- Back to Home »
- Novel »
- merried with you
Posted by : Unknown
Jumat, 30 September 2016
Part 1
sungguh hari ini gue gak mood banget hari ini kenapa ??
karna gue di jodohkan catat DIJODOHKAN. dan paling gue benci yang akan menjadi
suami gue adalah bian musuh gueee dari sd sampai sekarang arghhhh kebayang gak
lu jadi gue udah di jodohin + yang akan menjadi suami gue ada bian Febian
alexander rhakkasa musuh buyut gue sendiri.
*Flashback
hahhhhh enak nya terbaring di kasur sungguh rasanya tulah
belulang gue remuk karna gue baru aja pulang dari kantor rasanya sungguh lelah
menggantikan ayah menjadi CEO yahh mau gak mau aku menggantikan karna kondisi
ayah yang semakin lelah dan aku anak tunggal di keluarga ini.
tookk.. tokk.. tokk...
"eli?"
ceklek.
"yah mam"
"kamu nanti siap-siap yah karna temen mama mau ke
sini"
"hah! harus mah"
"iya sayang ku"
"aduh mah eli lelah mah kan eli baru aja datang"
"gak tau pokoknya kamu HARUS siap dan turun ke bawah
nanti awas saja kalo kamu masih belum siap"
"yes mam"
aaaaa shitttt rasanya mau mati lebih baik aku lekas bersiap
sebelum ratu mengamuk lagi hihihi :v
(30 menit kemudian)
*di kamar eli
"eli kamu udah siap"
krik krik krik
ceklek.
"astagfirullah eliiiii kamu di mana? astaga jendelanya
terbuka! sudah ku duga dia kabur lagi"
*diluar kamar eli
"hihihi maaf mam eli terpaksa :v"
yah mungkin kalian bisa tebak gue keluar lewat apa? jendela
yup hahaha gue udah terbiasa ama ginian karna dulu gue mantan agent hahaha. gue
langsung kabur dan lari menuju arah gerbang dan arahnya sangat sangat jauhhhhh
dan gerbang semakin hari semakin tinggi dasar mama mama.
"etsss mau ke mana kamu"ucap pak satpam.
"ciyeeee bapa kepo nih yeh saya itu mau ??? ehhhhh ada
tikussssssss"
"hah mana mana!!!!!"
"whahahah lariii byee byeeeeeeeeee mu---
ehhhh"tiba-tiba ada yang menangkap ku dan wow ganteng banget kaya dewa
yunani lumanyan nih di jadiin pajangan whahaha. gue terhipnotis akan matanya
yang berwarna biru muda yang serasa damai. dan dengan tiba-tiba dia menjatuhkan
gue yang langsung ilang keseimbangan dann...
Dukkkk
"ouchhh weyyyy bangke lu sakit tau pantat gue"
ancur dah gue menilai dia di balik ke gantengannya ada sifat devilnya.
"nahhh ini diaa anak nakal hmmmm... berani lagi kabur
hm."ucap mama sambil menjewar telinga ku.
"aduh aduh mah sakittttt"
"sekarang kamu ikut mamah!!!! dan kamu bian terima
kasih telah membantu mamah"
whattttttt !!! biannnnnnn!!!!... gue langsung menuju ke arah
nya dan langsung menarik kerahnya.
"whatttttt!!! lu bian ngapain lu kesini
hah!!!!???"
mam langsung menarik telingaku.
"kamu ini yahhhh cepat ikut mamah!!!!"
"aduhhh aduh maaaaa sakit tauuuu"
gue langsung melihat ke arah bian dan menunjukkan senyuman
licik ke arah gue asdfghjklllllll.
***
"kamu ini yah bandel banget jadi anak cepet ganti baju
sana!" ucap mam yang masih setia menjewer ku.
"aduhhhh mam gimana mau siap-siap mam masih
menjewerku"
"ahhh... iya iyah yaudah cepet sana mama tunggu 10
menit"
"iya iya"
ugghhhh sebel sebel sebellll baru kali ini gue gagal kabur
asdfghjkllll.... ehhh bentar tadi ada bian why?? ughhhh gapain coba datang ke
rumah gue ???
tokkk... tokk.. tok...
"non eli anda di tunggu oleh nyonya di bawah"
"iya biiii bentar .."
gue langsung bergegas ke bawah huuuhhhh gue gak mood
kebawah.
"ehm"
"nah ini dia jeng ini eli" ucap mam.
"wahhh udah lama gak ketumu kamu eli dan kamu berubah
eli makin cantik" ucap mama bian.
yah gue tau siapa beliau karna dulu kami tetenggaan dan
mereka pindah ke AS.
"hahah makasih tante" ucap gue sedikit fake smile.
"nah kalo gitu keruang makan yuk jeng" ucap mam
sambil megandeng mama bian.
gue ama bian diam aja dari tadi sungguh gue gak mood di
dekatnya.
"nah ini dia dari mana saja kamu? aku udah lapar
nih" ucap dad yang tengah duduk di meja makan bersama papa bian.
"kamu ini" ucap mam dengan malu-malu.
"yaudah kalo gitu mari kita makan" ucap dad.
ughhh sungguh gue bosan mendengar ini itu gue cuma diam
membisu sama dengan bian yang ada berada di seberang ku makan dengan tenang.
"ehm.. jadi gimana udah nentuin jadwal pertunangannya
jeng" ucap mama bian.
"maksudnya tant?" ucap gue.
"kamu akan di jodohkan ama bian" ucap mam.
uhukk... byurrrrrrrrrr.... gue gak sengaja menyimbur minuman
dan bian tersedak.
1........2.....3.....
"maaf mam eli gak mau ama bian permisi" ucap gue
dingin.
"eliiii" teriak mam.
gue udah lari dari luar rumah jujur gue gak mau gak mau gak
MAUUUUUUUUUUUU. lebih baik gue kembali ke zona hitam dari pada bersamanya
uggghhhh....
"eli tunggu" ucap bian dari jauh.
"what??" gue berhenti dan berbalik ke arahnya.
"bisa bicara sebentar"
"gakkkk gue benci ama luuuuu enyah lu dari sini atau
gue yang hilang"
gue langsung lari dan ....
huppppp~~~~~lalu di tangkap.
"lepasin brengsek ughhhh."
"ikut gue"
"gakkkk mauuu"
gue lepas tangan nya dan gue (hampir) meninju ke arah
mukanya shitttt... dan dia langsung membalasnya dengan cara... menggendong.
"aaaaaaaaaaaa bangke turunin gueeeeeeee"
kulihat dia menuju ke arah mobil kemungkinan milik dia. dia
langsung membuka pintu mobil itu dan aku di suruh duduk di situ aku terus
berontak dengan cara berbagai usaha aku kabur gak berhasil sama sekali argh
pasrah aja deh. entah aku mau di bawa kemana huaaaaa mama anak mu di culikkkkk.
"turun!"ucap bian.
gue lansung turun dan melihat danau yang indah banget dan
sejuk banget di sini juga bisa melihat bulan dan bintang wew.
"udah puas lihat-lihat nya"ucap bian sinis.
"udah! trus lu membawa gue ke sini why?"
"masalah pernikahan kita”
“heh! Gue gak mau nikah ama lu karna gue benciiii banget ama luuuu tau
gak kenapa coba lu gak nikah ama siii frisca”
“mama gak suka sama dia”
“trus lu larinya ke gue no no no nikah lari lu sono ama frisca”
“sebegitukah bencinya lu ama gue”
“betul!!!”
Lalu bian mengenggam tangan gue lalu berkata.
“eli bisa kah kita berbaikkan seperti dulu aku tau aku salah karna telah
mengkhianati mu waktu itu, dan bisakah aku memperbaiki semua yang telah
terjadi, dan juga maukah kamu menjadi istriku sekaligus ibu untuk anak-anak ku
kelak”
Aku sontak terkejut mendengar kata-katanya kulihat dari matanya ada ke
seriusan tapi aku ragu karna aku gak mau terulang lagi.
“maaf bian aku gak mau”
Aku langsung pergi meninggal kan bian dan aku terhenti ketika bian
menarik tangan ku.
“biar aku antar pulang”
“hm.”
Entah rasanya terasa canggung di sepanjang jalan saat kami berdua di
dalam mobil tak terasa mata ku berat dan lama kelamaan semuanya menjadi gelap.
TBC