ada disitu shock, aku emang sengaja menyembunyikan identitas kepemilikanku atas semua café, Cuma orang – orang yang kupercaya saja yang tau bahwa aku lah pemilik semua café amor yang ada dikalimantan ini.
“apa maksud anda tuan tafa”ucap manejer itu gagap
“nana kemarilah, apakah mereka ini udah bayar “Tanya tafa “udah tuan”ucap nana sopan
“baiklah saya ucapkan terima kasih karna anda – anda telah makan dicafe ini namun silahkan anda pergi dari sini”ucap tafa ramah
“tafa kau urus semua tamu yang ada disini aku ingin bicara sama manejermu ini”ucapku dingin namun tajam
“baiklah”ucap tafa santai
Sesampainya disebuah ruangan dengan tenangnya aku duduk ditempat kerja.
“maafkan aku nona, aku ga..” kupotong langsung ucapannya
“kau ku pecat”ucapku tajam sembari menyodorkan sejumlah uang dan menyuruhnya pergi
Beberapa jam kemudian café amor akhirnya tutup aku masih berada dicafe lida udah pulang kerumah diantar dinda awalnya dia juga shock karna café ini dikelola oleh sepupunya sendiri
“kenapa ga bilang kak”rengek lida
“aku tau kau mau makan gratiskan”ledek tafa
Perdebatanpun berlangsung rame tak lama lida akhirnya diantar sisa aku dan tafa yang ada diruangan ini
Tafa ketawa duduk disebrangku”hahaha sory deh ka aku tadi keceplosan abisnya orang itu nyebelin aku selalu ingin memecatnya namun aku masih kurang bukti dan tadi saat yang pas” ucapnya tanpa dosa
“aku tau ka kau bukan marah karna itu hanya saja kau tak ingin orang yang ada disini mengenali identitasmu kau masih takut ya ka untuk kembali kekami keluarga lo sendiri”gumam batin tafa
Aku menghela napas tak mau menjawab ejekan tafa karna toh tafa juga tau apa yang membuatku gusar saat ini.
“ka pulang lah sampai kapan kaka sembunyi “ tafa menghela napas berat”susah ngomong sama kaka yang super duber memiliki sifat dingin”sindir tafa
“sampai kapan kita ngobrol disini kau harus memberi penjelasan buat bawahanmu”ucapku santai
“hahaha aku hampir lupa aku kita keluar” ajak tafa
Kulihat banyak yang menatap kami dengan penuh pertanyaan namun tafa dapat mengendalikannya dijelaskannya secara detail dan semua bawahannya mengerti. “aku tak pernah salah memberikan cafeku ini ke tafa karna dia memang memiliki kecerdasan yang orang tak tau”gumamku dalam hati


 TBC

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Novelis Lexin - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -